Dark Mode Light Mode
Jangan Lewatkan: Semua Model iPad Diskon Gede di Prime Day 2025
Tobias Forge Ungkap Lagu Langka yang Ingin Dibawakan di Konser Terakhir Black Sabbath: Penolakan Mengejutkan
Tragedi Feri Bali: 42 Ditemukan, Pencarian 23 Hilang Terus Berlanjut

Tobias Forge Ungkap Lagu Langka yang Ingin Dibawakan di Konser Terakhir Black Sabbath: Penolakan Mengejutkan

Fenomena musik memang selalu menarik untuk dikulik, apalagi jika melibatkan nama-nama besar. Pernahkah terbayang bagaimana jadinya jika Ghost berkolaborasi dengan Black Sabbath di panggung perpisahan band legendaris tersebut? Ide liar ini hampir menjadi kenyataan, lho!

Tobias Forge dan Mimpi di Panggung Perpisahan Black Sabbath

Tobias Forge, pentolan Ghost yang kharismatik, ternyata punya impian terpendam untuk tampil bersama Black Sabbath pada konser terakhir mereka. Bukan sekadar tampil, tapi membawakan lagu deep cut yang jarang dimainkan. Bayangkan, sebuah kehormatan besar sekaligus tantangan berat!

Ketertarikan Forge pada Black Sabbath bukan isapan jempol belaka. Ia mengakui bahwa Sabbath adalah salah satu inspirasi terbesarnya dalam bermusik. “Mereka adalah raksasa, fondasi dari banyak hal yang kita dengar hari ini,” ujarnya. Jadi, kesempatan untuk berbagi panggung dengan mereka adalah impian seorang penggemar sejati.

Mengapa “Deep Cut”? Sentuhan Unik Forge

Alih-alih membawakan lagu-lagu hits yang familiar, Forge justru memilih lagu deep cut dari album era Tony Martin. Keputusan ini tentu menarik, mengingat era Tony Martin seringkali luput dari perhatian para penggemar garis keras Sabbath.

Namun, Forge punya pandangan sendiri. Ia mengakui bahwa dulu ia juga meremehkan era Martin. “Di era 80-an, jika Ozzy ada di halaman depan, Black Sabbath ada di halaman sembilan,” keluhnya. Tapi, seiring berjalannya waktu, ia mulai menghargai kompleksitas dan keunikan musik Sabbath di era tersebut.

Pilihan lagu deep cut ini menunjukkan bahwa Forge bukan hanya ingin numpang tenar. Ia ingin memberikan penghormatan tulus kepada Black Sabbath dengan cara yang unik dan personal. Sebuah tribute yang cerdas dan berani.

“Can I Do This?” Keraguan dan Realita

Forge sempat mengajukan permintaannya kepada pihak Black Sabbath. Namun, sayangnya, ide tersebut tidak terealisasi. Alasannya? Mungkin karena berbagai pertimbangan teknis atau artistik yang sulit diwujudkan dalam waktu singkat.

Walaupun kecewa, Forge tetap menghargai keputusan tersebut. Ia menyadari bahwa tampil di panggung perpisahan Black Sabbath bukanlah perkara mudah. Butuh persiapan matang dan sinkronisasi yang sempurna agar penampilan tersebut benar-benar berkesan.

Meskipun impiannya tak terwujud, semangat Forge untuk menghormati Black Sabbath tak pernah padam. Ia terus berkarya dan memberikan sentuhan Sabbath dalam musik Ghost, meskipun dengan cara yang lebih halus dan subtil.

Era Tony Martin: Permata Tersembunyi Black Sabbath

Bagi kamu yang penasaran dengan era Tony Martin, ada baiknya untuk mulai menjelajahi album-album Black Sabbath di era tersebut. Ada beberapa alasan mengapa era ini layak diapresiasi:

  • Vokal Martin yang Kuat: Tony Martin memiliki jangkauan vokal yang luas dan kemampuan untuk menyanyikan nada-nada tinggi dengan presisi.
  • Eksperimen Musikal: Era Martin menghadirkan eksperimen musikal yang berbeda dari era Ozzy atau Dio, dengan sentuhan progressive rock dan symphonic metal.
  • Lirik yang Dalam: Lirik-lirik di album era Martin seringkali lebih kompleks dan filosofis dibandingkan dengan era sebelumnya.

