Dark Mode Light Mode

Slick Rick: Tinjauan Album VICTORY – Sebuah Kebangkitan?

Kita semua tahu, menunggu itu membosankan. Apalagi menunggu album baru dari legenda hip-hop seperti Slick Rick. Setelah bertahun-tahun, akhirnya VICTORY hadir. Tapi, apakah album ini sepadan dengan penantian panjangnya? Mari kita bedah satu per satu, sambil berharap Rick tidak menagih sewa jika kita sedikit nyinyir.

Mengupas Tuntas Album Terbaru Slick Rick: VICTORY

VICTORY adalah sebuah perjalanan nostalgia, membawa kita kembali ke era keemasan hip-hop dengan sentuhan modern. Ini bukan album yang mencoba menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Ia adalah Slick Rick yang kita kenal dan cintai, dengan segala keunikan dan quirkiness-nya. Album ini terasa seperti reuni yang menyenangkan, meskipun mungkin ada beberapa hidangan yang kurang garam.

Sentuhan Masa Lalu, Rasa Masa Kini

Salah satu daya tarik utama VICTORY adalah bagaimana Rick mampu menggabungkan elemen-elemen klasik dengan produksi musik yang segar. "Spirit to Cry" misalnya, dengan lirik melankolis dan ritme yang ringan, terdengar abadi. Begitu pula dengan "So You’re Having My Baby," di mana Rick merefleksikan pengalamannya hampir dideportasi, dengan emosi yang tulus. Ini adalah Rick yang kita rindukan, pencerita ulung yang mampu menyentuh hati kita dengan kata-kata.

Namun, tidak semua lagu berhasil mencapai level yang sama. "Come On Let’s Go," meskipun catchy, terasa sedikit generik. Dan "Foreign," meskipun memiliki potensi komedi, kurang menggigit. Di lagu ini, Rick bercerita tentang mengutak-atik rekaman kakeknya yang berasal dari Jamaika, dan meniru suara kakeknya yang menyebut musiknya "sampah." Meskipun cukup menghibur, punchline-nya terasa kurang kuat. Kita seperti diajak makan es krim, tapi sendoknya hilang.

Humor yang Hilang, atau Hanya Bersembunyi?

Salah satu elemen yang selalu membuat Slick Rick istimewa adalah selera humornya yang khas. Ia mampu menyelipkan lelucon di tengah-tengah cerita yang gelap atau kontroversial, dengan cara yang unik dan tak terduga. Sayangnya, di VICTORY, elemen ini terasa kurang dominan. Lagu seperti "Cuz I’m Here," yang menceritakan pengalamannya mencoba mendekati wanita di lantai dansa, terasa kurang greget. Outro-nya bahkan menampilkan shoutout ke Rosie O’Donnell dan Ellen DeGeneres, seolah-olah lagu ini sudah tersimpan di hard drive sejak tahun 2002.

"Foreign" mungkin menjadi satu-satunya lagu yang benar-benar menunjukkan sedikit dari humor khas Rick. Selebihnya, album ini terasa lebih serius dan reflektif. Apakah ini berarti Rick sudah kehilangan sentuhan komedinya? Mungkin tidak. Mungkin saja ia hanya memilih untuk fokus pada aspek lain dari dirinya sebagai seorang seniman. Atau mungkin, kita hanya perlu mendengarkan lebih teliti untuk menemukan humor yang tersembunyi di balik lirik-liriknya.

Politik dan Komedi: Perpaduan yang Kurang Pas?

Rick mencoba menggabungkan komentar politik dengan humor dalam lagu "We’re Not Losing," yang menyinggung tentang perang nuklir dan kewajiban belajar bahasa Mandarin. Namun, hasilnya kurang memuaskan. Niat satirnya kurang jelas, dan aksen Tionghoa yang ia gunakan di outro terasa canggung. Lagu ini terasa seperti hidangan yang bahannya enak, tapi bumbunya kurang pas.

"Documents" juga kurang berhasil dalam menyampaikan pesan komedinya. Bahkan, bagian terlucu dari lagu ini justru verse dari Nas, yang terdengar konyol saat ia nge-rap tentang "alkohol di belakang leher, setelah potong rambut." Sementara itu, "Landlord," yang seharusnya menjadi puncak komedi di album ini, justru terasa hambar. Rick hanya mengeluh tentang susahnya menjadi pemilik properti di New York City, tanpa ada sentuhan satir atau metafora yang mendalam.

