Dark Mode Light Mode
PND Ketchup Menyingkap Pasang Surut Baraka: Kisah Kompetitif di Mortal Kombat

Sidik Jari Kimiawi Limpasan Perkotaan Melalui Alur Kerja Gabungan DDA Iteratif dan DIA: Implikasi terhadap Kualitas Air di Indonesia

Mantan Leader 4Minute, Nam Jihyun, Kirim Bunga ke Sesama Member: Sinyal Solidaritas Abadi

Sidik Jari Kimiawi Limpasan Perkotaan Melalui Alur Kerja Gabungan DDA Iteratif dan DIA: Implikasi terhadap Kualitas Air di Indonesia

Kota besar memang punya daya tarik tersendiri, tapi di balik gemerlapnya, ada tantangan lingkungan yang mengintai. Salah satunya adalah urban runoff, alias air limpasan perkotaan. Bayangkan saja, air hujan yang membasahi jalanan, membawa serta segala macam polutan yang menumpuk di sana. Nah, air ini bisa jadi masalah serius kalau tidak dikelola dengan baik.

Urban runoff ini bukan cuma sekadar air kotor biasa. Ia adalah koktail kompleks dari berbagai macam zat kimia, mulai dari yang sudah lama kita kenal sampai emerging contaminants alias polutan baru yang masih misterius. Beberapa contohnya adalah 6PPD-quinone (yang bikin heboh karena dampaknya pada ikan salmon), HMMM, dan DPG. Sumbernya? Jangan kaget, sebagian besar berasal dari lalu lintas kendaraan dan ausnya ban mobil.

Mengidentifikasi polutan dalam urban runoff itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Matriks sampelnya kompleks, datanya melimpah, dan referensi yang tersedia masih terbatas. Itulah kenapa para ilmuwan terus mencari cara untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi analisis.

Salah satu teknik yang menjanjikan adalah non-target screening (NTS) dengan menggunakan high-resolution mass spectrometry (HRMS). Prinsipnya sederhana, alih-alih mencari zat tertentu, kita berusaha mendeteksi semua zat yang ada dalam sampel, baik yang dikenal maupun yang belum.

Namun, NTS dengan HRMS punya tantangan tersendiri. Sampel lingkungan biasanya sangat kompleks, sehingga sulit mendapatkan spektrum MS/MS yang bersih. Di sinilah strategi kombinasi DDA (data-dependent acquisition) dan DIA (data-independent acquisition) hadir sebagai solusi.

DDA fokus pada fragmentasi ion-ion tertentu yang paling kuat, menghasilkan spektrum yang lebih jelas. Sementara DIA memfragmentasi semua ion prekursor, memberikan data kuantitatif yang lebih lengkap. Kombinasi keduanya memberikan informasi yang komprehensif untuk identifikasi senyawa.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa workflow kombinasi DDA-DIA dapat meningkatkan akurasi identifikasi senyawa dalam urban runoff. Metode ini menggunakan iterasi DDA pada sampel gabungan untuk anotasi struktural dengan perangkat lunak Sirius, lalu mencocokkan fitur-fitur yang dihasilkan dengan data DIA dari sampel individu. Hasilnya? Penemuan mengejutkan tentang polutan terkait ban.

Kenapa Ban Mobil Jadi Biang Keladi?

Ban mobil memang dirancang untuk awet dan tahan lama. Tapi, seiring berjalannya waktu, ban akan aus dan melepaskan partikel-partikel kecil ke lingkungan. Partikel-partikel ini mengandung berbagai macam zat kimia, termasuk senyawa-senyawa yang berpotensi berbahaya.

Senyawa-senyawa ini kemudian terbawa oleh air hujan dan masuk ke dalam sistem urban runoff. Ironisnya, semakin padat lalu lintas, semakin besar pula kontribusi ban mobil terhadap polusi air. Jadi, lain kali terjebak macet, ingatlah bahwa ada dampak lingkungan yang ikut mengintai.

Jurus Jitu: DDA dan DIA Bersatu

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan pendekatan inovatif dengan menggabungkan DDA dan DIA. DDA membantu mengidentifikasi struktur senyawa secara akurat, sementara DIA memberikan data kuantitatif yang diperlukan untuk memahami konsentrasi polutan.

Metode ini diuji coba pada sampel urban runoff dari berbagai lokasi di Eropa. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi DDA-DIA mampu mengidentifikasi lebih banyak senyawa dibandingkan dengan metode DDA tunggal. Bahkan, beberapa senyawa terkait ban yang sebelumnya belum pernah dilaporkan dalam sampel lingkungan berhasil dideteksi.

Hasilnya? Polutan Baru Terungkap!

Dengan menggunakan workflow DDA-DIA, para peneliti berhasil mengidentifikasi beberapa senyawa baru yang berpotensi berasal dari ausnya ban mobil. Dua di antaranya adalah CPG (2-cyclohexyl-1-phenylguanidine) dan BBG (2-butyl-1,3-bis(4-methylphenyl)guanidine). Meskipun belum dikonfirmasi secara pasti, keberadaan senyawa-senyawa ini dalam sampel urban runoff cukup mengkhawatirkan.

CPG dan BBG sering terdeteksi di urban runoff, mirip dengan senyawa terkait ban lainnya seperti DTG dan PHG. Dengan frekuensi deteksi yang tinggi, CPG dan BBG pantas menjadi target pemantauan urban runoff di masa depan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Bukan Cuma Ban, Ada Juga HMMM

Selain senyawa terkait ban, penelitian ini juga menyoroti keberadaan senyawa terkait HMMM (hexamethoxymethylmelamine) dalam urban runoff. HMMM dan turunannya sering ditemukan dalam air limpasan lalu lintas, yang menunjukkan bahwa kendaraan bermotor adalah sumber utama polutan ini.

Menariknya, salah satu turunan HMMM, yaitu TP215, terdeteksi dalam konsentrasi tertinggi di lapangan sepak bola sintetis. Ini mengindikasikan bahwa leaching atau pelindian dari bahan pengisi karet pada lapangan tersebut dapat menjadi sumber polutan. Karena kelarutannya yang tinggi, TP215 lebih mudah menyebar di lingkungan dibandingkan dengan turunan HMMM lainnya.

Apa Artinya Bagi Kita?

Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kompleksitas polusi dalam urban runoff. Identifikasi senyawa-senyawa baru seperti CPG dan BBG membuka jalan bagi pemantauan dan pengelolaan yang lebih efektif. Pemahaman tentang sumber-sumber polutan, seperti ban mobil dan lapangan sepak bola sintetis, juga penting untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.

Langkah Selanjutnya: Prioritaskan Risiko

Meskipun identifikasi polutan adalah langkah penting, langkah selanjutnya adalah memahami risikonya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Di sinilah alat prediksi toksisitas seperti MS2Tox dan MLinvitroTox dapat berperan. Dengan mengintegrasikan alat-alat ini, kita dapat memprioritaskan senyawa-senyawa yang paling berbahaya dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi lingkungan.

Pada akhirnya, pengelolaan urban runoff yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sumber-sumber polutan dan risikonya, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan kota yang lebih bersih dan sehat. Jangan lupa, setiap tindakan kecil yang kita lakukan, seperti memilih transportasi yang ramah lingkungan atau menggunakan produk yang berkelanjutan, dapat berkontribusi pada perbaikan kualitas air perkotaan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

PND Ketchup Menyingkap Pasang Surut Baraka: Kisah Kompetitif di Mortal Kombat

Next Post

Mantan Leader 4Minute, Nam Jihyun, Kirim Bunga ke Sesama Member: Sinyal Solidaritas Abadi