Siap-siap terpesona, gaes! Ada band indie dari Cork, Irlandia, yang siap menggebrak dunia musik dengan sentuhan lokal yang kental. Mereka bukan cuma sekadar band, tapi juga storyteller yang menceritakan kisah kota mereka melalui nada dan lirik. Penasaran? Mari kita kulik lebih dalam!
Musik mereka itu kayak peta tersembunyi kota Cork. Dengerin aja lagu ‘R&H Hall’ dari EP terbaru mereka, ‘Salt Of The Lee’. Nama lagunya diambil dari perusahaan pakan ternak yang dulu silonya menjulang tinggi di Cork. Atau lagu ‘Feels Like A Man’ dari EP ‘Strawberry Scented’ yang menceritakan pengalaman mendaki St Patrick’s Hill. Judul EP ‘Salt Of The Lee’ sendiri juga unik, karena Sungai Lee yang mengalir di Cork sebenarnya nggak asin! Mungkin ini yang namanya local pride?
Iona Lynch, sang vokalis dan gitaris, bilang semua tulisannya terinspirasi dari lingkungannya. Dia tumbuh dan jatuh cinta sama musik di Cork. Baginya, band-band lokal Cork waktu dia remaja itu yang paling keren. Pengen banget, deh, umur 18 biar bisa nongkrong di Fred Zeppelins, venue legendaris di Cork, buat nonton mereka. Vibes-nya kayak anak Jakarta pengen ke Rossi buat lihat band metal, guys!
Band ini terbentuk tahun 2020, terinspirasi dari film Sing Street. Setelah beberapa kali gonta-ganti personel, akhirnya mereka tampil pertama kali di University College Cork’s Battle of the Bands. Dan, voila!, mereka langsung menang. Kayaknya emang udah takdir jadi bintang, ya?
Sekarang, formasi mereka udah solid: Iona Lynch, Harry Menton (gitar), Locon O’Toole (keyboard), dan Gavin Dawkins (bass/terompet). Mereka lagi bangun reputasi sebagai band yang bisa jadi next great export dari Irlandia, khususnya Cork. Dedikasi dan kecintaan mereka sama band ini tuh level akut banget!
EP ‘Strawberry Scented’ tahun lalu adalah bukti cinta mereka. Semua biaya produksi ditanggung sendiri dari hasil manggung. Mereka nggak mikirin duit, yang penting lagu-lagu mereka bisa direkam dengan kualitas terbaik. Prinsipnya, "Yang penting produce lagu yang bagus!" Salute!
Mengasah Diri, Menciptakan Mahakarya
Cliffords punya klub "Album of the Week". Mereka dengerin album dari Divorce, Ethel Cain, sampai Tom Waits. Kata Locon O’Toole, klub ini bantu banget buat songwriting mereka. Jadi lebih paham musik dan bisa upgrade kemampuan. Kayak ikut kelas masterclass gratis, gitu!
Mereka juga nggak berhenti belajar dari pengalaman rekaman. Jadi lebih jago mikirin musik mereka ke level yang lebih tinggi. Ambisi mereka sederhana tapi ngena banget: "Pengen bikin album yang bener-bener bagus, nggak peduli berapa lama waktu yang dibutuhin." Intinya sih, mereka cinta sama prosesnya. Asiiik!
Irlandia di Mata Dunia: Peluang atau Fetish?
Di tengah banyaknya musik baru yang bermunculan, Cliffords sadar banget pentingnya punya ciri khas. Tapi, mereka nggak mau kompromi sama idealisme seni mereka. Suara terompet Gavin Dawkins di lagu ‘My Favourite Monster’ emang bikin merinding, tapi mereka nggak mau jadiin itu cuma sekadar gimmick. Kata Iona sambil bercanda, "Setiap lagu, dia selalu bilang ada part terompetnya. Kita kayak, ‘Nggak semua lagu juga, Gavin! Kadang main bass juga dong!'"
Sekarang, band-band Irlandia lagi diperhatiin banget sama dunia. Buat Cliffords, ini peluang sekaligus tantangan. Senang karena ada perhatian, tapi juga agak kesel karena sebelumnya kayak diabaikan. Iona bilang, "Semua orang di industri musik nanya ‘Apa sih yang lagi happening di Irlandia?'. Padahal, dari dulu juga udah ada! Cuma sekarang aja baru pada lihat." Kadang dia ngerasa ada semacam fetish sama ke-Irlandia-an. Tapi, dia juga paham karena dia sendiri juga nggak terlalu tahu banyak tentang tempat-tempat di Inggris. Point taken!
‘Salt Of The Lee': Lebih dari Sekadar Judul
‘Salt Of The Lee’ itu powerful banget, sampai-sampai bisa bikin orang terkesima, nggak peduli lagi fokusnya lagi ke Irlandia atau bukan. Lagu penutupnya, ‘Dungarvan Bay’, itu eksplorasi kesedihan yang dalem banget. Ditulis seminggu setelah teman dekatnya meninggal. Setahun kemudian, Iona nulis ulang dengan perspektif yang baru tentang kehilangan.
Menurut Iona, kesedihan itu nggak bisa hilang, tapi jadi bagian dari diri kita. Dia sedih banget temannya meninggal dan selalu mikirin dia setiap hari. Tapi, dia sadar nggak bisa mengubah itu. Yang bisa dia lakuin adalah gimana dia menyikapi kesedihan itu. Dia nggak mau lagunya jadi versi kesedihan yang bikin hancur. Ada juga sisi indah dari kesedihan itu. Dulu, mereka pernah camping di Dungarvan seminggu dan punya banyak malam yang menyenangkan. Dia pengen lagunya merefleksikan pertumbuhan dan perubahan dari kesedihan itu. Deep!
Autobiografi dalam Nada
Iona bilang, dia udah nggak terlalu relate sama banyak lagu yang udah dirilis Cliffords. Tapi, dia senang punya lagu-lagu itu. Baginya, jadi penulis lagu itu kayak nulis autobiografi sendiri. Nulis tentang apa yang lagi dia alamin. Neneknya aja baru mulai nulis puisi beberapa tahun lalu. Dan, dia seneng banget lihat arsip hidup neneknya yang nulis puisi tentang ciuman pertamanya waktu umur 13 tahun. Itu yang pengen dia lakuin. Jadi, pas udah tua nanti, dia punya banyak album yang menceritakan kisahnya. Sweet!
Jadi, tunggu apa lagi? Dengerin EP ‘Salt Of The Lee’ dari Cliffords sekarang juga! Dijamin bakal bikin kamu jatuh cinta sama musik indie yang genuine, penuh cerita, dan berakar kuat di tempat asalnya. Siapa tahu, abis dengerin, kamu jadi pengen road trip ke Cork, Irlandia!