Bayangkan ini: Kamu baru saja selesai menamatkan Mass Effect Legendary Edition, bernostalgia dengan Commander Shepard dan timnya, dan kemudian terbesit pikiran, “Andai saja Dragon Age juga punya versi remaster…” Ehem, siapkan tisu, karena berita ini mungkin akan membuatmu sedikit emosi.
Kisah di balik layar industri game memang seringkali lebih dramatis dari plot game itu sendiri. Kali ini, kita akan membahas tentang kemungkinan remaster trilogi Dragon Age, yang ternyata pernah diusulkan, tapi sayangnya, ditolak mentah-mentah.
Tragedi Remaster yang Gagal: Kisah Cinta yang Tak Terbalas
Mark Darrah, mantan executive producer di BioWare untuk tiga game Dragon Age pertama, mengungkap fakta mengejutkan ini. Dalam sebuah wawancara, ia menjelaskan bahwa ide untuk membuat remaster trilogi Dragon Age, dengan tajuk “The Champions Trilogy”, sudah pernah diajukan ke EA.
Namun, respons EA? Meh. Menurut Darrah, EA memiliki sejarah yang agak unik dalam hal remaster. Mereka sepertinya kurang tertarik, bahkan cenderung menentang ide tersebut. Bayangkan saja, menolak uang cuma-cuma! Agak absurd, bukan?
Alasan penolakan ini tidak sepenuhnya jelas, tetapi Darrah memberikan sedikit petunjuk. Salah satu kendalanya adalah ketiga game Dragon Age dibangun dengan game engine yang berbeda. Ini tentu saja menjadi tantangan teknis yang signifikan untuk membuat remaster yang konsisten.
BioWare bahkan sempat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan mod house yang berbakat untuk mengerjakan proyek ini. Namun, semua ide dan usulan tersebut akhirnya kandas di tengah jalan. Sepertinya, EA hanya akan menyetujui remaster jika tidak menambah biaya bagi mereka.
“Intinya, EA mungkin berpikir, ‘Silakan saja buat remaster, tapi pakai uang yang sudah ada’,” kata Darrah. “Masalahnya, kami tidak bisa melakukannya dengan anggaran yang sudah ada, karena kami sedang mengerjakan proyek lain.” Double whammy!
Persaingan Sengit: Dragon Age vs. Mass Effect
Darrah juga menyinggung tentang laporan persaingan antara tim Dragon Age dan Mass Effect di BioWare. Ia percaya bahwa studio akan lebih sukses jika fokus pada satu proyek dalam satu waktu, daripada harus berebut sumber daya dan perhatian. Mungkin ini juga menjadi salah satu pertimbangan EA dalam pengambilan keputusan.
Memang, terkadang dunia korporat bisa jadi rumit dan penuh intrik. Alih-alih merayakan kesuksesan masa lalu dengan remaster yang potensial, EA sepertinya lebih memilih untuk fokus pada proyek-proyek baru. Apakah ini strategi yang tepat? Waktu yang akan menjawab.
Setelah Kegagalan Veilguard: Masa Depan BioWare yang Belum Pasti
Setelah Dragon Age: The Veilguard gagal memenuhi ekspektasi penjualan EA tahun lalu, BioWare terpaksa melakukan PHK dan menugaskan kembali beberapa developer ke tim lain. Sekarang, BioWare sedang mengerjakan game Mass Effect berikutnya dengan tim yang lebih kecil.
Nasib Dragon Age di masa depan masih belum jelas. Apakah EA akan memberikan kesempatan kedua untuk franchise ini? Atau apakah Dragon Age akan terus menjadi kisah tentang potensi yang tidak terwujud? Para penggemar tentu berharap yang terbaik.
Mungkin, suatu hari nanti, kita akan melihat Dragon Age: Origins dan sekuelnya mendapatkan sentuhan modern yang layak mereka dapatkan. Tapi untuk saat ini, kita hanya bisa mengenang masa lalu dan berharap masa depan akan lebih cerah. Siapa tahu, kan?
Kenapa Remaster Itu Penting? Lebih dari Sekadar Grafis!
Lalu, kenapa remaster itu begitu penting? Lebih dari sekadar peningkatan grafis, remaster memberikan kesempatan bagi generasi baru pemain untuk merasakan masterpiece klasik dengan sentuhan modern. Ini juga cara yang bagus untuk menghidupkan kembali franchise yang dicintai dan memperluas basis penggemar.
Selain itu, remaster dapat memperbaiki gameplay yang ketinggalan zaman, menambahkan konten baru, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan kata lain, remaster adalah win-win solution bagi pengembang dan pemain.
Pelajaran yang Bisa Dipetik: Jangan Pernah Menyerah pada Impian!
Meskipun kisah remaster Dragon Age berakhir dengan kekecewaan, ada pelajaran yang bisa kita petik dari sini. Jangan pernah menyerah pada impian! Siapa tahu, dengan sedikit keberuntungan dan banyak dukungan dari penggemar, kita bisa melihat Dragon Age mendapatkan remaster yang layak mereka dapatkan di masa depan.
Jadi, tetaplah berharap, sebarkan cinta untuk Dragon Age, dan siapa tahu, suatu hari nanti, impian kita akan menjadi kenyataan. Keep the faith, bro!
Kesimpulan: Harapan Terakhir untuk Ferelden?
Kisah penolakan remaster trilogi Dragon Age memang menyakitkan, tapi bukan berarti harapan sudah hilang sepenuhnya. Industri game selalu penuh kejutan, dan mungkin saja suatu hari nanti EA akan berubah pikiran. Sampai saat itu tiba, mari kita terus mendukung Dragon Age dan berharap yang terbaik untuk masa depannya. Mungkin saja, keajaiban masih bisa terjadi.