Pernah membayangkan hidup tenang di Shire, merawat kebun, dan bersahabat dengan para Hobbit lainnya? Kedengarannya seperti game impian, kan? Sayangnya, Tales of the Shire: A The Lord of The Rings Game tidak seindah yang dibayangkan. Game ini mencoba menghadirkan pengalaman cozy di dunia Lord of The Rings, tapi sayangnya, hasilnya… ya, begitulah.
Apa itu Tales of the Shire?
Tales of the Shire adalah life sim yang dikembangkan oleh Weta Workshop dan diterbitkan oleh Private Division. Dalam game ini, kamu berperan sebagai Hobbit yang pindah dari Bree ke Bywater, sebuah pemukiman kecil di Shire. Tujuanmu sederhana: berteman dengan penduduk lokal dan mengembangkan Bywater agar diakui sebagai desa resmi oleh para Hobbit. Bayangkan Animal Crossing bertemu Lord of the Rings, tapi dengan vibes yang kurang nendang.
Game ini menawarkan elemen-elemen standar cozy life sim: karakter non-player (NPC) untuk berinteraksi, rumah untuk didekorasi, pakaian untuk dikenakan, dan resep untuk dimasak dengan bahan-bahan yang ditemukan di alam liar, ditanam di kebun, atau ditangkap di sungai dan danau Bywater. Kamu memulai dengan membuat karakter Hobbitmu sendiri. Sayangnya, character creator-nya lumayan terbatas.
Grafis yang Bikin Kening Berkerut
Hobbit dalam Tales of the Shire bukannya terlihat aneh tapi menarik, melainkan creepy. Seolah-olah seseorang mengambil boneka troll dari tahun 80-an dan melemparkannya ke Middle Earth. Lingkungan dalam game juga kurang memukau. Rasanya seperti sedang bermain Old School Runescape, bukan menjelajahi Shire yang indah. Duh!
Gameplay-nya pun sama dangkalnya dengan kolam di Bywater. Kamu bisa berteman dengan penduduk Bywater dengan mengundang mereka makan malam dan memasak hidangan favorit mereka. Tapi selain penampilannya yang kurang menarik, para penduduknya juga membosankan. Gandalf muncul di awal permainan, tapi dia tidak bertahan lama. Referensi ke Bilbo Baggins dan karakter terkenal lainnya dari The Lord of The Rings ada, tapi sebagian besar waktu kamu akan berinteraksi dengan karakter-karakter yang tidak berkesan.
Misi yang Bikin Emosi Jiwa
Tugas-tugas yang tidak melibatkan masak-memasak biasanya adalah fetch quest yang bertele-tele dan tidak ada habisnya. Tales of the Shire mencoba menyelipkan humor di sana-sini, tapi seringkali gagal. Membaca cerita tentang Hobbit yang mencoba menyelesaikan sesuatu tetapi terus-menerus disuruh bolak-balik antara dua penduduk mungkin terdengar lucu, tetapi mengalaminya langsung sangat menjengkelkan.
Kurangnya Kebebasan, Bikin Frustrasi!
Tales of the Shire sama sekali tidak memberi ruang bagi pemain untuk berimprovisasi. Contohnya, saat menuju rumah seorang NPC untuk berbicara tentang foraging, saya melihat beberapa tanaman yang menyala saat saya mendekat. Jadi, tentu saja, saya memetiknya. Sesampainya saya di NPC yang bersangkutan, karakter saya memintanya untuk memberikan tutorial foraging. Seolah-olah menyadari bahwa saya sudah menemukan beberapa bahan, dia bertanya dari mana saya mendapatkannya. Satu-satunya pilihan dialog yang saya punya adalah “Toko,” padahal itu tidak benar. What?!
Kesalahan Desain yang Bikin Garuk-garuk Kepala
Kurangnya instruksi yang jelas adalah tema umum sepanjang permainan. Satu tugas mengarahkan saya untuk melengkapi diri dengan kaleng penyiram, tetapi gagal memberitahu saya bagaimana cara melengkapinya, atau di mana kaleng itu bisa diisi ulang. Tutorial awal mini-game memancing untungnya memberi tahu tombol mana yang harus ditekan. Saya senang saya memperhatikan, karena ketika saya melihat bagian bantuan game di lain waktu, instruksi permainan memancing menyampaikan intinya, tetapi gagal memberitahu tombol mana yang harus ditekan untuk melakukan tindakan ini. Mencoba-coba tombol secara acak untuk mencari tahu sesuatu menjadi kejadian biasa, karena bagian bantuan game tampaknya puas memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan tanpa benar-benar menunjukkan cara melakukannya.
Bertani dan Memancing yang Kurang Greget
Bertani dan memancing sama-sama kurang mendalam. Memang ada ikan yang berbeda untuk ditangkap dan tanaman yang berbeda untuk ditanam setiap musim, tetapi ada banyak game di luar sana yang menawarkan lebih banyak variasi dan keseruan. Tidak ada tool upgrades untuk dikejar, dan tidak ada peristiwa cuaca ekstrem yang akan memengaruhi aktivitas pertanian Anda (selain hari hujan sesekali yang akan menyirami tanaman Anda). Mengingat fakta bahwa karakter-karakter dalam game ini tidak imut, menarik, atau bisa diajak pacaran, sulit untuk memunculkan keinginan untuk berinteraksi dengan mereka.
Hias Rumah: Satu-satunya Nilai Plus?
Mendekorasi adalah satu-satunya bagian dari Tales of the Shire yang lumayan bersinar. Pemain dapat memilih desain dinding, lantai, dan langit-langit yang berbeda untuk setiap ruangan di rumah mereka, dan objek dekorasi (yang dapat dibeli dari toko atau diterima sebagai hadiah dari penduduk) dapat ditempatkan hampir di mana saja — di atas meja, ambang jendela, dan apa pun yang memiliki permukaan datar. Objek juga dapat diputar dengan bebas, dan tidak secara otomatis diatur ke tata letak grid seperti Animal Crossing atau The Sims 4. Tapi kekurangannya adalah Tales of the Shire tidak menyertakan objek dekorasi sebanyak life-sim lainnya (dan juga tidak memiliki beberapa pilihan warna untuk item dekorasi), jadi saya tidak punya banyak alasan untuk memanfaatkan sistem penempatan objeknya yang sangat baik.
Kesimpulan: Sayang Sekali…
Secara keseluruhan, game ini terasa unpolished, dan membuat saya bertanya-tanya siapa sebenarnya target audiensnya. Penggemar Lord of The Rings kemungkinan akan kecewa dengan dialog yang datar dan alur cerita yang membosankan. Penggemar farming sim dan life sim kemungkinan akan kecewa dengan kurangnya variasi, kedalaman, dan opsi customization.
Shire dikenal sebagai tempat yang hangat, ramah, indah, dan penuh kehidupan. Dengan lingkungan yang suram, karakter satu dimensi, dan gameplay yang repetitif, Tales of the Shire tidak pernah berhasil menangkap keajaiban ala Tolkien itu. Game ini menjanjikan pengalaman ala Stardew Valley yang berlatar di universe The Lord of The Rings yang kaya, tetapi pada akhirnya, gagal memenuhi kedua janji tersebut. Jadi, kalau kamu cari game cozy yang beneran bikin betah, mungkin Tales of the Shire bukan pilihan yang tepat. Cari saja game open world yang menawarkan kebebasan dan dunia yang lebih hidup.