Siapa bilang belajar marketing itu harus bikin ngantuk? Google Southeast Asia sepertinya punya ide lain, nih. Mereka baru saja meluncurkan sebuah serial YouTube yang (semoga saja) bisa bikin kita melek sambil nyerap ilmu ads.
Google sepertinya sadar betul bahwa konten B2B seringkali membosankan. Jadi, mereka memutuskan untuk menghadirkan sesuatu yang segar, menghibur, dan tentunya relatable bagi para marketer dan pengusaha di seluruh Asia Tenggara. Bukan lagi webinar yang bikin mata sepet, tapi serial yang bisa dinikmati sambil ngemil!
Serial YouTube berjudul Marketing Unfiltered with Aunty M ini menghadirkan Annette Lee, seorang content creator asal Singapura, dalam peran alter egonya sebagai Aunty M. Aunty M ini digambarkan sebagai sosok yang jujur, blak-blakan, dan to the point saat menjelaskan jargon-jargon marketing yang rumit. Intinya, Aunty M ini belajar mempromosikan bisnis sambal belacannya yang pedas membara, sambil berbagi ilmu ads. Bayangkan, belajar marketing sambil kepedesan!
Serial ini tayang di kanal YouTube regional Google di Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, didukung oleh kampanye media sosial berbayar. Episode pertama menampilkan perjalanan Aunty M di berbagai negara, di mana dia berdiskusi dengan para profesional marketing tentang cara memaksimalkan solusi ads dari Google dan YouTube.
Strategi ini anti-mainstream banget, kan? Google mencoba mendekati para marketer dan pengusaha dengan cara yang lebih manusiawi, lebih lokal, dan lebih relevan secara budaya. Jadi, daripada dijejali data dan feature produk yang bikin pusing, kita diajak belajar melalui cerita dan karakter yang relatable.
Gaya kontennya terinspirasi dari talk show di Amerika Serikat, menggabungkan episode penuh untuk meningkatkan engagement, segmen berdurasi sedang untuk membangun relevansi, dan sorotan singkat untuk meningkatkan frekuensi dan jangkauan. Tujuannya jelas, yaitu membuat belajar marketing itu fun dan mudah dicerna.
Aunty M: Jurus Jitu Google Gaet Perhatian Marketer Zaman Now
Google nggak mau lagi pakai cara lama yang kaku dan membosankan. Mereka ingin konten marketing mereka fresh dan kekinian. Apalagi, produk-produk Google terus berkembang, jadi cara storytelling-nya juga harus ikut upgrade.
Marketing Unfiltered with Aunty M bukan sekadar serial YouTube biasa. Ini adalah upaya Google untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan para marketer dan pengusaha di Asia Tenggara. Mereka ingin menunjukkan bahwa belajar marketing itu nggak harus bikin stres, tapi bisa enjoyable dan menghasilkan.
CEO dan co-founder The Carrot Collective, David Webster, mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mengubah konten marketing B2B dari sekadar penjelasan produk menjadi narasi yang berakar pada frustrasi dan ambisi nyata para pengusaha di regional. “Dengan menambatkan serial ini pada karakter, humor, dan wawasan budaya, kami telah menciptakan platform yang nggak hanya memberi informasi, tetapi juga membangun kedekatan, mendapatkan perhatian, dan mendorong keterlibatan yang lebih dalam pada skala besar,” kata Webster. Sounds legit, kan?
Humor sebagai Senjata Rahasia: Mengapa Google Pilih Aunty M?
Memakai humor sebagai alat marketing itu bukan ide baru, tapi Google berhasil mengeksekusinya dengan apik. Mereka menggandeng Annette Lee, yang dikenal dengan karakter-karakternya yang kocak dan relatable. Annette dianggap sebagai jembatan yang sempurna antara solusi ads yang kompleks dan hiburan yang enteng.
Zoe Chen, strategy director VIRTUE Asia, menyoroti pentingnya otentisitas dan relevansi regional dalam serial ini. Dia memuji peran Annette Lee dalam menghidupkan karakter Aunty M. “Annette dicintai di seluruh Asia Tenggara karena karakter komedinya yang relatable yang menangkap keragaman budaya di kawasan ini. Sebagai seorang pengusaha sendiri, dia adalah jembatan yang sempurna antara solusi iklan yang kompleks dan hiburan,” kata Chen.
Jadi, kenapa humor itu penting? Karena humor itu universal. Humor bisa mencairkan suasana, membuat informasi lebih mudah diingat, dan membangun koneksi emosional dengan audiens. Apalagi, di era media sosial ini, konten yang lucu dan menghibur cenderung lebih mudah viral. Who doesn't love a good laugh, right?
Beyond Sambal Belacan: Lebih dari Sekadar Promosi Produk
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih sebenarnya yang ingin dicapai Google dengan serial ini? Jawabannya sederhana: Google ingin membantu para marketer dan pengusaha di Asia Tenggara untuk sukses di era digital.
Marketing Unfiltered with Aunty M bukan hanya tentang mempromosikan produk Google ads. Ini adalah tentang memberikan wawasan, inspirasi, dan tips praktis yang bisa langsung diterapkan. Google ingin menjadi mitra bagi para marketer dan pengusaha, bukan hanya sekadar penyedia layanan iklan. Jadi, bisa dibilang, sambal belacan itu hanya gimmick untuk menarik perhatian, tapi intinya adalah ilmu marketing yang daging banget.
Masa Depan Konten Marketing: Hiburan dan Edukasi Berjalan Seiringan
Tren konten marketing di Asia Tenggara saat ini memang sedang bergeser. Dulu, brand fokus pada pesan-pesan produk yang hard selling. Sekarang, brand lebih memilih konten yang purpose-driven dan creator-led, yang lebih relevan secara budaya dan emosional dengan audiens.
Contohnya, Samsung Singapura yang menggandeng komedian legendaris Jack Neo, Mark Lee, dan Henry Thia dalam kampanye Galaxy S24 mereka. Dalam video-video pendek yang lucu, para komedian tersebut memanfaatkan fitur-fitur AI pada Galaxy S24 untuk mendobrak batasan komunikasi dan kreasi.
Marketing Unfiltered with Aunty M akan terus merilis episode sepanjang tahun 2025. Ini menandai langkah berani Google untuk mengubah cara produk ads dipresentasikan di wilayah ini, menggabungkan edukasi dengan hiburan untuk terhubung lebih baik dengan para marketer dan UKM yang menavigasi ekonomi digital. Intinya, belajar marketing nggak harus bikin pusing tujuh keliling. Dengan pendekatan yang kreatif, menghibur, dan relevan, kita bisa menyerap ilmu ads sambil ketawa-ketiwi. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, tonton Marketing Unfiltered with Aunty M dan jadilah marketer yang up-to-date!