Beberapa album era Tony Martin yang direkomendasikan antara lain Headless Cross (1989), Tyr (1990), dan Cross Purposes (1994). Siapa tahu, kamu akan menemukan hidden gem yang selama ini terlewatkan. Atau mungkin Anda akan menemukan, musik yang membuat anda berpikir, “Wah, ternyata Sabbath bisa begini ya?!”

Ghost: Warisan Sabbath dalam Balutan Modern

Ghost sendiri adalah fenomena unik dalam dunia musik metal. Dengan penampilan panggung yang teatrikal dan musik yang menggabungkan unsur-unsur pop, rock, dan metal, Ghost berhasil menarik perhatian banyak pendengar dari berbagai kalangan usia.

Kesuksesan Ghost tak lepas dari pengaruh Black Sabbath. Forge secara terbuka mengakui bahwa riff-riff gitar Sabbath adalah salah satu fondasi musik Ghost. Namun, Ghost berhasil mengolah pengaruh tersebut menjadi sesuatu yang segar dan modern.

Melalui musik Ghost, Forge seolah ingin memperkenalkan kembali warisan Sabbath kepada generasi muda. Ia ingin menunjukkan bahwa musik metal bukan hanya tentang kebisingan dan kegelapan, tapi juga tentang melodi yang indah dan lirik yang cerdas.

Musik: Lebih dari Sekadar Nada dan Lirik

Kisah Tobias Forge dan impiannya untuk tampil bersama Black Sabbath mengajarkan kita satu hal: musik lebih dari sekadar nada dan lirik. Musik adalah tentang passion, inspirasi, dan penghormatan.

Forge adalah contoh nyata seorang musisi yang tumbuh besar dengan mendengarkan musik Black Sabbath. Ia mengambil inspirasi dari Sabbath dan mengolahnya menjadi sesuatu yang baru dan orisinal. Sebuah siklus yang indah dalam dunia musik.

Jangan pernah meremehkan kekuatan musik. Ia bisa menginspirasi, menghibur, dan bahkan mengubah hidup seseorang. Jadi, teruslah mendengarkan musik dan mencari inspirasi dari mana saja. Siapa tahu, suatu hari nanti kamu akan menciptakan karya yang menginspirasi banyak orang.

Pelajaran dari Impian yang Tertunda

Impian Tobias Forge yang tertunda mengingatkan kita bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut. Apakah kita menyerah dan berhenti bermimpi, atau kita bangkit dan mencari cara lain untuk mencapai tujuan kita?

Forge memilih untuk bangkit. Ia tidak menyerah pada impiannya untuk menghormati Black Sabbath. Ia terus berkarya dan memberikan sentuhan Sabbath dalam musik Ghost. Sebuah bukti bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari sesuatu yang baru.

Jadi, jangan takut untuk bermimpi besar. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Dan jangan pernah menyerah pada impianmu. Siapa tahu, suatu hari nanti impianmu akan menjadi kenyataan. Atau, bahkan lebih baik, impianmu akan menginspirasi orang lain untuk mewujudkan impian mereka sendiri.

Intinya, deep cut atau tidak, yang penting adalah bagaimana kita menghargai musik dan para musisi yang telah berjasa dalam sejarah musik dunia. Kalaupun Forge tak bisa duet dengan Sabbath, yang penting kita tahu dia punya taste yang oke!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Jangan Lewatkan: Semua Model iPad Diskon Gede di Prime Day 2025

Next Post

Tragedi Feri Bali: 42 Ditemukan, Pencarian 23 Hilang Terus Berlanjut