Rasanya seperti sedang minum teh herbal hangat di sore hari yang mendung, tapi dalam bentuk musik. Itulah yang kurasakan ketika pertama kali mendengarkan lagu baru dari Helena Walker. Penyanyi-penulis lagu asal Bristol ini segera merilis album debutnya, dan lagu pembuka “Seventeen” ini memberikan gambaran yang sangat menjanjikan. Bayangkan, sebuah lagu yang bisa bikin kamu chill sekaligus penasaran.
Musik indie seringkali diidentikkan dengan suara yang raw dan jujur. Namun, ada juga sisi lain dari musik indie yang lebih dreamy dan atmosferik. Helena Walker sepertinya menemukan titik temu yang sempurna di antara keduanya. Dengan sentuhan folk-pop yang halus, dia menciptakan lanskap suara yang memikat dan mengajak kita untuk nyelam lebih dalam.
Sebenarnya, siapa sih Helena Walker ini? Mengapa musiknya begitu menarik perhatian? Apa yang membuatnya berbeda dari musisi indie lainnya? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan kita coba jawab bersama. Bersiaplah untuk menjelajahi dunia musik Helena Walker, sebuah dunia yang penuh dengan melodi yang indah dan lirik yang bermakna.
Perjalanan musik seseorang seringkali dipengaruhi oleh musisi lain. Helena Walker menyebutkan Sparklehorse dan Sharon Van Etten sebagai inspirasi terbesarnya. Pengaruh ini terasa dalam musiknya, namun “Seventeen” punya sentuhan yang unik dan berbeda. Lebih condong ke ambient pop ala Grouper. Bukan cover Sharon Van Etten, ya! Jangan salah paham.
“Seventeen” sendiri adalah lagu yang cukup panjang, mencapai enam menit. Durasi ini memberikan ruang bagi Walker untuk bereksplorasi dengan suara dan menciptakan suasana yang mendalam. Liriknya pun terasa sangat personal dan reflektif. Ada rasa kehilangan, kerinduan, dan pencarian jati diri yang kental terasa.
Mengupas Makna “Seventeen”: Lebih dari Sekadar Lagu
Lirik pembuka “I’m inventing life again at seventeen” langsung menarik perhatian. Ada keinginan untuk memulai kembali, untuk menciptakan identitas baru. Namun, di sisi lain, ada kebingungan dan ketidakpastian. “I can’t recall my birthday, where has it been?” seolah menggambarkan hilangnya jejak waktu dan memori.
Walker menjelaskan bahwa “Seventeen” ditulis saat memproses trauma dan disosiasi. Proses penulisan lagu ini menjadi semacam terapi baginya. Menarik, bukan? Bagaimana sebuah lagu bisa menjadi wadah untuk menyembuhkan luka batin.
Proses Kreatif yang Mendalam: Dari Demo hingga Album
Proses pembuatan “Seventeen” ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Walker mengaku bahwa lagu ini mengalami banyak perubahan hingga akhirnya menemukan bentuk yang pas. Kesulitan ini justru memicu efek domino, yang pada akhirnya memengaruhi seluruh sound dan tekstur album Hear As The Mirror Echoes.
Salah satu momen favorit Walker dalam lagu ini adalah bagian tengah, di mana “chaos stills” dan piano serta vokal kembali muncul. Momen ini terasa seperti oase di tengah badai, memberikan ketenangan dan harapan. It’s a must-listen!
“Hear As The Mirror Echoes”: Album yang Wajib Didengar
Album Hear As The Mirror Echoes akan dirilis pada 29 Agustus mendatang oleh Orindal/Gold Day. Selain “Seventeen”, album ini juga berisi lagu-lagu lain yang tak kalah menarik, seperti “Grounded”, “Kitchen Floor (4 A.M.)”, “Submarine”, dan “Driving Slow”. Judging by the tracklist, this album is going to be a masterpiece.
Video Musik yang Memukau: Visualisasi yang Sempurna
Video musik “Seventeen” disutradarai oleh Chris Pugh dan berhasil menangkap esensi lagu dengan sempurna. Visualnya dreamy dan atmosferik, selaras dengan suara musiknya. Video ini menjadi pelengkap yang tak terpisahkan dari pengalaman mendengarkan “Seventeen”. Kamu bisa cek videonya di YouTube, trust me, it’s worth your time.
Musik Indie: Lebih dari Sekadar Genre
Musik indie seringkali dipandang sebelah mata. Namun, sebenarnya, musik indie menawarkan kebebasan berekspresi dan kreativitas yang tak terbatas. Musisi indie tidak terikat oleh aturan dan tekanan industri musik besar. Mereka bebas berkarya dan menciptakan musik yang jujur dan otentik. That’s what makes indie music so special.
Mengapa Kita Perlu Mendengarkan Musik Indie?
Di tengah gempuran musik pop yang seragam, musik indie menawarkan alternatif yang segar dan menarik. Musik indie mengajak kita untuk berpikir, merasakan, dan terhubung dengan emosi kita. Musik indie juga memberikan platform bagi musisi-musisi berbakat yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bersinar di industri musik mainstream.
Kesimpulan: Jangan Lewatkan Helena Walker!
Helena Walker adalah salah satu musisi indie yang patut diperhitungkan. Dengan musiknya yang dreamy, liriknya yang bermakna, dan proses kreatifnya yang mendalam, dia mampu menciptakan karya seni yang benar-benar orisinal. Jadi, jangan lupa catat tanggal rilis album Hear As The Mirror Echoes dan siapkan diri untuk terhanyut dalam dunia musik Helena Walker. Siapa tahu, musiknya bisa menjadi soundtrack hidupmu.