Dark Mode Light Mode

Teknik Baru Ukur Kepadatan Sel Ungkap Perubahan Kondisi Sel Secara Cepat

Bayangkan, kita bisa tahu "isi perut" sel tanpa perlu membukanya. Kedengarannya seperti trik sulap ala pesulap sains? Ternyata, para ilmuwan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) telah menemukan cara untuk mengukur kepadatan sel dengan cepat dan akurat, membuka pintu baru untuk memahami kesehatan dan perkembangan sel.

Apa Itu Kepadatan Sel dan Kenapa Penting?

Kepadatan sel, sederhananya, adalah ukuran seberapa padat materi di dalam sebuah sel. Ini mencerminkan komposisi molekuler sel, termasuk protein, lipid, air, dan asam nukleat. Ketika sel berkembang biak, berdiferensiasi, atau mengalami kematian sel (apoptosis), kepadatannya dapat berubah. Perubahan ini bisa menjadi petunjuk penting tentang keadaan sel.

Mengapa ini penting? Bayangkan kepadatan sel seperti detak jantung sel. Jika detak jantung sel tidak normal, itu bisa mengindikasikan masalah kesehatan. Dengan mengukur kepadatan sel, kita bisa mendapatkan wawasan tentang bagaimana sel berfungsi dan bagaimana ia merespons rangsangan eksternal, seperti obat-obatan.

Teknik pengukuran kepadatan sel yang baru ini didasarkan pada penelitian sebelumnya dari lab Manalis selama dua dekade terakhir. Pada tahun 2007, mereka mengembangkan perangkat microfluidic yang dikenal sebagai suspended microchannel resonator (SMR). Bayangkan SMR sebagai jembatan kecil yang bergetar. Ketika sebuah sel melintas jembatan ini, getarannya sedikit berubah. Perubahan ini dapat digunakan untuk menghitung massa sel.

Pada tahun 2011, teknik ini ditingkatkan untuk mengukur kepadatan sel. Caranya, sel dilewatkan melalui perangkat dua kali, masing-masing dalam cairan dengan kepadatan berbeda. Dengan mengukur massa apung sel (massa saat mengapung dalam cairan), massa, volume, dan kepadatan sel dapat dihitung.

Terobosan: Mengukur Ribuan Sel dalam Sejam

Meskipun teknik sebelumnya efektif, prosesnya memakan waktu karena membutuhkan penggantian cairan dan pelewatan sel berkali-kali. Inilah mengapa para peneliti mengembangkan sistem yang lebih cepat dan efisien dengan menggabungkan SMR dengan mikroskop fluoresen.

Mikroskop ini mengukur volume sel saat sel melewati pewarna fluoresen. Kemudian, sel mengalir ke resonator untuk pengukuran massa. Dengan mengukur volume dan massa secara berurutan, kepadatan sel dapat dihitung dengan cepat. Hasilnya? Kemampuan untuk mengukur hingga 30.000 sel dalam satu jam! Ini seperti punya turbo untuk analisis sel.

"Alih-alih memutarbalikkan sel melalui cantilever berkali-kali untuk mendapatkan kepadatan sel, kami ingin membuat metode yang lebih ringkas," kata Weida (Richard) Wu, peneliti utama dari MIT. "Dengan massa dan volume sel, kita bisa mendapatkan kepadatan tanpa mengurangi throughput atau presisi."

Memprediksi Respons Sel: Bak Cenayang Seluler

Teknik baru ini membuka peluang besar untuk memprediksi bagaimana sel akan merespons berbagai kondisi. Para peneliti menunjukkan bahwa perubahan kepadatan sel dapat digunakan untuk memprediksi apakah sel kekebalan, seperti sel T, telah aktif untuk membunuh tumor. Mereka juga dapat memprediksi apakah sel tumor rentan terhadap obat tertentu.

Evaluasi Sel T: Kepadatan sel T turun saat diaktifkan. Ini mengindikasikan bahwa sel-sel tersebut menjadi kurang padat karena sel mendapatkan air lebih cepat daripada molekul lainnya.

Prediksi Respons Obat: Perubahan kepadatan sel setelah pengobatan mencerminkan respons sel terhadap pengobatan. Sel-sel kanker pankreas yang diobati dengan obat yang efektif menunjukkan perubahan kepadatan yang berbeda dibandingkan dengan sel-sel yang resisten.

"Ini menunjukkan bahwa kepadatan sel sangat mungkin mencerminkan peningkatan kadar air seluler saat sel beralih dari keadaan diam ke keadaan pertumbuhan tinggi," kata Wu. "Data ini menunjuk pada gagasan bahwa kepadatan sel adalah biomarker menarik yang berubah selama aktivasi sel T dan mungkin memiliki relevansi fungsional dengan seberapa baik sel T dapat berkembang biak."

Aplikasi Masa Depan: Dari Kanker Hingga Produksi Protein

Potensi aplikasi dari teknik ini sangat luas. Beberapa area yang sedang dieksplorasi meliputi:

  • Terapi Kanker: Memprediksi respons sel T terhadap obat-obatan yang dirancang untuk merangsang respons kekebalan anti-tumor. Perusahaan Travera sedang menggunakan pengukuran massa SMR untuk tujuan ini.
  • Pengembangan Obat: Memprediksi bagaimana sel tumor akan merespons berbagai jenis obat kanker.
  • Produksi Protein: Mengevaluasi kebugaran sel yang digunakan untuk memproduksi protein kompleks, seperti antibodi terapeutik.

Teknologi Kepadatan Sel untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

Teknik pengukuran kepadatan sel baru ini adalah terobosan yang menjanjikan. Dengan kemampuannya untuk mengukur ribuan sel dengan cepat dan akurat, ia membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang biologi sel dan dapat mengarah pada pengembangan terapi yang lebih efektif. Bayangkan, di masa depan, kita bisa memprediksi respons tubuh terhadap suatu obat sebelum obat itu diberikan. Itu bukan lagi fiksi ilmiah, tapi potensi masa depan yang semakin dekat berkat inovasi seperti ini.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Crunchyroll Hadirkan Shin chan: Shiro and the Coal Town Game, Penggemar Indonesia Kebagian!

Next Post

Bruce Springsteen vs Donald Trump: Dampak Pertarungan Dua Ikon