Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

UKIE Menanggapi Dampak Penarikan Game Dewasa dari Steam dan itch.io Akibat Tekanan Penyedia Pembayaran

Industri gaming lagi rame nih, bukan cuma soal game baru yang bikin dompet menjerit, tapi juga soal regulasi konten yang bikin geleng-geleng kepala. Kita kayak lagi nonton reality show, penuh drama dan intrik! Beberapa platform, termasuk Steam dan itch.io, lagi kena getahnya gegara konten dewasa. Kira-kira, kenapa ya? Mari kita bedah bareng!

Konten Dewasa di Game: Perlu Nggak Sih Ada Batasan?

Industri game, layaknya dunia entertainment lainnya, punya tanggung jawab besar. Bukan cuma bikin game yang seru, tapi juga mikirin dampaknya ke audiens. Makanya, sistem rating usia itu penting banget. PEGI (Pan European Game Information), misalnya, jadi standar di Eropa buat nentuin game itu cocok buat umur berapa. Tapi, gimana kalau ada game yang eksplisit banget? Nah, di sinilah masalahnya muncul.

Platform kayak Steam dan itch.io jadi sasaran empuk. Mereka punya banyak developer independen yang kadang bikin konten niche, termasuk game dewasa. Masalahnya, beberapa payment processor (penyedia layanan pembayaran) mulai nge-prank, alias memberikan tekanan karena adanya konten-konten tertentu. Jadi, platform pun mau nggak mau harus nurut, demi kelancaran bisnis. Padahal, kadang kontennya nggak melanggar hukum, cuma ya…dewasa aja gitu.

Collective Shout: Dalang di Balik Layar?

Nama Collective Shout tiba-tiba mencuat. Mereka ini organisasi yang vokal banget soal isu-isu eksploitasi, termasuk di dunia game. Mereka bikin surat terbuka ke para CEO payment processor kayak PayPal, Mastercard, Visa, dan lain-lain. Isinya? Protes keras soal game yang mengandung unsur kekerasan seksual, incest, bahkan child abuse yang katanya dijual bebas di Steam. Wow, serem!

Akibatnya, payment processor jadi was-was. Mereka nggak mau reputasinya tercoreng gara-gara dianggap mendukung konten yang nggak bener. Mereka pun mulai menekan Steam dan itch.io buat lebih ketat lagi soal konten. Itch.io bahkan sampai harus “de-index” (nggak nampilin) semua konten NSFW (Not Safe For Work) dari halaman browse dan search. Bye-bye konten dewasa!

UKIE Angkat Bicara: Percaya Dong Sama Sistem Rating!

Di tengah keramaian ini, UKIE (UK Interactive Entertainment), badan perdagangan industri game di Inggris, ikut nimbrung. Mereka ngasih pernyataan yang intinya: “Hei, payment provider dan platform, percaya dong sama sistem rating yang udah ada! Kan udah ada PEGI, yang bisa nentuin game itu cocok buat siapa.” Mereka bilang, sistem rating itu penting buat melindungi audiens yang lebih muda dan memastikan developer bisa publish dengan transparan.

UKIE juga bilang, industri game itu menjunjung tinggi kebebasan berkreasi, tapi tetep bertanggung jawab sama pemain. Jadi, rating usia itu kunci buat bantu orang milih konten yang sesuai. Mereka pengen semua pihak, termasuk payment provider dan platform, punya kepercayaan sama sistem rating dan mekanisme penegakannya.

Regulasi Konten Game: Antara Kebebasan dan Tanggung Jawab

Masalah ini ngangkat pertanyaan penting: seberapa jauh sih kita bisa ngatur konten game? Di satu sisi, kita pengen kebebasan berkreasi buat developer. Mereka harus bisa bikin game yang unik, eksperimental, bahkan nyeleneh. Tapi, di sisi lain, kita juga pengen melindungi anak-anak dan remaja dari konten yang berbahaya atau nggak pantas.

Mencari titik tengahnya itu nggak gampang. Sistem rating kayak PEGI itu penting, tapi implementasinya juga harus bener. Platform juga harus punya kebijakan yang jelas soal konten, dan enforcement-nya harus tegas. Selain itu, payment processor juga punya peran penting buat memastikan dana nggak ngalir ke konten yang ilegal atau melanggar etika.

Apa Dampaknya Buat Industri Game?

Regulasi konten yang makin ketat ini bisa punya dampak besar buat industri game. Buat developer independen, terutama yang bikin game dewasa, ini bisa jadi pukulan telak. Mereka mungkin kesulitan buat publish game-nya, atau kehilangan sumber pendapatan. Tapi, di sisi lain, ini juga bisa jadi kesempatan buat developer buat lebih kreatif dan inovatif, bikin game yang seru tapi tetep aman buat semua umur.

Buat pemain, ini berarti pilihan game yang lebih terbatas. Tapi, ini juga bisa berarti lingkungan gaming yang lebih aman dan sehat. Anak-anak nggak gampang terpapar konten yang nggak pantas, dan orang tua bisa lebih tenang saat anaknya main game.

Intinya, regulasi konten di industri game itu kayak pedang bermata dua. Kalau dijalankan dengan bener, bisa melindungi semua pihak. Tapi, kalau kebablasan, bisa ngebunuh kreativitas dan inovasi. Semoga aja, kita bisa nemuin solusi yang win-win buat semua!

Previous Post

Hari Konservasi Alam Sedunia | Anil Mistry: Dari Perburuan ke Perlindungan – Dampak Nyata

Next Post

Jangan Sampai Kehabisan! Keyboard Gaming 8BitDo Retro 87 Cantik Cuma Rp 70 Ribu!

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *