Bagi para music enthusiast yang sudah lama malang melintang di dunia permusikan, nama Terry Reid mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi generasi Z yang baru explore musik-musik klasik, mari kita kenalan dengan salah satu legenda yang mungkin namanya tidak se-populer artis zaman sekarang, tapi pengaruhnya nendang banget.
Terry Reid, seorang penyanyi, penulis lagu, dan musisi asal Inggris, baru saja berpulang di usia 75 tahun. Kepergiannya tentu meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik, terutama bagi para musisi legendaris yang mengaguminya, seperti Mick Jagger dan Aretha Franklin. Kabar ini dikonfirmasi oleh perwakilannya pada tanggal 5 Agustus lalu, tanpa menyebutkan penyebab kematian. Sempat beredar kabar bahwa Reid sedang berjuang melawan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.
Reid dikenal sebagai “musisi untuk musisi”, sebuah julukan yang menggambarkan betapa tingginya apresiasi dan respek yang ia dapatkan dari sesama musisi. Aretha Franklin bahkan pernah mengatakan pada tahun 1968 bahwa “Hanya ada tiga hal yang terjadi di Inggris: The Rolling Stones, The Beatles, dan Terry Reid.” Wow, statement yang luar biasa, bukan?
Selain suara soul-nya yang khas, Reid juga dikenal dengan julukan “Superlungs”. Tapi bukan itu saja, ia juga sempat mendapat tawaran untuk menjadi vokalis frontman untuk dua band besar, yaitu Led Zeppelin dan Deep Purple. Bayangkan, menolak tawaran dari band sekelas Led Zeppelin dan Deep Purple? Epic move!
Terry Reid: Lebih dari Sekadar “Orang yang Menolak Led Zeppelin”
Keputusan Reid menolak tawaran dari Led Zeppelin dan Deep Purple memang menjadi salah satu cerita paling ikonik dalam sejarah musik rock. Namun, penting untuk diingat bahwa Terry Reid lebih dari sekadar “orang yang menolak Led Zeppelin”. Ia adalah seorang seniman dengan visi yang jelas dan keinginan kuat untuk mengejar karir solo. Keputusan yang berani, considering betapa besarnya potensi sukses yang ia lewatkan.
Reid memulai karirnya di usia remaja, bergabung dengan band lokal bernama Redbeats, kemudian Peter Jay and the Jaywalkers. Di usia 16 tahun, ia sudah menjadi opening act untuk The Rolling Stones, Ike & Tina Turner, dan The Yardbirds. Di sinilah ia bertemu dengan gitaris The Yardbirds, Jimmy Page, yang kemudian menawarinya bergabung dengan band barunya.
Reid menolak tawaran Page dan merekomendasikan Robert Plant, vokalis Band of Joy, serta John Bonham, drummer band tersebut. Sisanya, seperti kata orang, adalah sejarah. Tapi, imagine kalau Reid menerima tawaran Page, mungkin sejarah musik rock akan berbeda. Food for thought, kan?
“Superlungs” yang Membuat Dunia Musik Bergema
Julukan “Superlungs” yang diberikan kepada Terry Reid bukan tanpa alasan. Kemampuan vokalnya yang luar biasa, jangkauan suaranya yang luas, dan interpretasinya yang penuh perasaan membuatnya menjadi salah satu penyanyi soul terbaik pada masanya. Bahkan Robert Plant, yang notabene menggantikan posisinya di Led Zeppelin, mengakui karisma dan kemampuan Reid yang luar biasa.
“‘Superlungs’, memang benar. Dia melemparkan saya ke dunia baru yang intens yang dia pilih untuk ditolak. Saya sekarang mendengarkan albumnya ‘The River’ dan meneteskan air mata untuk saudara seperjuanganku,” tulis Plant di akun Instagramnya. Ungkapan yang sangat menyentuh, menunjukkan betapa besar rasa hormat Plant terhadap Reid.
Solo Karir yang Tak Kalah Gemilang
Meskipun menolak tawaran dari Led Zeppelin dan Deep Purple, karir solo Terry Reid tidak bisa dibilang gagal. Pada tahun 1968, ia merilis album debutnya, ‘Bang, Bang You’re Terry Reid’, yang menampilkan lagu yang ia tulis di usia 14 tahun, ‘Without Expression’. Lagu ini kemudian di-cover oleh banyak artis ternama, seperti John Mellencamp, REO Speedwagon, The Hollies, dan Crosby, Stills, Nash & Young.
Reid juga aktif terlibat dalam scene psychedelic rock yang sedang berkembang pesat pada masa itu. Ia menjadi support act untuk Fleetwood Mac dan Cream, serta menjalin persahabatan dengan Jimi Hendrix. Pada tahun 1973, ia menandatangani kontrak dengan Atlantic Records dan merilis album cult classic, ‘River’.
Meskipun tidak mencapai popularitas komersial setinggi Led Zeppelin atau Deep Purple, Terry Reid tetap menjadi sosok yang dihormati dan dikagumi di dunia musik. Ia terus berkarya dan bereksperimen dengan musiknya, merilis album-album berkualitas seperti ‘Seed of Memory’ (1976), ‘The Driver’ (1991), dan ‘The Other Side of the River’ (2016). Ia juga melakukan session work dengan Bonnie Raitt, Don Henley, dan Jackson Browne.
Warisan Sang Legenda: Lebih dari Sekadar Penolakan
Kepergian Terry Reid meninggalkan lubang besar di dunia musik. Namun, warisannya akan terus hidup melalui musiknya yang abadi dan kisah-kisah inspiratif tentang keberaniannya mengejar mimpinya sendiri. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari popularitas komersial, tetapi juga dari integritas, visi, dan pengaruh yang kita berikan kepada dunia.
Terry Reid bukan hanya sekadar “orang yang menolak Led Zeppelin”. Ia adalah seorang seniman sejati, seorang penyanyi dengan suara yang memukau, seorang penulis lagu yang berbakat, dan seorang musisi yang menginspirasi banyak orang. Musiknya mungkin tidak se-populer lagu-lagu TikTok zaman sekarang, tapi impact-nya jauh lebih dalam dan abadi. Jadi, next time kamu lagi scroll playlist, coba deh dengerin lagu-lagunya Terry Reid. Siapa tahu, kamu jadi ketagihan!