Hai para metalhead dan penggemar musik keras di seluruh Indonesia! Siap untuk ledakan sonik yang akan mengguncang jiwa kalian? Mari kita bedah album terbaru dari MALEVOLENCE, sebuah band yang reputasinya sudah seperti legenda di dunia metal modern. Bersiaplah, karena kita akan menyelami kedalaman kegelapan musikal mereka!
Mengenal Lebih Dekat Sang Penghancur: MALEVOLENCE
MALEVOLENCE, kuartet metalcore asal Sheffield, Inggris, telah menjelma menjadi kekuatan yang tak terhentikan di kancah musik metal kontemporer. Reputasi mereka dibangun di atas pertunjukan live yang menghancurkan, kemampuan teknis yang mumpuni, dan tentu saja, dukungan dari para tokoh penting di dunia metal, termasuk Randy Blythe dari Lamb of God. Setiap album yang mereka rilis selalu disambut dengan pujian, dan keputusan untuk bergabung dengan label besar untuk album "Malicious Intent" (2022) terasa seperti langkah yang tepat, meskipun mereka dikenal dengan etos DIY mereka. Mereka mungkin rendah hati, tapi MALEVOLENCE selalu terasa seperti band yang ditakdirkan untuk hal-hal besar.
Kombinasi antara vitalitas modern dan etika old-school menjadikan MALEVOLENCE berbeda. Mereka bukan sekadar band metal biasa; mereka adalah gergaji mesin sonik yang siap menghancurkan apa pun yang menghalangi jalan mereka. Musik mereka adalah perpaduan antara hardcore punk, thrash metal, dan groove metal dengan dosis yang pas.
"Where Only The Truth Is Spoken": Sebuah Terobosan Baru?
Album terbaru mereka, "Where Only The Truth Is Spoken," sepertinya akan mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band metal paling penting saat ini. Album ini berhasil membangun kekuatan dari album sebelumnya, dengan produksi yang lebih brutal dan agresif. Bayangkan suara keras dan tajam dari album "Far Beyond Driven" milik PANTERA, namun dengan bass yang lebih dalam dan menggelegar.
Lagu pembuka, "Blood To The Leech," adalah monster yang sesungguhnya. Riff-riff gitar yang mencabik-cabik tulang, transisi yang mulus, dan dinamika yang matang menunjukkan betapa banyaknya gig yang telah mereka jalani. Ada semacam kesombongan yang positif dalam penampilan mereka. Ini adalah suara band yang tahu betul betapa bagusnya mereka, namun tetap ingin menjadi lebih besar, lebih baik, lebih keras, dan lebih ganas.
Agresi Tanpa Henti: Hentakan yang Memuakkan
Lagu "Trenches" meledak seperti perkelahian massal. Vokalis Alex Taylor berteriak, "Who the fuck are you? Never fucking heard of you!" Sepertinya percuma untuk melawan. MALEVOLENCE ada di sini untuk menghancurkan semua pesaing. Ini adalah kesepakatan yang sudah selesai. Energi mentah dan aggro mereka akan membuat kalian ingin langsung terjun ke mosh pit.
Jumlah riff yang akan membuat para metalhead rasional ingin membenturkan kepala mereka hingga muntah itu benar-benar konyol. Lagu-lagu seperti "If It's All The Same To You," yang memiliki nuansa sludge metal ala CROWBAR, duduk manis di samping lagu-lagu battering seperti "Counterfeit," di mana thrash yang menggetarkan tulang rusuk diperkuat dengan steroid hardcore old-school dan dikirim berputar ke jantung circle pit, menuju klimaks beatdown yang brutal.
Bintang Tamu dan Variasi: Lebih dari Sekadar Brutalitas
Selain itu, Randy Blythe mengaum seperti orang gila di lagu "In Spite," sebuah lagu mosh doom yang jahat. "Salt The Wound" adalah penghormatan yang tulus kepada PANTERA yang berani berdiri sejajar dengan sumber inspirasinya. "Demonstration Of Pain" adalah jalinan kusut dari staccato sludge, perubahan suasana hati yang aneh, dan keganasan yang melumpuhkan.
Sementara itu, lagu penutup, "With Dirt From My Grave," menumbangkan blueprint metalcore dengan kesenangan yang nyaris tidak terselubung, beralih dari riffing ala EXODUS ke hardcore yang kabur dan bernanah, dan secara keras mendorong pendengar untuk melemparkan perabotan mereka ke sekeliling. Atau setidaknya begitulah kedengarannya. MALEVOLENCE tidak dapat disangkal saat ini.
Musik yang Akan Menghancurkan Segala Hal: Sebuah Kesimpulan yang Tak Terhindarkan
Lagu-lagu ini akan mereduksi venue menjadi tumpukan puing berasap. Orang-orang akan kehilangan akal sehat mereka. Mesin ini terus melaju ke depan, melahap semua yang ada di jalurnya. Saat-saat yang luar biasa dan meneguhkan kehidupan. "Where Only The Truth Is Spoken" adalah album yang wajib didengarkan bagi siapa pun yang mengklaim dirinya sebagai penggemar metal sejati. Album ini bukan sekadar kumpulan lagu; ini adalah pernyataan niat, manifesto brutalitas, dan bukti kekuatan musik metal yang tak lekang oleh waktu. Siap untuk dihancurkan?