Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

The Chinese Room Lepas dari Sumo Digital, Raih Kemandirian Lewat Management Buyout

Pernah gak sih lo ngerasa kayak lagi main hide and seek, tapi yang nyumput itu masa depan lo sendiri? Nah, kayaknya itu yang lagi dirasain sama studio game indie asal Inggris, The Chinese Room. Tapi tenang, mereka udah nemuin jalan keluarnya, bukan dengan ngumpet, tapi dengan stand up!

Studio game yang terkenal dengan game horor kilang minyak Still Wakes the Deep dan indie darlings seperti Dear Esther dan Everybody’s Gone to the Rapture ini, baru aja lepas dari induk perusahaannya, Sumo Digital. Sebuah management buyout telah berhasil dilakukan, memberikan kebebasan baru bagi mereka untuk berkarya. Kabar ini tentu aja bikin lega, apalagi setelah beberapa bulan terakhir diwarnai ketidakpastian.

Sumo Digital sebelumnya udah mengumumkan bahwa mereka akan fokus “secara eksklusif pada layanan pengembangan untuk mitra,” daripada melanjutkan pekerjaan pada original franchise. Hal ini bikin masa depan The Chinese Room jadi abu-abu, kayak efek filter Instagram tahun 2012.

Langkah ini semakin complicated ketika Sumo Digital sendiri diakuisisi oleh raksasa teknologi asal Tiongkok, Tencent, pada tahun 2018. Bayangin aja, udah kayak nested doll, di dalam drama ada drama lagi.

Untungnya, The Chinese Room berhasil escape. Mereka kini akan dijalankan sebagai entitas independen yang dipimpin oleh Ed Daly, berkat kesepakatan yang difasilitasi oleh perusahaan venture capital, Hiro Capital. Happy ending, kan?

“Akuisisi manajemen ini memungkinkan kami untuk terus berkarya pada intellectual property orisinal baru, tetapi juga bermitra dengan studio lain pada proyek lain yang sesuai dengan visi kami,” kata Daly. “Ini yang ingin kami lakukan, dan kami senang untuk terus melakukannya.” Ibarat kata, mereka sekarang punya playground sendiri, bebas berkreasi tanpa batasan.

Setelah peluncuran Still Wakes the Deep dan paket DLC Siren’s Rest, The Chinese Room sekarang memiliki dua new IP dalam pengerjaan. Jadi, siap-siap aja buat kejutan dari mereka!

Dari Lautan Minyak ke Dunia Vampir: Ekspansi The Chinese Room

Meskipun masih misterius apa new IP tersebut, fans The Chinese Room punya highlight untuk diantisipasi: peluncuran Vampire: The Masquerade – Bloodlines 2, yang akan diterbitkan oleh Paradox Interactive pada bulan Oktober mendatang. Game ini udah lama banget ditunggu-tunggu, jadi hype-nya udah kayak antrian konser idol.

Bayangin aja, still wakes the deep memberikan atmosfer horor di tengah laut, dan bloodlines 2 mengajak kita menyelami dunia vampir. Dua hal ini benar-benar membuktikan bahwa the chinese room bukan studio biasa.

Spike Laurie, seorang mitra di Hiro Capital, menyebut The Chinese Room sebagai “kisah sukses besar Inggris yang telah diakui sebagai kekuatan kreatif unik yang mampu bersaing di panggung dunia.” Dia menambahkan, “Mulai dari mempekerjakan orang Inggris hingga membuat game yang berlatar di Inggris, mereka telah menjadi salah satu studio kreatif terkemuka kami dan sekarang mereka sekali lagi bertanggung jawab atas takdir mereka sendiri sambil tetap menjadi orang Inggris.”

Jangan Sampai Lepas! Jaga Aset Kreatif Bangsa

Laurie juga menekankan pentingnya menjaga talenta kreatif di Inggris. “Kita berisiko mengabaikan permata kreatif ini dan membiarkannya dijual ke perusahaan luar negeri,” katanya. “Itu adalah tragedi bagi industri game Inggris senilai $5,5 miliar yang memiliki reputasi terkenal di dunia. Kita perlu memelihara talenta ini dan mendukungnya melalui masa-masa sulit, karena ini adalah salah satu ekspor kreatif terkemuka kita.”

Penting banget buat kita untuk support industri kreatif lokal, termasuk game developer. Jangan sampai talenta-talenta brilian kita malah hijrah ke negara lain karena kurangnya dukungan. Sama kayak ngasih makan tanaman, kalo gak dirawat, ya layu.

Investasi di industri game bukan cuma soal uang, tapi juga soal masa depan. Industri ini punya potensi besar untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan ekonomi, dan memperkenalkan budaya kita ke dunia. Jadi, jangan ragu untuk support game-game buatan anak bangsa.

The Chinese Room: Independen, Kreatif, dan Tetap Inggris

Keputusan The Chinese Room untuk menjadi independen merupakan langkah berani dan inspiratif. Mereka menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan dukungan yang tepat, studio game indie juga bisa bersaing di pasar global. Ini juga jadi contoh buat developer lain di Indonesia.

Dengan management buyout ini, The Chinese Room punya kendali penuh atas arah kreatif mereka. Mereka bisa lebih fokus pada pengembangan game orisinal yang unik dan inovatif, tanpa terbebani oleh kepentingan perusahaan induk. Ibaratnya, mereka sekarang punya superpower baru!

Apa Artinya Buat Kita Para Gamer?

Yang jelas, ini berarti lebih banyak game berkualitas dari The Chinese Room! Dengan kebebasan baru, mereka bisa lebih bereksperimen dengan ide-ide segar dan menciptakan pengalaman bermain yang lebih unik dan memorable. Stay tuned buat pengumuman game mereka selanjutnya!

Bebasnya The Chinese Room dari Sumo Digital adalah angin segar bagi industri game Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa talenta kreatif lokal dihargai dan didukung, dan masa depan industri game Inggris tetap cerah. Yah, walaupun harus nunggu bloodlines 2 sih.

Intinya, The Chinese Room sekarang punya kendali penuh atas takdir mereka sendiri. Mari kita dukung mereka untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Inggris (dan game indie) di panggung dunia! Sekarang, tinggal siapin cemilan dan tunggu game-game keren dari mereka!

Previous Post

NasDem Mendesak Prabowo Tentukan Arah Proyek IKN

Next Post

Implikasi Kebocoran: 5 Game Batal dengan Terjemahan Bahasa Indonesia yang Bisa Dimainkan

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *