Siapa bilang cari makan enak harus ribet? Di era digital ini, generasi kita maunya serba cepat, visual, dan tentunya social. Bayangkan, scroll TikTok sebentar, langsung ngiler lihat makanan enak, dan voila, langsung bisa dipesan! Nah, ada startup yang mencoba menjawab kegelisahan ini, dan caranya epic banget.
Dari TikTok ke Meja Makan: Lahirnya BiteSight
BiteSight, aplikasi food delivery yang memungkinkan kamu nonton video makanan sebelum memesan, lahir dari kegelisahan seorang anak muda bernama Lucious McDaniel IV. Dia, seperti kita semua, capek dengan aplikasi pesan antar makanan yang gitu-gitu aja. Foto stock, rating sama semua, bingung mau pesan apa. Akhirnya, dia bikin spreadsheet restoran dari Instagram dan TikTok. Sounds familiar, right?
Ide untuk membuat BiteSight ini muncul setelah melihat temannya menggunakan tren video yang sama untuk aplikasi kencan miliknya dan mendapatkan lebih dari satu juta tampilan. Dari situ, Lucious McDaniel dan Zac Schulwolf memutuskan untuk membangun aplikasi yang mencerminkan bagaimana generasi kita menemukan makanan saat ini.
BiteSight menawarkan pengalaman yang berbeda. Selain bisa melihat video makanan, kamu juga bisa melihat apa yang dipesan teman-temanmu dan menyimpan tempat-tempat yang ingin kamu coba. Ini literally kayak stalking makanan teman, tapi approved!
Viral dalam Semalam: Ketika Server Ikutan Deg-degan
Strategi marketing mereka juga out of the box. Lucious membuat video promosi BiteSight dengan gaya yang lagi trend di TikTok. Hasilnya? Boom! Dalam 15 menit, video itu sudah ditonton 20 ribu kali. Tim engineering mereka langsung kerja lembur bagai quda karena server mulai kewalahan. Tapi, di situlah letak keunikannya.
Lucious justru membuat video tentang kekacauan yang terjadi saat aplikasi mereka viral. Orang-orang suka dengan authenticity-nya. Mereka melihat apa yang terjadi ketika sebuah startup meledak dalam semalam. Ini membuktikan bahwa kejujuran dan transparansi bisa menjadi daya tarik yang kuat.
Video Lucious telah mengumpulkan hampir 4 juta likes di TikTok dan seperempat juta di Instagram. BiteSight bahkan sempat menduduki peringkat 2 di kategori Food and Beverage di App Store, mengalahkan Uber Eats, Starbucks, dan McDonald’s! Gokil!
Melawan Raksasa: Strategi Cerdas di Era AI
Tentu saja, BiteSight punya banyak pesaing besar dengan modal yang lebih kuat, seperti DoorDash dan Uber Eats. Tapi, Lucious percaya bahwa menjadi startup di era AI memberikan mereka keuntungan. Mereka bisa memanfaatkan AI untuk melakukan pekerjaan yang 10 kali lebih efisien daripada manusia, dengan biaya yang lebih rendah.
AI membantu BiteSight menghindari biaya overhead dan infrastruktur yang besar. Dengan begitu, mereka bisa memberikan nilai lebih kepada pemilik bisnis kecil dan pelanggan, sambil tetap mempertahankan margin yang sehat. Win-win solution!
Selain itu, BiteSight fokus pada makanan dan video, bukan kategori lain. Ini membuat mereka lebih spesifik dan relevan dengan target pasar mereka, yaitu Gen Z yang terbiasa menemukan segala sesuatu melalui rekomendasi sosial dan video pendek. Strategi ini juga meningkatkan user experience di dalam aplikasi.
Masa Depan BiteSight: Lebih dari Sekadar Aplikasi Pesan Antar
Setelah video mereka viral, BiteSight mendapatkan lebih dari 100 ribu pengguna baru. Banyak restoran, dari yang kecil hingga yang besar, ingin bermitra dengan mereka. Bahkan, banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal.
BiteSight saat ini baru tersedia di New York, tetapi banyak orang di kota lain yang meminta agar mereka segera membuka layanan di seluruh negeri. Ini menunjukkan bahwa ada demand yang besar untuk aplikasi seperti ini.
Ke depannya, BiteSight berpotensi menjadi lebih dari sekadar aplikasi pesan antar makanan. Mereka bisa menjadi platform untuk food discovery, tempat orang-orang mencari inspirasi makanan dan berbagi pengalaman kuliner.
Singkatnya, BiteSight membuktikan bahwa ide kreatif, strategi marketing yang cerdas, dan pemanfaatan teknologi AI bisa membawa startup kecil mengalahkan raksasa. Jadi, jangan takut untuk bermimpi besar dan berinovasi! Siapa tahu, ide kamu selanjutnya yang akan viral dan mengubah dunia.