Dark Mode Light Mode

Subnautica 2 “siap” Early Access klaim pendiri yang dipecat, penerbit justru ragu

Siapa sangka, dunia pengembangan game ternyata lebih dramatis dari sinetron kejar tayang? Kabar terbaru dari studio Unknown Worlds, sang kreator Subnautica, bagaikan gelombang tsunami kecil yang mengguncang komunitas game. Pergantian pucuk pimpinan yang mendadak dan pernyataan kontradiktif tentang kesiapan Subnautica 2 untuk Early Access membuat banyak gamer garuk-garuk kepala. Apakah ini pertanda baik atau justru badai yang akan menenggelamkan harapan kita?

Tragedi di Kedalaman Laut: Kisah Unknown Worlds

Unknown Worlds, studio yang kita kenal berkat inovasi dan transparansi dalam pengembangan game, tiba-tiba menjadi sorotan karena reshuffle besar-besaran. Tiga petinggi mereka, termasuk co-founder Charlie Cleveland, Max MacGuire, dan mantan CEO Ted Gill, secara mengejutkan digantikan oleh Steve Papoutsis, sosok di balik The Callisto Protocol. Pergantian ini tentu saja memunculkan banyak pertanyaan di benak para penggemar setia Subnautica.

Alasan pasti di balik keputusan Krafton, pemilik Unknown Worlds, masih menjadi misteri. Pernyataan resmi mereka mengisyaratkan ketidakpuasan terhadap pace atau kecepatan kerja studio. Seolah-olah, mereka ingin Subnautica 2 segera meluncur ke pasaran. Namun, apakah kecepatan menjadi segalanya? Bukankah kualitas dan pengalaman bermain yang memuaskan jauh lebih penting? Ibarat memasak mie instan, cepat memang, tapi rasanya… ya, begitu deh.

Pernyataan Charlie Cleveland di media sosial semakin memperkeruh suasana. Ia mengaku “sakit hati” karena Subnautica 2 dan perusahaan yang dirintisnya seolah direbut oleh Krafton. Cleveland juga menegaskan bahwa game tersebut “siap untuk Early Access”, sebuah pernyataan yang bertolak belakang dengan sinyalemen yang diberikan oleh Krafton. Kontradiksi ini bagaikan perbedaan pendapat antara koki yang berpengalaman dan manajer restoran yang hanya melihat angka penjualan.

Subnautica 2: Siap Rilis atau Masih Perlu Poles?

Pertanyaan utama yang menggelayut di benak para gamer adalah: apakah Subnautica 2 benar-benar siap untuk Early Access? Cleveland berpendapat bahwa game tersebut sudah matang dan layak dimainkan oleh para penggemar. Ia bahkan menyinggung kesuksesan Subnautica pertama, yang menurutnya tidak akan tercapai jika mereka menunggu hingga versi 1.0 sebelum merilisnya ke publik. Ini seolah-olah mengatakan, “Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali!”

Namun, Krafton sepertinya memiliki pandangan yang berbeda. Mereka ingin memastikan bahwa Subnautica 2 memenuhi “metrik dan target yang jelas” sebelum diluncurkan. Mereka juga menekankan pentingnya “memberikan game yang tepat pada waktu yang tepat.” Artinya, mereka lebih mengutamakan kualitas dan kesiapan game daripada kecepatan rilis. Ini seperti prinsip seorang arsitek yang lebih memilih bangunan kokoh daripada bangunan yang cepat selesai tapi mudah roboh.

Perbedaan pendapat ini mungkin menjadi pemicu utama pergantian pucuk pimpinan di Unknown Worlds. Krafton mungkin merasa bahwa Cleveland dan timnya terlalu lambat atau kurang fokus pada target yang mereka tetapkan. Sementara itu, Cleveland mungkin merasa bahwa Krafton terlalu memaksakan dan kurang menghargai proses kreatif yang diperlukan untuk menghasilkan game berkualitas.

Steve Papoutsis: Penyelamat atau Mimpi Buruk?

Penunjukan Steve Papoutsis sebagai CEO baru Unknown Worlds juga menuai pro dan kontra. Di satu sisi, Papoutsis memiliki pengalaman yang luas dalam industri game. Ia pernah terlibat dalam pengembangan The Callisto Protocol dan seri Dead Space. Pengalamannya ini mungkin bisa membantu Unknown Worlds untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Namun, di sisi lain, The Callisto Protocol dikenal sebagai game yang troubled, terpengaruh oleh crunch intens. Gaya kepemimpinan Papoutsis di Striking Distance (studio pembuat The Callisto Protocol) juga menimbulkan kekhawatiran. Apakah ia akan membawa budaya crunch ke Unknown Worlds? Apakah ia akan mengorbankan kesejahteraan karyawan demi mencapai target yang ditetapkan oleh Krafton?

Masa Depan Subnautica 2: Tergantung Keputusan Krafton

Saat ini, nasib Subnautica 2 berada di tangan Krafton. Mereka memiliki kendali penuh atas jadwal rilis dan arah pengembangan game tersebut. Keputusan mereka akan menentukan apakah Subnautica 2 akan menjadi masterpiece yang dinanti-nantikan atau justru menjadi kegagalan yang mengecewakan. Kita hanya bisa berharap bahwa Krafton akan membuat keputusan yang bijak dan mempertimbangkan kepentingan para gamer dan pengembang game.

Kabar baiknya, Unknown Worlds berjanji akan segera memberikan update mengenai jadwal rilis dan informasi lebih lanjut tentang Subnautica 2. Mari kita tunggu dengan sabar dan berharap yang terbaik. Siapa tahu, di balik drama ini, ada kejutan manis yang menanti kita di kedalaman laut. Yang pasti, industri game memang penuh dengan lika-liku dan drama yang kadang lebih seru daripada gamenya sendiri! Kita tunggu saja episode selanjutnya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mantan Bassis ANGEL WITCH, KEVIN RIDDLES, Meninggal Dunia

Next Post

Kebijakan ODOL Berpotensi Naikkan Harga Pangan, Keselamatan Prioritas