Dengerin deh, musik itu kayak bumbu kehidupan. Kadang pedes kayak cabe rawit, kadang manis kayak gula aren, dan kadang bikin kita mikir keras kayak lagi ngerjain soal kalkulus. Nah, kali ini ada band dari Dublin yang siap nambahin bumbu baru ke playlist kamu.
Musik, layaknya software update, terus berevolusi. Kita kenalan dulu sama scene musik indie rock yang lagi happening. Dulu, band kayak The Strokes dan Arctic Monkeys merajai panggung, sekarang giliran generasi baru dengan suara yang lebih raw dan lirik yang lebih relatable.
Indie rock, yang seringkali diasosiasikan dengan alternative rock, punya daya tarik tersendiri. Mereka nggak takut bereksperimen, nggak peduli sama tren pasar, dan yang paling penting, mereka jujur dalam berkarya. Dari sound gitar yang distorted sampe lirik yang blak-blakan, indie rock adalah suara generasi.
Bicara soal generasi, Gen Z dan Millennials makin kritis dalam memilih musik. Bukan cuma sekadar enak didenger, tapi juga harus punya pesan yang kuat. Mereka mencari musik yang merefleksikan keresahan, harapan, dan identitas mereka. Musik bukan lagi cuma hiburan, tapi juga alat untuk bersuara.
Kenapa indie rock bisa se-relate ini? Karena mereka nyanyiin apa yang kita rasain. Soal insecure, soal cinta yang kandas, soal masa depan yang nggak pasti. Mereka nggak berusaha jadi sempurna, justru itu yang bikin mereka menarik. Jadi, siap-siap dengerin suara hati yang diwakilin sama gitar dan drum.
Nah, sekarang bayangin, ada band yang berani nyampur garage rock, punk, dan spoken word jadi satu. Bayangin lagi, liriknya nggak cuma sekadar curhat, tapi juga ngajak kita buat mikir soal isu-isu sosial. Penasaran kan?
Oke, cukup basa-basinya. Mari kita kenalan sama Sprints! Band asal Dublin ini baru aja sign sama Sub Pop, salah satu record label paling keren di dunia indie. Mereka siap ngerilis album baru yang dijamin bakal bikin kamu mikir, joged, dan mungkin sedikit marah.
Sprints: Ketika “Rage” Jadi Soundtrack Perlawanan
Sprints bukan sekadar band, mereka adalah manifestasi dari kegelisahan generasi ini. Single terbaru mereka, “Rage”, adalah anthem buat mereka yang muak sama kemunafikan dan janji-janji palsu. Liriknya pedes kayak sambel, soundnya raw kayak luka yang belum sembuh.
Karla Chubb, frontwoman Sprints, bilang sendiri kalo di dunia ini lebih gampang marah daripada ngubah keadaan. Relate banget kan? Tapi dia juga ngingetin kita buat nggak salah sasaran. Jangan nyalahin mereka yang udah termarginalkan. Fokus sama para nabi palsu yang bikin dunia ini makin kacau. Deep!
Secara musikalitas, “Rage” terinspirasi dari The Dandy Warhols dan Viagra Boys. Kebayang kan gimana psychedelic-nya? Gitar yang meraung-raung, bass yang bikin perut bergetar, dan drum yang bikin kamu pengen moshing di kamar. Pokoknya, lagu ini cocok buat kamu yang lagi pengen ngeluarin semua emosi.
“Beg”: Satir Pedas Tentang Kekuasaan dan Moralitas
Selain “Rage”, Sprints juga ngerilis single lain yang nggak kalah menarik, “Beg”. Lagu ini lebih satir, lebih tongue-in-cheek. Terinspirasi dari puisi Vladimir Holan, “Beg” ngebahas soal mereka yang punya kekuasaan tapi justru melakukan kejahatan paling keji.
Karla Chubb bilang kalo “Beg” adalah lelucon, sebuah sindiran buat mereka yang suka ngejudge tapi nggak bercermin. Liriknya nakal, tapi pesannya jelas: jangan munafik! Lagu ini juga ngebahas soal identitas diri, seksualitas, ambisi, dan perjuangan untuk jadi lebih baik. Kompleks banget kan?
“Beg” adalah perpaduan sempurna dari semua elemen yang bikin Sprints unik. Soundnya lebih mature, liriknya lebih provokatif, dan attitude-nya lebih berani. Lagu ini bakal bikin kamu mikir dua kali soal moralitas, kekuasaan, dan diri sendiri. Nggak heran kalo banyak yang bilang Sprints adalah band yang wajib didenger.
Album baru Sprints, All That Is Over, bakal rilis tanggal 26 September via Sub Pop. Catet tanggalnya dan siap-siap buat terhanyut dalam dunia musik yang raw, jujur, dan penuh kejutan. Sprints bukan cuma band, mereka adalah movement. Jadi, tunggu apa lagi?
Intinya, Sprints adalah angin segar di dunia musik indie rock. Mereka nggak takut bereksperimen, nggak peduli sama omongan orang, dan yang paling penting, mereka jujur dalam berkarya. Mereka adalah suara generasi yang lagi berjuang buat dunia yang lebih baik. So, dengerin musik mereka dan rasakan sendiri energi positifnya. Mungkin aja, Sprints bisa jadi soundtrack hidup kamu.