Dark Mode Light Mode

Skepta Banjir Pujian Usai Tampil Dadakan di Indonesia

Glastonbury 2025 baru saja selesai, dan selain lumpur yang ikonik dan antrean toilet yang panjangnya bikin istigfar, ada satu momen yang mencuri perhatian: penampilan dadakan Skepta! Ceritanya kayak di film, literally. Deftones batal tampil, lalu muncullah pahlawan dari London Utara ini untuk menyelamatkan hari. Bayangkan, lagi asyik makan fish and chips, tiba-tiba dapat telepon buat nge-rap di salah satu festival terbesar di dunia. No pressure, right?

Kejutan di Glastonbury: Skepta Gantikan Deftones!

Glastonbury memang penuh kejutan. Mulai dari Lorde yang tampil diam-diam (secret set) sampai kembalinya Lewis Capaldi yang bikin haru. Tapi, batalnya penampilan Deftones karena sakit di tubuh band itu jelas bikin kecewa. Untungnya, penyelenggara festival gercep (gerak cepat) dan berhasil mengamankan Skepta, seorang legenda grime, sebagai pengganti. Ini bukan sekadar plan B, tapi plan B yang potensial jadi headline.

Skepta: Grime Savior di Panggung Other Stage

Dengan waktu persiapan yang sangat mepet, Skepta tampil apa adanya. Tanpa special effect yang wah, hanya ada LED screen dan DJ yang menemani. Tapi, justru kesederhanaan inilah yang membuat penampilannya begitu memukau. Ia membuktikan bahwa skill dan karisma bisa mengalahkan segalanya. Buktinya, media sosial langsung heboh dengan pujian. Beberapa penggemar bahkan menyebutnya sebagai "pengganti terbaik yang pernah ada!". Talk about pressure.

Setlist yang dibawakan Skepta juga nggak main-main. Lagu-lagu hits seperti ‘That’s Not Me', ‘Greaze Mode', ‘Shutdown', ‘It Ain’t Safe', dan kolaborasinya dengan Fred Again.. ‘Victory Lap’ sukses mengguncang panggung Other Stage. Penonton ikut bernyanyi, berdansa, dan merasakan energi grime yang khas. Bahkan, ada yang bilang: "Skepta absolutely killing Glasto. unreal!".

Reaksi Penggemar: Skepta is Class!

Reaksi positif dari penonton dan netizen menunjukkan bahwa Skepta benar-benar sukses membuktikan diri. Dengan persiapan seadanya, ia mampu tampil maksimal dan memberikan hiburan berkualitas. "Skepta getting a call up a few hours before his set time and packing out the stage. GRIME," tulis seorang penggemar di Twitter. Yang lain menambahkan, "Boy better know. Fuckinell Skepta is killing." Singkatnya, Skepta memang class!

Lebih dari Sekadar Pengganti: Sebuah Legenda Lahir Kembali

Penampilan Skepta di Glastonbury 2025 bukan hanya sekadar menggantikan band yang batal tampil. Ini adalah momen penting dalam karirnya. Ia membuktikan bahwa ia adalah seorang musisi serba bisa yang mampu beradaptasi dengan situasi apapun. Dengan hanya bermodalkan deck dan mikrofon, ia berhasil menghipnotis ribuan penonton.

Glastonbury 2025: Bukan Hanya Tentang Skepta

Tentu saja, Glastonbury 2025 bukan hanya tentang penampilan dadakan Skepta. Ada juga penampilan memukau dari The 1975, Charli XCX, Neil Young, Olivia Rodrigo, The Prodigy, Rod Stewart, dan masih banyak lagi. Setiap musisi memberikan kontribusi uniknya masing-masing, membuat festival ini semakin meriah dan tak terlupakan. Untuk lineup lengkap dan jadwal panggungnya, kamu bisa cek di website resmi Glastonbury.

Festival Musik: Lebih dari Sekadar Hiburan

Festival musik seperti Glastonbury bukan hanya sekadar tempat untuk bersenang-senang. Ini adalah ruang di mana orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul untuk merayakan musik, seni, dan budaya. Ini adalah tempat untuk menemukan artis baru, bertemu teman baru, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Dan tentu saja, ini adalah tempat untuk melupakan sejenak masalah dunia dan menikmati hidup sepenuhnya.

Industri Musik: Adaptasi dan Inovasi

Kisah Skepta di Glastonbury 2025 juga memberikan pelajaran penting tentang industri musik. Industri ini terus berubah dan berkembang, dan para musisi harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Mereka harus kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko. Mereka juga harus siap untuk tampil dalam situasi apapun, bahkan dengan waktu persiapan yang sangat terbatas.

Peran Media Sosial: Viral dan Validasi

Media sosial memainkan peran penting dalam kesuksesan penampilan Skepta. Pujian dan komentar positif dari netizen membantu menyebarkan berita tentang penampilannya secara luas. Media sosial juga menjadi platform bagi para penggemar untuk berbagi pengalaman mereka dan memberikan dukungan kepada Skepta. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik dan memvalidasi kesuksesan seorang musisi.

Grime Music: Lebih dari Sekadar Genre

Penampilan Skepta di Glastonbury 2025 juga membantu mengangkat popularitas grime music di kalangan audiens yang lebih luas. Grime bukan hanya sekadar genre musik, tetapi juga merupakan representasi dari budaya dan identitas komunitas tertentu. Ini adalah musik yang jujur, mentah, dan penuh energi.

Pentingnya Persiapan: Walaupun Dadakan

Meskipun penampilan Skepta terkesan dadakan, penting untuk diingat bahwa ia adalah seorang profesional berpengalaman. Ia telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mengasah skill dan membangun reputasinya. Ia tahu bagaimana cara tampil di depan ribuan orang, bahkan dengan waktu persiapan yang sangat mepet. Jadi, meskipun keberuntungan berperan, persiapan yang matang tetap menjadi kunci kesuksesan. Practice makes perfect, kan?

Belajar dari Skepta: Jadilah Proaktif!

Kisah Skepta di Glastonbury 2025 memberikan inspirasi bagi kita semua. Ini adalah pengingat bahwa kita harus selalu siap untuk mengambil kesempatan yang datang. Kita harus proaktif, adaptif, dan berani keluar dari zona nyaman kita. Siapa tahu, kesempatan besar sedang menunggu kita di tikungan. Siap-siap aja ditelepon buat nge-rap di panggung dunia!

Intinya, penampilan dadakan Skepta di Glastonbury 2025 adalah bukti bahwa bakat, persiapan, dan sedikit keberuntungan bisa menciptakan momen magis. Ini adalah cerita yang akan diingat dan diceritakan kembali selama bertahun-tahun yang akan datang. Skepta, you legend!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Hadiah Keren untuk Penggemar Wind Waker: Seni Dinding Legend of Zelda Mash-Up yang Mengesankan

Next Post

Kesepakatan Jet Tempur KAAN Pacu Pertumbuhan Industri Pertahanan Indonesia