Nas Menyelamatkan Album Ini?

Meskipun demikian, VICTORY masih memiliki momen-momen yang bersinar. Aliran rhyme Rick tetap lancar dan santai, seperti biasa. Vokal terbaiknya terdengar di "Angelic," di mana ia terdengar seperti sedang menikmati sampanye di belakang limusin, sambil merenungkan tentang masa tua di dunia rap. Lirik-liriknya jujur dan relatable, dan melodinya menenangkan.

Namun ada satu hal yang perlu digarisbawahi. Kehadiran Nas di album ini seperti oase di gurun pasir. Kolaborasi mereka di "Documents" meskipun secara lirik agak aneh, tapi memberikan warna tersendiri. Bisa dibilang, kehadiran Nas sedikit membantu menyelamatkan album ini dari kebosanan.

Jadi, Layakkah VICTORY untuk Didengarkan?

Meskipun VICTORY memiliki beberapa kekurangan, album ini tetap layak untuk didengarkan, terutama bagi penggemar setia Slick Rick. Ini bukan album yang akan mengubah dunia hip-hop, tetapi ini adalah pengingat yang menyenangkan tentang mengapa Rick dianggap sebagai salah satu rapper terbaik sepanjang masa. Ia tidak mencoba untuk membuat comeback besar-besaran atau 4:44-nya sendiri. Ini hanyalah fly-by singkat dari seorang legenda, seorang pria yang seolah-olah tidak terikat oleh waktu. Ini seperti bertemu teman lama yang sudah lama tidak jumpa, obrolannya mungkin tidak sedalam dulu, tapi tetap menyenangkan.

VICTORY adalah sebuah album yang nyaman, rendah ekspektasi, dan apa adanya. Album ini terasa seperti tribute untuk dirinya sendiri, dan untuk para penggemarnya yang telah setia menunggunya selama bertahun-tahun. Bagi yang mencari inovasi atau pesan politik yang mendalam, mungkin akan kecewa. Tapi bagi yang hanya ingin menikmati suara Rick yang khas dan lirik-liriknya yang nyeleneh, VICTORY bisa menjadi pilihan yang tepat.

Lebih dari Sekadar Album: Warisan Sang Legenda

Pada akhirnya, VICTORY lebih dari sekadar sebuah album. Ini adalah bagian dari warisan Slick Rick, seorang seniman yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia hip-hop. Album ini mungkin tidak sempurna, tetapi ia tetap merupakan karya yang berharga, yang layak untuk diapresiasi. Terlepas dari kekurangannya, VICTORY tetap merupakan pengingat bahwa Slick Rick adalah legenda, dan legendanya akan terus hidup.

Jadi, apakah VICTORY sepadan dengan penantian panjangnya? Itu tergantung pada ekspektasi Anda. Jika Anda mengharapkan mahakarya, Anda mungkin akan kecewa. Tetapi jika Anda hanya ingin menikmati musik dari salah satu rapper terbaik sepanjang masa, VICTORY adalah pilihan yang baik. Anggap saja ini sebagai hadiah kecil dari Rick, sebagai ucapan terima kasih atas kesetiaan Anda selama ini. Dan ingat, jangan lupa bayar sewa!

Kesimpulan: Sebuah Perjalanan Nostalgia yang Menyenangkan

VICTORY bukan album yang sempurna, tetapi ini adalah album yang jujur dan autentik. Ini adalah Slick Rick yang kita kenal dan cintai, dengan segala keunikan dan quirkiness-nya. Album ini adalah perjalanan nostalgia yang menyenangkan, yang akan membawa Anda kembali ke era keemasan hip-hop. Dan yang terpenting, VICTORY adalah pengingat bahwa Slick Rick adalah legenda, dan legendanya akan terus hidup. Jangan berharap lebih, nikmati saja perjalanan itu.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Generator Kode Visual: Pengakhiran Era Semua Generator

Next Post

Grup Delo dan Grup Modena Sepakat Bekerja Sama Tingkatkan Infrastruktur Pelabuhan Indonesia