Siapa di sini yang nggak kenal Subnautica? Game survival bawah laut yang bikin kita betah menyelam berjam-jam, sambil deg-degan ketemu monster laut yang lebih gede dari apartemen kita. Nah, ada kabar terbaru nih dari studio pengembangnya, Unknown Worlds, dan kayaknya ada badai yang lagi nyamperin.
Subnautica 2: Aman atau Tsunami di Depan Mata?
Krafton, perusahaan publisher raksasa yang punya Unknown Worlds, baru aja bikin gebrakan yang cukup bikin kaget. Tiga petinggi studio, termasuk dua pendirinya, Charlie Cleveland dan Max MacGuire, mendadak diganti. Penggantinya? Steve Papoutsis, eksekutif dari studio lain milik Krafton yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan The Callisto Protocol. Hmm, ini kayak lagi nonton sinetron perebutan kekuasaan di dunia game, ya?
Pernyataan resmi dari Unknown Worlds sih bilang “nothing has changed“. Oke deh, tapi perubahan kepemimpinan segede ini, kok rasanya nggak mungkin nggak ada dampaknya, ya kan? Apalagi, Krafton sempat menyinggung soal “pencapaian target secara berkala” dalam rilis pers mereka. Ini kode keras buat tim pengembang biar kerja lebih ngebut?
Janji Manis Tanpa Loot Box, Tapi…?
Unknown Worlds juga buru-buru ngejanjiin nggak akan ada loot box, battle pass, atau microtransaction di Subnautica 2. Ya ampun, makasih banyak! Tapi jujur, yang bikin kita khawatir bukan loot box atau gacha, tapi lebih ke budaya kerja dan moral tim pengembang. Jangan sampai gara-gara perubahan ini, Subnautica 2 jadi korban crunch time yang nggak manusiawi, kayak yang kabarnya terjadi di The Callisto Protocol.
Mereka juga menegaskan bahwa Subnautica 2 akan tetap menjadi game single-player dengan opsi co-op. Jadi, buat kalian yang takut game kesayangan ini berubah jadi battle royale abal-abal, tenang aja, setidaknya untuk saat ini. Tapi, kita semua tahu, janji itu kadang lebih manis dari kenyataan, kan?
CEO Baru, Gaya Baru?
Steve Papoutsis, sang CEO baru, bukan orang asing di industri game. Tapi, pengalamannya di game sci-fi horror kayak The Callisto Protocol menimbulkan pertanyaan. Apakah dia akan membawa pendekatan yang sama ke Subnautica 2, yang notabene lebih menekankan eksplorasi dan survival daripada jumpscare dan darah-darah? Kita tunggu aja episode berikutnya.
Krafton sepertinya pengen Subnautica 2 rilis secepatnya. Mereka pengen ada “metrik dan target yang jelas” untuk memastikan game memenuhi standar kualitas dan kreatifitas. Oke, tapi jangan sampai karena terlalu fokus sama target, esensi dari Subnautica itu sendiri jadi hilang. Ingat, game yang bagus butuh waktu, bukan cuma deadline yang ketat.
Ke Mana Sang Pendiri?
Salah satu pendiri Unknown Worlds, Charlie Cleveland, ternyata lagi sibuk bikin film. Dia bahkan pindah ke LA dan bikin perusahaan film sendiri. Agak mencurigakan ya, mengingat website perusahaan filmnya dipenuhi dengan poster film hasil generative AI yang… ya gitu deh. Apakah ini ada hubungannya dengan kepergiannya dari Unknown Worlds? Spekulasi terus bermunculan, tapi belum ada kejelasan.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar? Kenapa tiga petinggi studio itu harus diganti? Apakah akan ada PHK massal? Apakah tim pengembang bakal dihantui momok crunch time? Sayangnya, sampai sekarang, belum ada jawaban yang gamblang. Semua masih abu-abu, kayak air laut yang lagi keruh.
Subnautica adalah masterpiece. Dunia bawah lautnya yang indah tapi juga menakutkan, mekanik survival yang menantang, dan cerita yang bikin penasaran, semua itu sukses bikin kita jatuh cinta sama game ini. Kita nggak pengen Subnautica 2 jadi korban ambisi perusahaan publisher yang cuma pengen cuan sebanyak-banyaknya.
Kita semua pengen Subnautica 2 jadi game yang lebih baik dari pendahulunya. Kita pengen dunia bawah laut yang lebih luas, monster yang lebih menyeramkan, dan cerita yang lebih menggugah. Tapi, semua itu nggak akan terwujud kalo tim pengembangnya sendiri nggak happy dan nggak punya kebebasan untuk berkreasi. Early Access Subnautica 2 sudah dekat, jadi kita lihat saja nanti.
Semoga aja badai yang lagi nyamperin Unknown Worlds ini nggak bikin Subnautica 2 karam di tengah laut. Semoga janji-janji manis itu bukan cuma pemanis bibir, tapi beneran diwujudkan. Dan semoga, perubahan kepemimpinan ini justru membawa angin segar, bukan malah tsunami yang menghancurkan segalanya. Mari kita pantau terus perkembangannya, sambil berharap yang terbaik untuk Subnautica 2. Jangan lupa, update terbaru biasanya ada di website resmi Unknown Worlds.
Intinya, kita sebagai gamer cuma pengen game yang berkualitas, bukan game yang diproduksi secara terburu-buru demi mengejar target penjualan. Dan kita berharap, Unknown Worlds dan Krafton bisa dengerin suara hati kita. Because at the end of the day, game yang bagus itu bukan cuma tentang grafik yang memukau atau gameplay yang seru, tapi juga tentang passion dan dedikasi dari orang-orang yang membuatnya. Semoga Subnautica 2 bisa memenuhi semua ekspektasi itu.