Dark Mode Light Mode

Shaboozey Tanggapi Sindiran Megan Moroney ke Carter Family di AMA: Isu Keluarga Mencuat

Malam penghargaan American Music Awards (AMA) tahun 2025 lalu sedikit menghangat, bukan karena lampu panggung, tapi karena tatapan maut yang viral. Nah, Shaboozey, penyanyi yang lagi naik daun, ketahuan memberikan side-eye ke Megan Moroney saat di panggung. Kenapa tuh?

Dikisahkan, saat membacakan nominasi, Moroney menyebutkan bahwa Carter Family "pada dasarnya menciptakan musik country". Jeng jeng jeng! Reaksi Shaboozey langsung jadi sorotan. Apakah ini sekadar salah paham, atau ada udang di balik batu? Lebih penting lagi, apakah ada hubungannya dengan algoritma TikTok? Kita selidiki!

Sejarah Musik Country yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Musik country, bagi sebagian besar orang, mungkin identik dengan gitar akustik, topi koboi, dan lagu-lagu tentang patah hati di bar. Tapi, tahukah kamu bahwa akar musik country jauh lebih kompleks dan beragam daripada itu? Sejarah musik country ini, seperti password Wi-Fi di kafe favoritmu, rumit dan berlapis-lapis.

Carter Family memang punya peran penting dalam mempopulerkan musik country. Namun, ada banyak musisi kulit hitam yang juga berkontribusi besar, tapi sayangnya seringkali terlupakan. Bayangkan seperti hidden gems di Spotify yang belum banyak didengar.

Sosok seperti Lesley Riddle, Steve Tarter, Harry Gay, dan DeFord Bailey adalah contohnya. Mereka memberikan pengaruh signifikan pada gaya musik dan teknik gitar yang kemudian diadopsi oleh Carter Family. Jadi, bisa dibilang, sejarah musik country itu seperti open source project; banyak yang berkontribusi, tapi yang paling populer yang kita dengar.

Respon Shaboozey di media sosial pun langsung menyiratkan hal ini. Dia mengajak para penggemarnya untuk mencari tahu lebih banyak tentang tokoh-tokoh tersebut. Ini bukan soal siapa yang lebih penting, tapi soal acknowledgement atau pengakuan.

Respons Shaboozey: Bukan Sekadar Side-Eye Biasa

Setelah momen side-eye itu viral, Shaboozey langsung memberikan klarifikasi melalui akun X (dulu Twitter)-nya. Meskipun postingan awalnya sudah dihapus, esensinya tetap sama: mari kita gali lebih dalam sejarah musik country.

Shaboozey menekankan pentingnya mengenali kontribusi musisi kulit hitam dalam perkembangan musik country. Dia mengatakan bahwa sejarah musik country yang sebenarnya adalah tentang persatuan dan perayaan perbedaan. Ini bukan soal cancel culture, tapi soal meluruskan sejarah.

Pesan ini senada dengan apa yang disampaikan Beyoncé saat merilis album country-nya, Cowboy Carter. Beyoncé mengatakan bahwa dia ingin menciptakan proyek ini setelah merasa "tidak diterima" di genre musik country. Miris juga ya, Diva Pop sekelas Queen Bey pun pernah merasakan insecure.

Album Cowboy Carter, di mana Shaboozey juga ikut berkontribusi, menjadi momentum penting untuk mengangkat isu ini. Lagu-lagu di album tersebut seperti "Spaghettii" dan "SWEET HONEY BUCKIIN'" memperdengarkan suara-suara yang selama ini kurang terdengar.

Beyoncé, Shaboozey, dan Momentum Perubahan di Musik Country

Kolaborasi Beyoncé dan Shaboozey menandakan adanya perubahan positif dalam industri musik country. Semakin banyak musisi yang berani mengangkat isu inklusivitas dan keberagaman. Ini bukan sekadar trend, tapi sebuah gerakan yang serius.

Beyoncé bahkan mendedikasikan Grammy-nya untuk Linda Martell, seorang pionir musik country kulit hitam. Ini adalah bentuk tribute yang sangat berarti, sekaligus pesan yang kuat tentang pentingnya menghormati sejarah.

Keberhasilan lagu Shaboozey, "A Bar Song (Tipsy)", yang sempat memuncaki tangga lagu Billboard, juga menunjukkan bahwa musik country semakin terbuka terhadap berbagai pengaruh. Musik itu universal, right?

Dari Side-Eye ke Peluang: Masa Depan Musik Country

Momen side-eye antara Shaboozey dan Megan Moroney, meskipun terlihat kontroversial, justru membuka ruang diskusi yang penting tentang sejarah dan masa depan musik country. Ini bukan sekadar drama selebriti, tapi refleksi dari isu yang lebih besar.

Pertanyaan utamanya sekarang adalah: bagaimana kita bisa memastikan bahwa semua musisi, dari berbagai latar belakang, mendapatkan pengakuan yang layak dalam industri musik country? Bagaimana cara kita memastikan, generasi Z dan Millenials tidak hanya terpaku dengan headline berita, tapi juga tergerak untuk menggali lebih dalam?

Musik Country: Evolusi, Inklusi, dan Generasi Penerus

Semua drama ini sebenarnya adalah bagian dari evolusi musik country. Inklusivitas bukan ancaman, tapi justru kekuatan yang bisa memperkaya genre ini. Seperti update software, musik country juga perlu terus beradaptasi dengan zaman.

Mari kita jadikan momen ini sebagai call to action untuk lebih menghargai keberagaman dalam musik country. Jangan hanya terpaku pada satu narasi, tapi dengarkan semua suara. Karena pada akhirnya, musik itu tentang persatuan, bukan perpecahan. Intinya, mari kita terus dukung musisi-musisi yang berani mendobrak batasan dan menciptakan musik yang jujur dan autentik. Masa depan musik country ada di tangan kita, para pendengar!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

<p><strong>Judul Final:</strong> Kebocoran Data Masif Ungkap 184 Juta Akun di Indonesia Rentan Peretasan</p>

Next Post

Negara Wajib Mendanai Sekolah Dasar Swasta: Masa Depan Pendidikan Terancam