Siap-siap, gamers! Kita akan menyelami dunia Valorant bareng Karmine Corp (KC) dan ambisi mereka untuk menggebrak panggung di Paris. Jangan khawatir, artikel ini gak akan bikin kamu ngantuk, janji!
Kisah KC di VCT EMEA Stage 2 ini memang sedikit rollercoaster. Kalah tipis 2-1 di pertandingan pertama, tapi semangat mereka membara untuk bangkit. Dmitrii “SUYGETSU” Iliushin, salah satu pilar KC, berbagi pandangannya tentang performa tim, tujuan mereka, dan impian untuk mewakili tim “Blue Wall” di Champions. Siap menyimak obrolan serunya?
Bagaimana rasanya kembali ke panggung VCT setelah rehat sejenak? SUYGETSU jujur mengakui kalau terasa sedikit membosankan, tapi juga menyenangkan. “Ada banyak yang kurang, seperti lagi nge-troll aja,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa timnya sudah mempersiapkan diri dengan keras, meskipun hanya punya waktu dua hari. Mentalitas mereka jelas: mereka lebih baik dan tahu apa yang akan dilakukan lawan.
Strategi Setelah Kalah? Move On!
Kekalahan memang pahit, apalagi kalau selisihnya tipis. Tapi, SUYGETSU menekankan pentingnya move on. “Kita sudah belajar menghindari mentalitas ‘terjebak’ di satu ronde,” jelasnya. Bagi mereka, ronde yang sudah lewat, ya sudah. Fokus ke momen selanjutnya adalah kunci. Tidak ada resep ajaib, yang penting enjoy bermain dan terus berkembang.
Frustrasi? Pasti! SUYGETSU mengaku sedikit kecewa di Icebox, terutama saat skor sudah dekat, 13-11. “Aku ingat unfortunate shot dari kaajak,” katanya. Namun, ia tetap bangga karena bisa memberikan yang terbaik melawan tim sekuat Fnatic. Di Valorant, momen clutch memang menentukan segalanya.
Pelajaran dari Esports World Cup
Pertandingan melawan Fnatic di Esports World Cup ternyata jadi pelajaran berharga. SUYGETSU mengakui bahwa mereka kurang siap mental saat itu. Tapi, kekalahan itu justru memotivasi mereka untuk belajar dari kesalahan dan beradaptasi. Hasilnya? Performa yang jauh lebih baik di pertandingan selanjutnya.
Target dan Area yang Perlu Ditingkatkan
Menjelang Split 2, SUYGETSU punya beberapa tujuan. Salah satunya adalah menenangkan rekan-rekannya di saat-saat genting. Ia merasa timnya kadang terlalu terburu-buru. Selain itu, komunikasi dalam tim juga perlu ditingkatkan. “Ada banyak hal yang tidak bisa aku sebutkan, tapi aku punya PR untuk diperbaiki,” ujarnya.
KC Arena: Impian di Depan Mata
Adaptasi dengan Rekan Tim Baru
Kehadiran pemain baru seperti SUYGETSU, Efe “Elite” Teber, dan Hazem “avez” Khaled membawa angin segar bagi KC. SUYGETSU menjelaskan bahwa mereka adalah pemain muda yang jujur dan punya tujuan yang sama: menang dan saling membantu untuk berkembang. Chemistry yang baik adalah fondasi penting untuk meraih kesuksesan.
Champions 2025 di Paris: Lebih dari Sekadar Turnamen
Champions 2025 akan diadakan di Paris, tepatnya di KC Arena. Bagi SUYGETSU dan para fans KC, ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Bayangkan, bertanding di hadapan ribuan fans yang mendukung tim “Blue Wall”!
“Itu berarti segalanya bagi kami,” kata SUYGETSU dengan antusias. “Akan sangat luar biasa jika KC bisa mewakili Paris, dengan banyak fans yang bersorak untuk kami. Kami akan melakukan segalanya untuk lolos.”
Mentalitas Juara: Belajar, Beradaptasi, dan Menikmati Permainan
Kunci keberhasilan KC terletak pada kemampuan mereka untuk terus belajar dari kesalahan, beradaptasi dengan perubahan, dan menikmati permainan. Bandingkan performa mereka saat Kickoff, EWC, dan pertandingan terbaru melawan Fnatic, perbedaan yang signifikan menunjukkan perkembangan yang luar biasa.
Impian di Paris: Ambisi yang Membara
Champions 2025 di Paris bukan hanya sekadar turnamen. Ini adalah kesempatan emas bagi KC untuk membuktikan diri di hadapan dunia. Dengan dukungan penuh dari para fans dan mentalitas juara yang terus diasah, impian itu bukan tidak mungkin diraih.
“Kami siap berjuang, belajar, dan terus berkembang,” tegas SUYGETSU. “Sampai jumpa di Paris!”
Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita dukung KC dalam perjalanan mereka menuju Champions 2025! Siapa tahu, kita bisa ikut merasakan euforia kemenangan di kota mode itu.