Siap-siap, Maggots! Apakah album baru Slipknot hanya akan menjadi legenda perkotaan?
Kabar mengejutkan datang dari Jim Root, gitaris Slipknot, yang mengungkapkan bahwa segudang materi yang ditulis selama pandemi COVID-19 kemungkinan besar tidak akan pernah dirilis. Bayangkan, segunung riff dan beat yang menggelegar, terkunci selamanya di dalam hard drive! Apakah ini berarti kita harus terus memutar ulang Iowa sampai kiamat? Jangan panik dulu, mari kita bedah lebih dalam.
Nu Metal: Lebih dari Sekadar Celana Baggy dan Rantai Dompet
Sebelum kita terlalu jauh, mari kita re-visit genre yang melahirkan Slipknot. Nu metal, dengan campuran heavy metal, alternative rock, dan kadang hip-hop, sempat merajai tangga lagu di akhir 90-an dan awal 2000-an. Band-band seperti Linkin Park, Korn, dan Limp Bizkit menjadi ikon, menginspirasi jutaan remaja untuk mewarnai rambut dengan warna merah menyala dan melompat-lompat di mosh pit. Slipknot, dengan sembilan anggotanya dan topeng-topeng horor mereka, membawa nu metal ke tingkat kegilaan yang baru.
Perjalanan Musik Slipknot: Dari Topeng Horor Hingga Eksperimen Sonik
Slipknot debut dengan album self-titled pada tahun 1999, langsung menggebrak dunia musik dengan energi mentah dan lirik yang dark. Album-album berikutnya, seperti Iowa dan Vol. 3: (The Subliminal Verses), terus memantapkan posisi mereka sebagai salah satu band metal paling berpengaruh di dunia. Namun, Slipknot tidak pernah takut untuk bereksperimen. Album All Hope Is Gone misalnya, menunjukkan sisi yang lebih melodik dan eksploratif dari band ini.
Mengapa Materi Pandemi Tidak Akan Pernah Didengar?
Menurut Jim Root, ada semacam kesepakatan diam-diam di antara anggota Slipknot untuk "menyapu semua omong kosong itu di bawah karpet dan memulai dari awal." Apakah materi pandemi terlalu eksperimental? Terlalu berbeda dari sound Slipknot yang kita kenal? Atau mungkin… terlalu depressing untuk didengarkan setelah kita semua melalui mimpi buruk global itu? Mungkin saja kita semua masih trauma dengan drama baking sourdough dan Zoom meeting, jadi membayangkan Slipknot menulis lagu tentang itu bisa jadi a bit much.
Eloy Casagrande: Darah Segar untuk Mesin Metal Slipknot?
Bergabungnya Eloy Casagrande sebagai drummer baru Slipknot pada awal 2024 tampaknya menjadi angin segar bagi band ini. Namun, Root mengakui bahwa padatnya jadwal tur sejak kedatangan Eloy membuat inspirasinya hampir nol. "Sejujurnya, kami telah banyak melakukan tur sejak Eloy bergabung dengan band sehingga inspirasi saya hampir nol," ujarnya. Apakah ini berarti kita harus menunggu sampai tur selesai sebelum hype tentang album baru bisa dimulai?
"Long May You Die": Teaser Tanpa Akhir?
Meskipun Root mengklaim kekeringan kreatif, Slipknot sempat menggoda penggemar dengan materi baru di awal tahun 2024. Mereka menyewa papan reklame di California dan memasang teaser dengan frasa "Long May You Die," yang kemudian terungkap sebagai judul sebuah single. Tapi, sampai saat ini, lagu itu masih menjadi misteri. Apakah ini trik pemasaran epic? Atau hanya prank dari Clown?
"Look Outside Your Window": Album Misterius yang Tak Kunjung Datang
Selain materi pandemi yang tidak dirilis, ada juga album Look Outside Your Window, yang direkam berdekatan dengan album All Hope Is Gone pada tahun 2008. Dijanjikan sebagai album yang lebih lembut dan mellow, perilisan Look Outside Your Window terus ditunda selama bertahun-tahun. Shawn "Clown" Crahan mengklaim bahwa album itu sudah di-mixing, mastering, dan memiliki artwork, tetapi masih menunggu waktu yang tepat untuk dirilis karena "terlalu abadi." Apakah ini berarti kita akan mendengar Look Outside Your Window di tahun 2077? Semoga saja tidak.
Slipknot Tanpa Musik Baru: Apakah Kita Sedang di Ambang Kiamat Metal?
Oke, mari kita jujur. Berita ini sedikit mengecewakan. Kita semua mengharapkan amukan sonik dari Slipknot, sesuatu yang bisa membuat adrenalin kita terpacu dan membuat kita lupa tentang tagihan yang menumpuk. Tapi mungkin, hanya mungkin, jeda ini diperlukan. Mungkin Jim Root dan kawan-kawan membutuhkan waktu untuk mengisi ulang kreativitas mereka, untuk menemukan inspirasi baru, dan untuk kembali dengan sound yang lebih segar dan brutal.
Honestly, menunggu memang menyebalkan, apalagi ketika kita tahu ada segudang materi yang tidak akan pernah kita dengar. Tapi mari kita percayakan pada proses kreatif. Mari kita percaya bahwa Slipknot akan kembali, lebih kuat dan lebih gila dari sebelumnya. Sementara itu, kita bisa terus memutar album-album lama, memakai topeng kita, dan mosh pit di ruang keluarga. Siapa tahu, mungkin kita bisa menginspirasi mereka untuk menulis lagu baru!
Rehat Kreatif atau Kuburan Ide? Masa Depan Musik Slipknot Ditentukan!
Jadi, apa yang bisa kita simpulkan dari semua ini? Bahwa dunia musik itu penuh kejutan, kadang menyenangkan, kadang bikin frustrasi. Bahwa bahkan band sebesar Slipknot pun bisa mengalami writer's block. Dan bahwa, terkadang, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menarik napas dalam-dalam, memulai dari awal, dan melihat ke mana musik akan membawa kita. Siap untuk babak selanjutnya, Maggots? Stay tuned!