Siap-siap terpukau, gaes! Tim Muhibah Angklung dari Bandung siap mengguncang Australia dengan alunan musik tradisional yang bikin merinding. Jangan sampai ketinggalan! Siapa tahu nanti kalian jadi ikutan belajar angklung dan jadi duta budaya Indonesia, kan keren!
Angklung, alat musik tradisional dari Jawa Barat, bukan cuma sekadar bambu yang digoyang-goyang. Lebih dari itu, angklung adalah representasi budaya, seni, dan identitas Indonesia. Keindahan melodinya mampu menyihir pendengar dari berbagai belahan dunia. Tak heran jika Tim Muhibah Angklung siap berkeliling Australia untuk memperkenalkan keajaiban angklung ini.
Rencananya, tur ini akan berlangsung dari 19 Agustus hingga 8 September 2025, mengunjungi kota-kota besar seperti Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Canberra. Awalnya, ide ini muncul dari undangan IndOz Conference, sebuah pertemuan para pengusaha Indonesia dan Australia. Wah, kesempatan emas untuk memperkenalkan angklung di kancah internasional!
Menjelajahi Australia dengan Harmoni Angklung
Sebanyak 40 orang, termasuk mahasiswa dan pelajar, akan turut serta dalam misi budaya ini. Mereka akan membawakan berbagai lagu daerah dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Sunda, Batak, Minang, Betawi, hingga Bali. Tak hanya itu, lagu kebangsaan “Indonesia Raya” juga akan dikumandangkan, membangkitkan semangat nasionalisme di negeri Kanguru.
Tapi jangan salah, playlist mereka juga kekinian, lho. Lagu-lagu hits dari Bee Gees, ABBA, Frank Sinatra, Maher Zain, hingga Metallica akan diaransemen ulang dengan sentuhan angklung. Bayangkan, “Staying Alive” ala Sunda atau “Enter Sandman” versi bambu? Pasti bikin audience geleng-geleng kepala sekaligus berdansa!
Di Brisbane, Tim Muhibah Angklung akan tampil di Brisbane City Hall dalam acara IndOz Conference 2025 dan juga di King George Square saat People’s Party 2025. Selanjutnya, mereka akan menuju Sydney untuk mengisi acara Indonesian Community Council New South Wales di Korean Society Hall, Australian Museum, dan bahkan memberikan pelatihan angklung di sekolah-sekolah.
Melbourne juga tak luput dari sentuhan magis angklung. Mereka akan mengadakan pelatihan angklung di sekolah-sekolah, tampil di Street Concert University of Melbourne, dan memeriahkan acara Indonesian Culinary Association of Victoria (ICAV) di Victoria Market. Kebayang kan, nikmatnya makan sate sambil diiringi alunan angklung?
Angklung: Senjata Rahasia Jaga Bahasa Indonesia di Australia
Salah satu tujuan mulia dari tur ini adalah meningkatkan minat siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia. Pasalnya, peminat bahasa Indonesia di sana sedang menurun drastis. Jika terus berlanjut, bukan tidak mungkin kurikulum bahasa Indonesia akan dihapus. No way! Angklung diharapkan menjadi daya tarik baru, membangkitkan semangat anak muda Australia untuk mengenal Indonesia lebih dalam.
Dana Terbatas, Semangat Tak Terbatas: Misimu #SaveBahasaIndonesia
Perjalanan ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar. Sayangnya, baru separuh yang terkumpul. Untuk menghemat biaya, Tim Muhibah Angklung akan menginap di rumah-rumah warga lokal. Salut! Transportasi antar kota juga akan ditanggung sendiri, dan mereka masih mencari sponsor untuk tiket pesawat. Duh, berat ya?
Mereka juga mengadakan konser penggalangan dana di Taman Budaya Jawa Barat, Bandung. Selain itu, proposal juga sudah diajukan ke Kementerian Kebudayaan. Semoga dana Indonesiana segera cair, sehingga misi mulia ini bisa berjalan lancar. Sebelumnya, tim ini pernah tampil di empat kota di Australia pada tahun 2018.
Jadwal Padat, Semangat Menggelegar
- Brisbane (20-22 Agustus): IndOz Conference 2025 (Brisbane City Hall), People’s Party 2025 (King George Square).
- Sydney (23-26 Agustus): Indonesian Community Council New South Wales (Korean Society Hall), Australian Museum, Pelatihan Angklung di Sekolah.
- Melbourne (27-31 Agustus): Pelatihan Angklung di Sekolah, Street Concert (University of Melbourne), Indonesian Culinary Association of Victoria (ICAV) di Victoria Market.
- Canberra (1-4 September): Diplomatic Reception (Albert Hall Canberra), Pelatihan Angklung di Sekolah, Diaspora Canberra (Kedutaan Besar Indonesia).
Promosi Budaya dan Diplomasi Angklung
Tur ini bukan sekadar konser biasa, tetapi juga ajang promosi budaya Indonesia yang efektif. Angklung, dengan segala keunikannya, mampu menjembatani perbedaan budaya dan membangun hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Australia. Ini adalah bentuk diplomasi budaya yang cerdas dan menyenangkan. Win-win solution!
Dukung Tim Muhibah Angklung!
Ayo, kita dukung Tim Muhibah Angklung agar bisa sukses memperkenalkan budaya Indonesia di Australia! Dengan dukungan kita, mereka bisa mewujudkan misi mulia untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia di negeri orang. Go go go!
Jadi, kesimpulannya? Angklung bukan cuma alat musik, tapi juga jembatan budaya dan penyelamat bahasa! Mari kita lestarikan dan banggakan warisan budaya Indonesia ini. Siapa tahu, suatu saat kamu juga bisa ikut tampil di panggung dunia!