Siap-siap begadang! Evo 2025, turnamen fighting game terbesar di Amerika Utara, sudah di depan mata. Dari Street Fighter sampai Tekken, dan pendatang baru seperti Fatal Fury: City of the Wolves dan Rivals of Aether II, para jagoan dunia akan beradu strategi dan refleks. Pertarungan sengit dimulai hari ini dan berlangsung hingga Minggu malam, 3 Agustus. Meski tahun ini sedikit “lebih intim” dengan jumlah peserta yang lebih sedikit, tetap saja banyak alasan untuk menyaksikannya.
Evo, singkatan dari Evolution Championship Series, selalu menjadi magnet bagi para penggemar fighting game. Bukan cuma soal persaingan tingkat tinggi, tapi juga atmosfer yang bikin merinding. Ribuan orang berkumpul, sorak sorai menggema, dan momen-momen legendaris tercipta di setiap edisinya. Tapi, ada yang berbeda dengan Evo 2025.
Tahun lalu, Evo mencetak rekor dengan lebih dari 10.000 peserta, menandakan era keemasan bagi komunitas fighting game. Sayangnya, angka itu menyusut tahun ini menjadi sekitar 8.500 peserta. Pertanyaannya, kenapa ya? Apakah para gamer kita mendadak jadi lebih suka main lato-lato?
Banyak faktor yang mungkin jadi penyebabnya. Yang pertama, dan paling terasa, adalah masalah ekonomi. Inflasi dan kebijakan yang kurang ramah di kantong membuat biaya hidup melonjak. Ketika harus memilih antara isi perut dan terbang ke Las Vegas, kebanyakan orang (dengan berat hati) akan memilih makan. Sedih, kan?
Selain itu, ekspansi Evo ke berbagai negara juga bisa jadi penyebab. Dengan adanya Evo Japan, Evo France, dan sebentar lagi Evo Singapore, para pemain internasional punya lebih banyak pilihan untuk ikut turnamen. Jadi, gak perlu jauh-jauh ke Amerika lagi, deh.
Faktor keamanan juga mungkin jadi pertimbangan. Beberapa pemain mungkin merasa khawatir dengan kebijakan imigrasi yang semakin ketat. Kabar tentang penangkapan dan deportasi warga negara asing bisa bikin parno, apalagi kalau skill main Tekken sudah sekelas Dewa.
Evo 2025: Siapa Saja yang Berani Tampil?
Untungnya, masih ada beberapa pemain internasional yang berani menantang risiko dan terbang ke Amerika. Arslan “Arslan Ash” Siddique dari Pakistan, sang raja Tekken, kembali untuk membuktikan dominasinya. Lalu ada si kembar Matías “Scorpionprocs” Martínez dan Nicolás “Nicolas” Martínez dari Chili, jagoan Mortal Kombat yang siap bikin lawannya k.o.
Nama-nama besar ini menjadi bukti bahwa semangat kompetisi di Evo tidak pernah padam, meski ada berbagai tantangan di luar game. Kehadiran mereka juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton yang ingin menyaksikan aksi-aksi kelas dunia.
Tekken 8: Antara Cinta dan Benci
Tekken 8 memang jadi salah satu game yang paling dinanti di Evo 2025. Tapi, ada cerita menarik di balik layar. Season kedua game ini ternyata kurang mendapat sambutan hangat dari para pemain. Bahkan, produser eksekutif Tekken, Katsuhiro Harada, sampai bilang kalau backlash yang ada itu wajar.
Hmm, kira-kira apa yang bikin Tekken 8 jadi kontroversi ya? Mungkin karena nerf karakter favorit, atau buff karakter yang gak ada yang pakai? Apapun alasannya, frustrasi terhadap game ini mungkin jadi penyebab jumlah peserta Tekken di Evo berkurang drastis, hampir separuhnya! Dari 4.646 pemain di 2024, jadi cuma 2.521 tahun ini. Itu dia.
Terlepas dari semua drama dan kontroversi, Evo 2025 tetaplah sebuah acara yang sayang untuk dilewatkan. Jadwal lengkapnya bisa kamu cek di sini. Siapa tahu kamu bisa belajar trik baru buat ngalahin teman-temanmu di tongkrongan.
Jangan Lupa Pantau yang Satu Ini!
Saya pribadi paling excited buat nonton game-game baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Dan tahun ini, Evo 2025 menambahkan dua stream baru untuk menayangkan game-game kecil yang biasanya gak dapat panggung utama. Juga, ada Dominique “Trans Rights” / “SonicFox” McLean, kompetitor favorit saya, yang akan tampil. Pokoknya, kalau SonicFox main, saya wajib nonton!
Berikut beberapa hal lain yang wajib kamu pantau di Evo 2025:
- Mortal Kombat Top 8 pada Sabtu, 2 Agustus, pukul 13:00 ET: MK 1 punya jumlah peserta paling sedikit yang pernah saya lihat. Saya harap banyak orang yang nonton biar para kompetitor gak merasa kesepian. Kasihan, kan?
- Fatal Fury: City of the Wolves Top 8 pada Minggu, 3 Agustus, pukul 16:30 ET: Saya pengen banget lihat seseorang pakai Cristiano Ronaldo kalah telak. Bayangin aja, Ronaldo dipukulin sampai bengek.
- Street Fighter 6 Top 8 pada Minggu, 3 Agustus, pukul 23:00 ET: Street Fighter 6 adalah game paling populer di Evo, dengan jumlah peserta terbanyak dalam tiga tahun terakhir. Finalnya selalu jadi tontonan yang gak boleh dilewatkan.
Jadi, siapkan kopi, camilan, dan controller-mu. Evo 2025 siap menghibur dan menginspirasi kita semua. Siapa tahu, habis nonton Evo, skill mainmu langsung naik level!
Evo 2025: Bukan Sekadar Turnamen, Tapi…
Evo 2025 mungkin tidak sebesar tahun lalu, tapi esensi dari sebuah turnamen fighting game kelas dunia tetap terasa. Ini adalah ajang untuk menguji kemampuan, menjalin persahabatan, dan merayakan kecintaan kita pada game. Siapa tahu, suatu hari nanti, kamu bisa tampil di panggung Evo dan mengharumkan nama Indonesia! Semangat!