Oke, inilah artikelnya:
Siap-siap mind-blown! NASA lagi nyari cara buat kirim pesawat luar angkasa ke orbit yang susah dijangkau, tapi dengan budget yang lebih manusiawi. Bayangin, eksplorasi antariksa gak harus semahal bikin wedding mewah! Mereka udah pilih enam perusahaan buat ngasih ide-ide brilian. Semoga aja bukan ide buat bangun time machine yang bikin kita terjebak di tahun 2020 lagi.
Eksplorasi luar angkasa, literally dan figuratively, selalu jadi perdebatan seru. Satu sisi, kita penasaran apa ada kehidupan di planet lain atau minimal nemu diskon kosmetik di Mars. Di sisi lain, biayanya bikin dompet nangis. Nah, NASA pengen cari jalan tengahnya: eksplorasi tetap jalan, dompet tetap aman.
Program Launch Services Program (LSP) NASA ini emang keren. Mereka pengen perusahaan nunjukkin gimana caranya ngirim banyak pesawat luar angkasa ke berbagai orbit yang sulit, tanpa harus nguras isi rekening negara. Intinya, NASA nyari solusi delivery luar angkasa yang lebih cost-effective. Siapa tau nanti kita bisa kirim martabak ke astronot di ISS dengan harga ongkir yang bersahabat.
Perusahaan yang terpilih buat ngasih ide ini bukan kaleng-kaleng, lho. Ada Arrow Science and Technology, Blue Origin (punya Om Jeff Bezos!), Firefly Aerospace, mpulse Space, Rocket Lab, dan United Launch Services. Mereka ini kayak Avengers-nya dunia antariksa.
Setiap perusahaan bakal bikin studi tentang penggunaan orbital transfer vehicle (OTV) buat misi NASA. OTV ini kayak go-jek-nya luar angkasa. Tugasnya nganterin pesawat luar angkasa dari satu orbit ke orbit lain. Bayangin, ada driver OTV yang lagi ngebut di ruang hampa, nyari short cut biar gak kena macet cosmic.
Studi-studi ini diharapkan kelar pertengahan September nanti. Hasilnya bakal dipake NASA buat ngerancang misi, bikin perencanaan, dan nyusun strategi acquisition layanan peluncuran komersial. Jadi, jangan kaget kalau nanti ada diskon gede-gedean buat misi ke bulan.
Intinya, NASA pengen eksplorasi antariksa jadi lebih accessible dan terjangkau. Dengan inovasi dan teknologi baru, bukan gak mungkin di masa depan kita bisa liburan ke Mars dengan harga yang gak jauh beda sama liburan ke Bali. Who knows?
Menuju Orbit dengan Budget Anak Kos: Misi NASA yang Ambisius
Kenapa sih NASA repot-repot nyari cara yang lebih murah? Jawabannya simpel: biar lebih banyak misi yang bisa dilakuin. Dengan budget yang lebih efisien, NASA bisa eksplorasi lebih jauh, nyari tahu lebih banyak tentang alam semesta, dan mungkin aja nemuin peradaban alien yang lebih maju dari kita (atau malah lebih lucu dari minion!).
Bayangin, kalau biaya peluncuran bisa ditekan, NASA bisa ngirim lebih banyak satelit buat ngamatin perubahan iklim, nyelidikin asteroid yang berpotensi nabrak bumi, atau bahkan cuma buat nyari sinyal radio dari alien. Intinya, eksplorasi antariksa jadi lebih demokratis dan inclusive.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan OTV. OTV ini bisa nganterin pesawat luar angkasa ke orbit yang sulit dijangkau oleh roket konvensional. Misalnya, ke orbit geosynchronous atau ke bulan. OTV ini kayak level up buat roket, bikin mereka makin powerful dan fleksibel.
Selain itu, beberapa perusahaan juga nawarin solusi buat rideshare. Jadi, satu roket bisa ngangkut beberapa pesawat luar angkasa sekaligus. Ini kayak nebeng di mobil, tapi versi antariksa. Lebih hemat, lebih efisien, dan lebih ramah lingkungan (karena gak perlu banyak roket).
Inovasi dari Para “Avengers” Antariksa: Solusi Kreatif untuk Misi Masa Depan
Blue Origin, misalnya, nawarin Blue Ring, platform luar angkasa yang bisa nganterin muatan, on-board edge computing, dan operasi misi end-to-end. Ini kayak smart home di luar angkasa, serba canggih dan terintegrasi. Blue Origin juga nawarin studi tentang upper stage New Glenn.
Firefly Aerospace nawarin Elytra, kendaraan orbital yang bisa nganterin muatan, ngambil gambar, komunikasi jarak jauh, dan domain awareness di ruang cislunar. Elytra Dark bahkan bisa jadi kendaraan transfer dan beroperasi di orbit bulan selama lebih dari lima tahun. Bayangin, ada drone yang patroli di sekitar bulan!
Impulse Space punya Mira dan Helios. Mira adalah pesawat luar angkasa dengan daya dorong tinggi buat hosting dan deployment muatan. Sementara Helios adalah kick stage berenergi tinggi buat nganterin muatan dari orbit rendah ke orbit menengah, geosynchronous, atau bahkan lebih jauh.
Rocket Lab nawarin upper stage roket Neutron dan OTV berbasis pesawat luar angkasa Explorer. Kedua kendaraan ini punya sistem propulsi sendiri buat misi ke orbit menengah, geosynchronous, dan tujuan luar angkasa lainnya, kayak bulan, Mars, dan asteroid dekat bumi.
NASA dan Pasar Peluncuran Komersial: Era Baru Eksplorasi Antariksa
United Launch Alliance (ULA) bakal ngevaluasi kemampuan misi cislunar dari upper stage Centaur V dengan durasi yang diperpanjang. Centaur ini bisa nganterin beberapa pesawat luar angkasa ke dua tujuan orbit yang berbeda di ruang cislunar, tanpa perlu roket tambahan atau OTV.
Studi-studi ini bakal jadi fondasi buat masa depan eksplorasi antariksa. NASA bakal gunain hasilnya buat ngerancang misi, bikin perencanaan, dan nyusun strategi acquisition layanan peluncuran komersial. Ini kayak NASA lagi shopping ide-ide brilian buat dieksekusi.
Program Venture-Class Acquisition of Dedicated and Rideshare Launch Services (VADR) ini juga penting banget. Tujuannya buat ningkatin pertumbuhan pasar peluncuran komersial AS, biar akses ke luar angkasa jadi lebih mudah dan murah buat misi sains dan teknologi.
Masa Depan Eksplorasi Antariksa: Lebih Murah, Lebih Cepat, Lebih Jauh
Dengan adanya inovasi dan persaingan di pasar peluncuran komersial, biaya eksplorasi antariksa diharapkan bisa turun drastis. Ini bakal ngebuka pintu buat lebih banyak misi, lebih banyak penemuan, dan lebih banyak kesempatan buat manusia menjelajahi alam semesta.
Bayangin, di masa depan kita bisa punya koloni di Mars, mining asteroid, atau bahkan nemuin kehidupan di planet lain. Semua itu mungkin terjadi kalau kita terus berinvestasi dalam inovasi dan teknologi eksplorasi antariksa.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita dukung NASA dan perusahaan-perusahaan antariksa lainnya buat mewujudkan mimpi kita menjelajahi alam semesta. Siapa tau nanti kita bisa jadi turis pertama yang selfie di Mars!