Dark Mode Light Mode
Pusha T Ungkap Alasan Jay-Z Absen di Album Baru Clipse
Sheep Esports: Pemilik Ruddy Sack, DonJake, Terjun ke Jungle Akibat Ketidakpastian NLC
Pembaruan SOS Pebblebee: Bukti Gadget Jadi Lebih Baik

Sheep Esports: Pemilik Ruddy Sack, DonJake, Terjun ke Jungle Akibat Ketidakpastian NLC

Dunia League of Legends (LoL) memang penuh drama, lebih seru dari sinetron, kan? Tapi kali ini, dramanya bukan soal toxic players di ranked, melainkan perubahan besar di kancah esports, khususnya di NLC (Northern League of Legends Championship). Siap-siap kaget!

The Ruddy Sack, sebuah organisasi esports yang berkiprah di NLC, sedang mengalami transformasi radikal. Ibaratnya, dari mobil balap, mereka mendadak jadi… becak? Oke, mungkin terlalu dramatis, tapi intinya perubahan ini cukup signifikan. Mereka mengakhiri kemitraan dengan dua nama besar di dunia esports, yaitu Christian “IWDominate” Rivera dan Jakob “YamatoCannon” Mebdi. Sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak.

Selain itu, yang lebih bikin alis terangkat adalah susunan roster tim mereka untuk Summer Split mendatang. Bukannya merekrut pemain profesional dengan segudang prestasi, The Ruddy Sack justru mempercayakan posisi jungler kepada… co-owner mereka sendiri, Jake “DonJake” Morley! Seriusan, co-owner jadi jungler? Ini strategi jenius atau nekat tingkat dewa?

Saat artikel ini ditulis, DonJake berada di peringkat Emerald 1 di SoloQ. Well, setidaknya dia bukan unranked, ya kan? Sisanya, roster dilengkapi oleh pemain-pemain dengan rank Master di SoloQ, seperti Hypa, Manaflowbando, Gtracks, dan Hydra. Strateginya sepertinya bukan lagi mengejar juara, tapi lebih ke… “yang penting slot NLC tetap aman sambil nunggu liga stabil.”

Streamer vs. Pro: Mana yang Lebih Laris di NLC?

Fenomena roster campuran antara streamer dan pemain profesional memang lagi hype di NLC. Los Ratones, tim yang dipimpin oleh Marc “Caedrel” Lamont, sukses besar dengan model ini. Mereka berhasil menarik perhatian banyak penonton dan menjadi daya tarik utama di liga. Tapi, apakah semua tim bisa mengikuti jejak Los Ratones?

Di lingkungan NLC yang sebelum kedatangan Los Ratones sudah mengalami penurunan popularitas, tim-tim lain punya budget terbatas. Mereka lebih sering menawarkan exposure daripada gaji yang layak. Harapannya, exposure ini bisa menarik talenta-talenta terbaik. Ibaratnya, “kerja keras, dapat sorotan, siapa tahu nanti viral!”

Sayangnya, model “mengandalkan exposure” ini nggak sustainable untuk semua orang. Banyak pemain yang ikut NLC di musim Winter dan Spring gagal menghasilkan cukup banyak pendapatan dari streaming untuk membenarkan keberadaan mereka di liga. Organisasi-organisasi pun kesulitan mencari cara untuk memonetisasi tim mereka. The Ruddy Sack adalah salah satu contohnya. Ini menunjukkan bahwa mencari penghasilan dari esports itu nggak semudah nge-game sambil live di Twitch, ya kan?

Masa Depan NLC: Antara Stabilisasi atau… Bubar?

DonJake sendiri mengakui bahwa masa depan The Ruddy Sack dalam format Winter dan Spring masih belum jelas. Semuanya tergantung pada bagaimana liga ini berkembang, terutama apakah Los Ratones tetap bertahan atau tidak. Los Ratones adalah kunci, guys! Kalau Los Ratones cabut, NLC bisa gawat.

ERL (European Regional Leagues) biasanya dianggap sebagai liga pengembangan talenta, tapi NLC belum mampu mendukung model ini. Dengan kompensasi yang minim untuk pemain, sulit untuk mengikat mereka dengan kontrak jangka panjang atau menjual mereka ke tim LEC (League of Legends European Championship). Ibaratnya, “Talenta bagus nggak mau lama-lama di sini, mending cari liga yang lebih menjanjikan.”

ERL lain, seperti LFL (France) dan Superliga (Spain), nggak terlalu bergantung pada personality untuk mendongkrak jumlah penonton. Tim-tim di liga tersebut membayar gaji pemain dan menarik minat penonton secara alami, sehingga bisa sustainable. Tapi, bahkan liga-liga ini pun menghadapi tantangan sendiri. Kebanyakan dari mereka nggak menghasilkan keuntungan, dan jumlah penonton juga mengalami penurunan. Ini menunjukkan bahwa dunia esports itu dinamis banget, dan nggak ada jaminan kesuksesan.

Apakah The Ruddy Sack Bisa Bertahan?

Jadi, apa yang bisa kita simpulkan dari semua ini? The Ruddy Sack sedang berada di persimpangan jalan. Keputusan untuk mengandalkan co-owner sebagai jungler adalah langkah berani, bahkan bisa dibilang nekat. Tapi, mungkin saja ini adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk tetap eksis di NLC.

Roster The Ruddy Sack untuk Summer Split:

  • Toplane: Hypa
  • Jungle: DonJake
  • Midlane: Manaflowbando
  • AD Carry: Gtracks
  • Support: Hydra

Perlu diingat, roster ini masih menunggu persetujuan dari Riot Games. Jadi, jangan kaget kalau nanti ada perubahan di menit-menit terakhir.

Bukan Cuma Sekedar Main Game

Intinya, dunia esports itu bukan cuma soal jago main game. Ada aspek bisnis, manajemen, dan strategi yang kompleks. The Ruddy Sack adalah contoh nyata dari tim yang sedang berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Apakah mereka akan berhasil? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, kita sebagai penonton bisa belajar banyak dari drama ini. Jangan lupa dukung terus tim favoritmu, ya!

Meskipun terkesan seperti underdog, langkah The Ruddy Sack ini bisa jadi game-changer kalau berhasil. Siapa tahu, dengan strategi ini, mereka justru menemukan formula baru untuk sukses di dunia esports. Atau mungkin, mereka akan jadi bahan tertawaan. Either way, kita tunggu saja kelanjutannya.

Yang jelas, satu hal yang pasti: dunia esports itu seru, penuh kejutan, dan nggak pernah membosankan! Jadi, mari kita terus saksikan perkembangan liga ini dan dukung terus tim-tim kesayangan kita. Siapa tahu, suatu saat nanti kamu bisa jadi co-owner tim esports juga, kan?

Pelajaran penting dari kisah The Ruddy Sack adalah ketahanan. Di dunia esports yang kompetitif dan penuh tantangan finansial, kemampuan untuk beradaptasi dan mencari solusi kreatif adalah kunci untuk bertahan hidup. Meskipun langkah mereka terkesan nekat, keberanian The Ruddy Sack untuk mencoba hal baru patut diacungi jempol.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pusha T Ungkap Alasan Jay-Z Absen di Album Baru Clipse

Next Post

Pembaruan SOS Pebblebee: Bukti Gadget Jadi Lebih Baik