Radiohead, Lebih dari Sekadar Musik: Pameran Seni Thom Yorke di Oxford
Siapa sangka, vokalis Radiohead, Thom Yorke, sempat merasa insecure meninggalkan dunia seni visual demi musik? Ternyata, dibalik suara khas dan lirik-lirik puitisnya, tersembunyi bakat seni rupa yang kini dipamerkan di Ashmolean Museum, Oxford, Inggris, hingga Januari 2026. Pameran bertajuk “This is What You Get” ini adalah bukti nyata bahwa Yorke bukan hanya musisi jenius, tapi juga seniman visual yang patut diperhitungkan. Mungkin dia diam-diam menyimpan cita-cita jadi Picasso sebelum akhirnya bikin kita galau berjamaah dengan “Creep.”
Kerja sama antara Yorke dan Stanley Donwood dalam menciptakan sampul album Radiohead sudah berjalan puluhan tahun. Lebih dari sekadar ilustrasi, karya-karya mereka merepresentasikan visualisasi musik Radiohead yang kompleks dan penuh makna. Bahkan, Yorke sempat merasa tidak puas dengan sampul album debut Radiohead, “Pablo Honey,” dan akhirnya mengajak Donwood berkolaborasi.
Pameran ini memamerkan seluruh katalog desain sampul album mereka, sketsa-sketsa yang belum pernah dipublikasikan, dan lukisan-lukisan terbaru. Bagi Yorke, ini adalah momen untuk merebut kembali identitas artistiknya yang sempat “terkubur.” Sebuah perjalanan panjang dari bangku sekolah seni hingga panggung musik dunia, dan kembali lagi ke kanvas.
Evolusi Visual Radiohead: Dari CPR Dummy hingga Lanskap Digital
Awal kolaborasi Yorke dan Donwood ditandai dengan eksperimen yang out of the box. Sampul album “The Bends” diciptakan dengan teknik yang unik: merekam video foto dummy CPR, memotretnya kembali dari layar televisi, dan mengulangi proses tersebut. Hasilnya adalah gambar yang terdegradasi, menciptakan kesan distorsi yang sesuai dengan tema album.
Kemudian, lahirlah sampul album “OK Computer” yang ikonik. Berbasis foto persimpangan jalan tol di Connecticut yang diambil dari jendela hotel saat tur Radiohead, sampul ini dibuat secara digital. Yorke mengungkapkan bahwa seni tersebut mencerminkan kondisi mentalnya saat itu, perasaan terjebak dalam bubble, tur tanpa henti, dan segalanya terasa bergerak terlalu cepat. Album ini menjadi bukti bahwa visual dan musik Radiohead saling melengkapi, bagaikan partner in crime yang tak terpisahkan.
Kembali ke Akar: Lukisan Oversized dan Tekstur Manual
Setelah era digital “OK Computer,” Yorke dan Donwood memutuskan untuk kembali ke media fisik dengan melukis di atas kanvas berukuran besar untuk album “Kid A.” Keputusan ini, menurut Yorke, sangat menakutkan. Mereka melukis bukan semata-mata untuk menghasilkan lukisan, tetapi untuk menciptakan tekstur yang kemudian mereka scan dan gunakan dalam desain digital. Ini adalah bukti bahwa mereka tidak pernah berhenti bereksperimen dan mencari cara baru untuk mengekspresikan diri.
Radiohead memang belum merilis album baru sejak “A Moon Shaped Pool” (2016), tetapi Yorke tetap produktif. Dia menciptakan soundtrack untuk film “Suspiria” (2018) dan “Confidenza” (2024), merilis album solo “Anima”, dan berkolaborasi dengan The Smile. Baru-baru ini, ia meluncurkan “Tall Tales,” kolaborasi dengan musisi elektronik Mark Pritchard. Selain itu, dia juga menjalani tur solo pertamanya tahun lalu, membawakan lagu-lagu dari seluruh kariernya.
Mengapa Ini Penting? Lebih dari Sekadar Sampul Album
Pameran ini bukan hanya tentang sampul album atau lukisan. Ini tentang proses kreatif, tentang perjalanan seorang seniman yang menemukan jalannya sendiri, dan tentang bagaimana seni dan musik dapat saling menginspirasi. Ini tentang eksperimen, inovasi, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.
- Ini adalah pengingat bahwa seni tidak mengenal batas dan dapat hadir dalam berbagai bentuk.
- Ini adalah inspirasi bagi para seniman muda untuk tidak takut bereksperimen dan mengejar impian mereka.
- Ini adalah kesempatan bagi para penggemar Radiohead untuk melihat lebih dalam ke dunia visual yang selama ini menemani musik mereka.
Bagi para penggemar Radiohead, pameran ini adalah wajib dikunjungi. Bagi yang belum familiar dengan karya-karya Yorke dan Donwood, ini adalah kesempatan emas untuk mengenal lebih dekat dua seniman visioner yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia seni dan musik.
Thom Yorke: Dari Seniman Visual Jadi Ikon Musik, dan Kembali Lagi
Yorke sempat merasa ragu ketika memilih musik daripada seni visual. Namun, kini ia membuktikan bahwa keduanya dapat berjalan beriringan. Pameran “This is What You Get” adalah bukti nyata bahwa Thom Yorke adalah seniman sejati, seorang multipotentialite yang tidak pernah berhenti berkarya dan menginspirasi.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Thom Yorke?
Jangan takut untuk mengejar passion Anda, bahkan jika orang lain meragukannya. Eksplorasi berbagai bidang dan temukan cara untuk menggabungkan bakat-bakat Anda. Yang terpenting, jangan pernah berhenti berkarya dan bereksperimen. Siapa tahu, mungkin Anda juga bisa menjadi ikon di bidang Anda!
Jadi, tunggu apa lagi? Jika Anda sedang berada di Oxford, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran “This is What You Get.” Dijamin, Anda akan pulang dengan inspirasi baru dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap karya-karya Thom Yorke dan Stanley Donwood. Mungkin setelah ini, Anda jadi ingin melukis sampul album sendiri. Siapa tahu?