Bosen sama game RPG yang gitu-gitu aja? Pengen yang klasik tapi fresh? Tenang, Bravely Default: Flying Fairy HD Remaster hadir buat kamu! Game ini bukan cuma sekadar remaster, tapi juga kesempatan buat kita yang telat nyobain seri Bravely buat merasakan magisnya. Siap-siap nostalgia dan ketagihan!
Sejarahnya lumayan panjang, gaes. Bravely Default ini awalnya adalah “anak” dari seri Final Fantasy, tepatnya sekuel Final Fantasy: The 4 Heroes of Light di Nintendo DS. Jadi, jangan heran kalau ada rasa-rasa Final Fantasy klasik di dalamnya. Tapi, Bravely Default bukan cuma numpang nama, dia punya identitas sendiri yang bikin nagih.
Kisah di Balik Layar: Dari Norende Hingga Kristal yang Merana
Cerita Bravely Default dimulai dengan bencana dahsyat yang mengguncang dunia Luxendarc. Desa Norende, kampung halaman Tiz, ditelan bumi. Tiz sendiri gagal menyelamatkan saudaranya, sebuah momen yang menunjukkan kalau game ini nggak main-main soal cerita. Lalu, Tiz bertemu Agnes, seorang vestal (semacam pendeta) yang punya misi memurnikan dan membangunkan kembali empat kristal yang meredup.
Airy, si peri kecil yang cerewet, selalu menemani Agnes. Di sisi lain, ada pasukan Eternia yang anti-crystal, jadi jelas mereka berseberangan dengan Agnes. Di tengah perjuangan ini, Tiz dan Agnes bertemu teman-teman baru, seperti Edea, tentara Eternia yang pemberontak, dan Ringabel, si playboy cap kadal. Kombinasi karakter yang unik ini bikin cerita makin seru!
“Brave or Default”: Inovasi Gameplay yang Bikin Nagih
Inti dari Bravely Default adalah sistem turn-based yang inovatif. Kamu bisa memilih “Brave” untuk dapat giliran tambahan, atau “Default” untuk menyimpan giliran dan meningkatkan pertahanan. Tapi hati-hati, kalau terlalu banyak “Brave”, karaktermu bisa kehabisan giliran dan jadi bulan-bulanan musuh.
Awalnya mungkin terasa obvious untuk selalu “Default” sampai tiga giliran, lalu hajar musuh dengan kekuatan penuh. Tapi, gaes, strategi ini nggak selalu berhasil. Pertarungan penting butuh pemikiran yang lebih matang. Kamu harus memilih antara bermain aman atau mengambil risiko untuk menyerang duluan dan mengurangi potensi kerusakan musuh. Sistem ini sederhana, tapi efektif banget bikin kita mikir!
Job Class System: Jadi Apa Saja, Bebas!
Selain sistem “Brave or Default”, Bravely Default juga punya sistem job class yang keren banget. Awalnya, kamu cuma bisa jadi Freelancer, semacam jack-of-all-trades. Tapi, seiring berjalannya cerita, kamu akan bertemu dengan berbagai villain yang punya kemampuan unik. Nah, kalau kamu berhasil mengalahkan mereka, kamu akan mendapatkan job class mereka!
Setiap job class punya kemampuan unik dan kostum yang keren. Kamu bisa menaikkan level job untuk mempelajari kemampuan baru. Beberapa job bisa didapatkan dari cerita utama, tapi ada juga yang tersembunyi di side-quest. Jadi, jangan malas menjelajah ya! Mendapatkan job baru nggak cuma bikin karaktermu makin kuat, tapi juga memperdalam cerita dan karakter-karakter di dalamnya.
Tantangan Sesungguhnya: Prepare to Die!
Jangan salah, Bravely Default nggak semudah kelihatannya. Kalau kamu berharap bisa main santai sambil scroll TikTok, siap-siap kecewa. Game ini bisa sangat sulit, terutama saat melawan boss. Datang tanpa persiapan? Dijamin langsung game over.
Jadi, siap-siap mendengar game over music berkali-kali. Tapi tenang, ada solusinya. Kamu harus mempelajari pola serangan musuh, mencari kelemahan mereka, mati dengan mengenaskan, lalu menyusun strategi baru dan mencoba lagi. Proses ini memang melelahkan, tapi worth it banget saat akhirnya berhasil mengalahkan boss. Jangan lupa juga untuk grinding, maksimalkan sistem auto-battle dan atur encounter rate biar nggak bosan.
Soundtrack Memukau dari Revo, Si Jenius di Balik Attack on Titan
Salah satu hal yang bikin Bravely Default makin istimewa adalah soundtrack-nya. Digarap oleh Revo, komposer di balik Attack on Titan, musik di game ini epic banget. Setiap karakter punya tema musik unik yang menggambarkan kepribadian mereka. Misalnya, lagu Agnes yang berjudul “Where the Wind Blows” memberikan kesan mistis dan penuh harapan, atau lagu Ringabel yang berjudul “Romantic Vagrant” dengan melodi akordeon yang cocok dengan karakternya yang playboy.
Sayangnya, ada satu hal yang bikin Bravely Default nggak jadi game RPG favorit sepanjang masa. Di pertengahan game, kamu harus mengulang-ulang dungeon dan melawan boss yang sama berkali-kali. Awalnya mungkin terasa seru, tapi lama-lama bikin bosan. Mungkin mereka ingin kita memaksimalkan sistem job dan strategi, tapi tetap saja terasa repetitif.
HD Remaster: Visual Memukau dan Fitur Tambahan
Kalau kamu tertarik mencoba Bravely Default, HD Remaster adalah pilihan terbaik. Grafisnya sudah diperbarui, tampilannya lebih tajam, dan ada fitur HDR yang bikin visualnya makin memukau. Kalau kamu membiarkan karaktermu diam sejenak, kamera akan menjauh dan memperlihatkan pemandangan sekitar yang indah.
Selain itu, ada juga dua mini-game baru: “Luxencheer Rhythm Catch” (semacam dancing game) dan “Ringabel’s Panic Cruise” (mengendalikan pesawat udara). Kedua mini-game ini menggunakan fitur mouse dari Switch 2, tapi jujur saja, keduanya cuma gimik tambahan yang nggak terlalu penting.
Kesimpulan: Layak Dicoba, Meski Ada Kekurangan
Bravely Default: Flying Fairy HD Remaster adalah cara terbaik untuk menikmati game RPG klasik yang unik. Meskipun ada beberapa kekurangan, seperti bagian yang repetitif di pertengahan game, Bravely Default tetap layak dicoba karena inovasi gameplay, cerita yang menarik, dan soundtrack yang memukau. Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan Switch 2-mu dan terjunlah ke dunia Luxendarc! Intinya sih, jangan terlalu serius, enjoy the game, dan siap-siap grinding!