Oke, siap! Berikut artikelnya:
Siap Menghancurkan Stereotip dengan Musik Keras dan Lirik Cerdas?
Pernah merasa dunia ini terlalu serius? Terlalu banyak aturan dan ekspektasi yang bikin pusing? Tenang, kamu tidak sendiri. Ada band yang datang dari Cardiff, Wales, siap menemani kegelisahanmu dengan musik yang cheekily raucous dan lirik yang irreverently hilarious. Mereka adalah Panic Shack, dan mereka bukan band biasa.
Panic Shack: Dari Bawah Tanah Cardiff ke Puncak Rock Dunia
Panic Shack memulai perjalanan mereka tujuh tahun lalu, sebagai bentuk protes terhadap band indie blokey yang terlalu serius dengan efek gitar mereka. Mereka ingin membuat musik yang menyenangkan, liar, dan berani. Siapa sangka, debut self-titled mereka langsung meroket ke Top 40 dan menduduki puncak tangga album rock dan metal di Inggris. Ini membuktikan bahwa musik keras dengan lirik cerdas punya tempat di hati para pendengar.
Inspirasi yang Unik: Clash Bertemu Amy Winehouse
Gaya musik Panic Shack adalah perpaduan unik dari berbagai genre. Mereka terinspirasi oleh The Clash dengan energi punk mereka, Bikini Kill dengan semangat feminisnya, Amy Winehouse dengan kejujuran liriknya, hingga Viv Albertine (gitaris The Slits) dengan kisah hidupnya yang inspiratif. Hasilnya adalah musik yang segar, energik, dan penuh dengan kejutan. Fizzy, riffy, irreverently hilarious, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan musik mereka.
Lebih dari Sekadar Musik: Pertunjukan Panggung yang Ikonik
Panic Shack bukan hanya tentang musik yang bagus, tetapi juga tentang pertunjukan panggung yang memukau. Mereka dikenal dengan pose-pose lucu yang dilebih-lebihkan dan tarian khas yang sempat viral di TikTok. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbakat, tetapi juga punya selera humor yang tinggi. Mereka tahu bagaimana membuat penonton tertawa dan ikut bersenang-senang.
Mengungkap Rahasia Kesuksesan: Lirik yang Relatable dan Jujur
Salah satu kunci kesuksesan Panic Shack adalah lirik mereka yang relatable dan jujur. Mereka tidak takut untuk membahas isu-isu sosial yang penting, seperti obsesi media terhadap citra tubuh (Gok Wan), pelecehan seksual (Smellarat), dan persahabatan (Thelma and Louise). Lirik mereka disampaikan dengan gaya sarkasme yang cerdas dan humor yang segar, membuat pendengar merasa terhubung dan terinspirasi.
- Gok Wan: Menyoroti standar kecantikan yang tidak realistis dan tekanan untuk memiliki tubuh yang sempurna.
- Smellarat: Mengangkat isu pelecehan seksual dengan cara yang berani dan provokatif.
- Thelma and Louise: Merayakan persahabatan yang kuat dan solidaritas antar perempuan.
Intinya, mereka bernyanyi tentang kehidupan sehari-hari, kegelisahan anak muda, dan isu-isu yang relevan dengan generasi Z dan milenial.
Pockets: Ode untuk Fungsi Sebuah Kantong
Single terbaru mereka, Pockets, adalah contoh sempurna dari gaya penulisan lirik Panic Shack. Lagu ini membahas tentang betapa bergunanya sebuah kantong ketika memakai gaun tanpa kantong. Di dalam kantong itu, kamu bisa menyimpan vape, phone, keys, lip gloss! Ini adalah lagu yang celebratory irreverence, merayakan hal-hal kecil dalam hidup dengan cara yang unik dan menghibur.
Panic Shack: Lebih dari Sekadar Girl Band Starter Pack
Beberapa orang mungkin menggambarkan Panic Shack sebagai Girl Band Starter Pack – bayangkan Chaise Longue dari Wet Leg yang diberi energi minuman kaleng. Namun, mereka lebih dari sekadar itu. Mereka adalah band yang berani, inovatif, dan tidak takut untuk menjadi diri sendiri. Mereka adalah suara generasi yang ingin didengar. Mereka memiliki energi punk yang membara dan siap meledak di panggung musik dunia.
Fenomena Wet Leg memang menunjukkan tren baru dalam musik indie, namun Panic Shack membawa sesuatu yang berbeda. Mereka memiliki energi yang lebih mentah, lirik yang lebih berani, dan pertunjukan panggung yang lebih liar.
“Girl Band Starter Pack”: Mengapa Perbandingan Itu Tidak Cukup
Meskipun perbandingan dengan Wet Leg cukup adil untuk memberikan gambaran awal tentang gaya musik mereka, Panic Shack memiliki identitas yang unik. Musik mereka lebih in-your-face, lebih berani, dan lebih eksplisit. Lirik mereka juga lebih langsung dan satir. Mereka tidak takut untuk menantang norma-norma sosial dan membicarakan hal-hal yang tabu.
Intinya, Panic Shack tidak ingin menjadi Girl Band Starter Pack. Mereka ingin menjadi Panic Shack, band yang unik dan tak terlupakan.
Jangan Lewatkan: Tur Inggris Raya di Bulan Oktober!
Bagi kamu yang penasaran dengan penampilan panggung mereka yang memukau, jangan lewatkan tur Inggris Raya mereka di bulan Oktober. Siapkan diri untuk malam yang penuh dengan energi, musik keras, dan tawa. Dijamin kamu akan pulang dengan pengalaman yang tak terlupakan.
Selain itu, Panic Shack juga akan tampil di Beautiful Days festival, Fairmile, Devon, pada tanggal 14 Agustus. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk melihat mereka secara langsung sebelum tur utama mereka.
Musik Baru Pilihan Minggu Ini: Dari Panic Shack Hingga Big Thief
Selain Panic Shack, ada banyak musisi lain yang merilis lagu-lagu baru yang menarik minggu ini. Ada Big Thief dengan Grandmother (ft Laraaji) yang life-affirming, Creeper dengan Blood Magick (It’s a Ritual) yang gigantically silly, Casey Dienel dengan Your Girl’s Upstairs yang breezy, Sophia Stel dengan All My Friends Are Models yang poignant, Anysia Kym & Tony Seltzer dengan Speedrun yang junglist, Algernon Cadwallader dengan Hawk yang fond and painful, dan Reuben Aziz dengan City Girls yang puppy-loved-up. Jangan lupa untuk menambahkan lagu-lagu ini ke playlist kamu! Add to playlist: the Guardian’s favourite new tracks.
Jadi, tunggu apa lagi? Dengar musik mereka, saksikan penampilan mereka, dan rasakan sendiri energi Panic Shack yang luar biasa. Dijamin kamu akan ketagihan!
Panic Shack: Bukan Sekadar Musik, Tapi Sebuah Gerakan
Panic Shack bukan hanya sekadar band, tetapi juga sebuah gerakan. Mereka adalah suara generasi yang ingin didengar, generasi yang tidak takut untuk menjadi diri sendiri, dan generasi yang ingin mengubah dunia. Jadi, mari bergabung dengan gerakan ini dan bersama-sama kita hancurkan stereotip!