Dark Mode Light Mode
7 Alternatif Google: Cari Tanpa Paksaan AI
The Beths Rilis Lagu Baru “Mother, Pray For Me”: Dengarkan – Isyarat Pergolakan Batin
Kementerian Dukung Daerah Pacu Program Konversi Sampah Jadi Energi

The Beths Rilis Lagu Baru “Mother, Pray For Me”: Dengarkan – Isyarat Pergolakan Batin

Bayangkan ini: Kamu lagi scroll TikTok, eh, malah ketemu lagu yang bikin mata berkaca-kaca. Bikin auto-flashback sama obrolan terakhir bareng Ibu. Relateable, kan?

Musik memang punya kekuatan magis. Dia bisa jadi teman curhat terbaik, bahkan ketika kamu lagi nggak tahu harus ngomong apa. Atau, dalam kasus ini, bisa jadi jembatan untuk memahami hubungan yang kompleks. Kita semua pasti punya cerita unik dengan keluarga, dan musik seringkali jadi cara paling jujur untuk menyuarakan perasaan itu.

Jadi, apa nih lagu yang lagi bikin kita semua mellow? Mari kita bahas lebih lanjut.

The Beths Bikin Ambyar: Kisah Ibu, Iman, dan Identitas

Band indie rock asal Auckland, The Beths, baru saja merilis single terbaru mereka, “Mother, Pray For Me.” Kalau sebelumnya kita sudah dihibur dengan “Metal” dan “No Joy” yang catchy abis, kali ini mereka mengajak kita menyelami kedalaman emosi. Lagu ini bukan sekadar musik, tapi sebuah refleksi mendalam tentang hubungan ibu dan anak, iman, serta pencarian identitas.

Vokalis Elizabeth Stokes, secara jujur mengungkapkan bahwa dia menangis selama menulis lagu ini. Bukan tanpa alasan, “Mother, Pray For Me” merupakan eksplorasi diri yang intim. Lagu ini mempertanyakan harapan, realita, dan ekspektasi dalam hubungannya dengan sang ibu. Sebuah proses refleksi yang personal dan universal sekaligus.

Yang menarik, lagu ini terinspirasi dari latar belakang ibunya yang merupakan imigran generasi pertama dari Indonesia dan seorang Katolik taat. Stokes lahir di Jakarta dan pindah ke Auckland saat berusia empat tahun. Pengalaman ini membentuk perspektif uniknya tentang keluarga, iman, dan budaya.

“Mother, Pray For Me” adalah upayanya untuk memahami relasi dengan ibunya, hubungannya dengan iman, dan relasi ibunya dengan neneknya. Proses kreatif ini tentu tidak mudah. Awalnya, The Beths mencoba aransemen full band, tapi akhirnya memutuskan untuk menyederhanakannya hanya dengan gitar dan sedikit organ. Kesederhanaan ini justru membuat lagu ini terasa lebih raw dan menyentuh.

Album baru mereka, Straight Line Was A Lie, akan dirilis pada tanggal 29 Agustus melalui ANTI-. Album ini menjanjikan eksplorasi sonik yang lebih luas, dengan lirik-lirik yang jujur dan penuh perenungan. Jangan sampai ketinggalan!

Mengapa Kita Terhubung dengan Musik yang Personal?

Pertanyaan besar: kenapa sih lagu-lagu yang jujur dan personal kayak gini bisa bikin kita baper? Jawabannya sederhana: karena kita melihat diri kita di dalamnya. Kita semua punya struggle masing-masing, dan ketika seorang musisi berani membuka diri, kita merasa validated.

Musik yang otentik juga membangun koneksi yang lebih dalam. Kita merasa seperti sedang mendengarkan curhatan teman, bukan sekadar performing art. Ini yang bikin musik The Beths begitu menarik: mereka nggak takut untuk jujur, bahkan ketika jujur itu terasa sakit.

Selain itu, musik bisa jadi cara yang efektif untuk memahami budaya dan latar belakang yang berbeda. Melalui “Mother, Pray For Me,” Stokes mengajak kita untuk melihat Indonesia dari sudut pandang seorang diaspora. Kita jadi lebih aware tentang kompleksitas identitas dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan interpersonal.

Pesan Ibu: Lebih dari Sekadar Lagu

“Mother, Pray For Me” bukan cuma lagu sedih. Di balik melankolisnya, ada pesan harapan dan pemahaman. Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan orang tua, menerima perbedaan, dan menghargai warisan budaya kita.

Stokes nggak berusaha untuk mencari jawaban pasti atau menyelesaikan konflik. Dia hanya menyuarakan perasaannya secara jujur. Dan justru kejujuran itulah yang membuat lagu ini begitu kuat. Kita diajak untuk menerima bahwa hubungan itu kompleks, nggak selalu sempurna, tapi tetap berharga.

Lagu ini juga mengingatkan kita tentang kekuatan iman dan bagaimana hal itu membentuk identitas seseorang. Meskipun Stokes mungkin punya pandangan yang berbeda dengan ibunya, dia tetap menghormati keyakinannya. Sebuah pelajaran penting tentang toleransi dan saling pengertian.

Intinya, “Mother, Pray For Me” adalah pengingat bahwa kita nggak sendirian. Kita semua punya cerita keluarga yang unik, dengan suka dan dukanya. Musik adalah cara yang indah untuk berbagi cerita itu, membangun koneksi, dan belajar satu sama lain. Jadi, jangan ragu untuk mendengarkan lagu ini, resapi liriknya, dan biarkan emosi mengalir. Siapa tahu, kamu justru menemukan sesuatu yang baru tentang dirimu sendiri.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

7 Alternatif Google: Cari Tanpa Paksaan AI

Next Post

Kementerian Dukung Daerah Pacu Program Konversi Sampah Jadi Energi