Dunia musik indie lagi rame nih! Band kesayangan para pendengar galau dan pencinta soundscape melankolis, The Antlers, baru aja kasih kejutan. Setelah beberapa tahun bikin kita penasaran, mereka balik lagi dengan album baru! Siap-siap tisu, guys, kayaknya bakal bikin mewek berjamaah.
The Antlers, yang sekarang digawangi oleh Peter Silberman dan Michael Lerner, bakal merilis album bertajuk “Blight” pada 10 Oktober mendatang via Transgressive Records. Buat yang udah nggak sabar, pre-order udah dibuka, lho. Udah pada save the date belum nih?
Single pertama dari album ini, “Carnage,” udah bisa kita dengerin sekarang. Lagunya bener-bener khas The Antlers: pelan, brooding, tapi lama-lama meledak dengan sound drum yang kuat dan lirik yang… well, agak bikin mikir. Kita bahas lebih lanjut nanti, deh.
Peter Silberman sendiri bilang kalau “Carnage” itu tentang kekerasan yang jarang kita sadari. Kekerasan bukan karena niat jahat, tapi karena kemudahan. Hmm, dalem juga ya filosofinya. Intinya, makhluk-makhluk tak bersalah jadi korban dari kehancuran yang kita ciptain sendiri, dan seringkali kita nggak ngeh. Deep!
Buat yang kangen sama album “Green To Gold” (2021), “Blight” ini katanya bakal beda vibe. Kalo “Green To Gold” lebih warm dan folk-infused, “Blight” bakal lebih to the point soal limbah manusia dan kehancuran lingkungan. Wah, kayaknya bakal jadi soundtrack buat para aktivis lingkungan nih.
Album ini direkam di studio rumahan Silberman di New York, tepat di pinggir ladang jerami yang luas. Kata Silberman, banyak ide buat album ini muncul pas dia lagi jalan-jalan di ladang itu. Ngerasa kayak lagi jalan-jalan di planet yang ditinggalin gitu, deh. Vibes-nya dapet banget!
Silberman juga nambahin, konsekuensi dari teknologi yang makin maju dan kelalaian lingkungan itu udah deket banget. Makanya dia pengen ngomong lebih jujur. Kondisi sekarang udah nggak enak, dan kemungkinan di masa depan malah lebih surreal. Nggak perlu lagi basa-basi, to the point aja. Setuju!
“Blight”: Album yang Bikin Mikir Masa Depan Bumi?
Judul albumnya aja udah “Blight” (yang artinya penyakit tanaman atau sesuatu yang merusak). Kayaknya The Antlers emang pengen ngajak kita mikir soal masa depan bumi. Bukan cuma sekadar lagu galau doang, tapi ada pesan yang pengen disampein.
Lirik-lirik di album ini katanya bakal lebih “direct” alias langsung menusuk hati. Nggak kayak lirik The Antlers yang biasanya puitis dan ambigu. Kali ini, mereka pengen bener-bener bikin kita sadar akan kerusakan lingkungan yang udah parah. No more sugarcoating!
Dari segi sound, “Blight” juga bakal menawarkan variasi yang lebih luas. Nggak cuma soundscape melankolis doang, tapi ada elemen-elemen lain yang bikin album ini jadi lebih interesting. Kita tungguin aja, deh!
Daftar lagu di album “Blight”:
- ‘Consider The Source’
- ‘Pour’
- ‘Carnage’
- ‘Blight’
- ‘Something In The Air’
- ‘Deactivate’
- ‘Calamity’
- ‘A Great Flood’
- ‘They Lost All of Us’
Kayaknya dari judul-judulnya aja udah ketauan ya arahnya kemana. Bakal jadi album yang heavy dan bikin kita merenung panjang nih. Siap-siap mental, guys!
“Carnage”: Kekerasan yang Kita Lakukan Tanpa Sadar
Single “Carnage” ini bener-bener attention grabber. Dari awal udah dibangun dengan sound pelan yang bikin penasaran. Terus, tiba-tiba meledak dengan sound drum yang kuat. Liriknya? Jangan ditanya. Bikin kita mikir soal kekerasan yang sering kita lakuin tanpa sadar.
Contohnya, kekerasan terhadap hewan. Mungkin kita nggak sengaja nabrak hewan di jalan, atau kita makan daging tanpa mikirin prosesnya. Hal-hal kayak gitu seringkali kita anggap biasa aja. Tapi, The Antlers pengen ngajak kita buat lebih aware akan hal itu. Food for thought, banget!
Nostalgia dan Tur: Apa Kabar The Antlers Sebelumnya?
Buat yang udah lama jadi penggemar The Antlers, pasti inget dong sama album-album mereka yang sebelumnya? Mulai dari “Hospice” yang legendaris itu, sampe “Burst Apart” yang anthemic. Setiap album punya ciri khasnya masing-masing.
Sebelum “Blight,” The Antlers sempat ngeluarin beberapa single dan juga album solo dari Peter Silberman dengan proyek sampingannya, Cowboy Sadness. Buat yang kangen sama suara Silberman yang khas itu, wajib dengerin deh!
Beberapa waktu lalu, The Antlers juga sempat tur bareng Okkervil River. Tur ini bertajuk “An Intimate Evening with The Antlers & Okkervil River.” Wah, kayaknya seru banget ya bisa ngeliat mereka perform bareng. Katanya sih, mereka juga ngeluarin live album dari tur ini.
Tunggu Apa Lagi? Siapkan Diri Menyambut “Blight”!
Dengan comeback album “Blight,” The Antlers kayaknya pengen ngasih kita sesuatu yang lebih dari sekadar lagu-lagu galau. Mereka pengen ngajak kita mikir soal masa depan bumi, soal kekerasan yang kita lakuin tanpa sadar, dan soal banyak hal lainnya. Siap-siap ya, kayaknya album ini bakal jadi game changer di dunia musik indie. Jangan lupa dengerin “Carnage” sambil nungguin albumnya rilis! Dijamin, bakal bikin kalian merenung panjang. So, save the date dan mari kita menyambut “Blight”!