Pernah merasa realitas itu terlalu… _biasa_? Atau mungkin, sudah saatnya dunia digital dan fisik saling merangkul tanpa canggung? Lupakan dulu teori konspirasi tentang simulasi alam semesta; tampaknya vivo punya versi realitas baru yang jauh lebih keren dan tidak serumit mencari remote TV yang hilang di antara bantal sofa. Di perayaan hari jadinya yang ke-30, vivo tidak hanya memamerkan kue ulang tahun raksasa, melainkan meluncurkan inovasi yang siap membuat mata Gen Z dan Milenial terbelalak: headset _Mixed Reality_ (MR) pertamanya, vivo Vision Discovery Edition, sekaligus strategi pencitraan terbaru yang ambisius. Ini bukan lagi sekadar peningkatan _smartphone_, melainkan sebuah lompatan ke masa depan di mana garis antara _pixel_ dan _potato_ (dunia nyata) menjadi semakin kabur.
Acara akbar ini, yang bertajuk vivo Vision Launch Event & Imaging Grand Ceremony di Dongguan, menjadi saksi bisu ambisi vivo dalam merambah dunia komputasi spasial dan teknologi imersif. Dengan segudang pengalaman di bidang pencitraan, sensor, dan teknologi layar, vivo berhasil menaklukkan tantangan rekayasa MR yang pelik, terutama dalam hal persepsi, interaksi, dan performa komputasi. Peluncuran ini mengukuhkan posisi vivo sebagai produsen _smartphone_ pertama di Tiongkok yang merambah sektor produk MR, menempatkannya di garis depan inovasi yang mungkin akan mengubah cara kita bekerja, bermain, dan bahkan berinteraksi dengan dunia.
## Ketika Realitas Bertemu Khayalan: Selamat Datang di Dunia MR vivo!
Setelah empat tahun digarap dengan penuh kesabaran, vivo Vision Discovery Edition hadir sebagai wujud nyata filosofi inovasi teknologi vivo yang berpusat pada pengguna. Perangkat canggih ini dirancang untuk penggunaan sehari-hari, dengan bobot yang ringan dan ergonomi yang dioptimalkan agar nyaman dipakai berjam-jam, bahkan saat beraktivitas. Dengan berat hanya 398 gram, tinggi 83 mm, dan ketebalan 40 mm, headset ini 26% lebih ringkas dari rata-rata industri, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Desainnya yang dipikirkan matang juga mencakup empat ukuran _light seal_ dan delapan opsi bantalan busa, memastikan _fit_ yang optimal untuk berbagai bentuk wajah. Jadi, tidak ada lagi cerita headset melorot di tengah keseruan _gaming_ atau presentasi virtual. Semua detail ini menunjukkan komitmen vivo untuk tidak hanya menghadirkan teknologi canggih, tetapi juga pengalaman yang _seamless_ dan nyaman bagi penggunanya.
## Bobot Ringan, Fitur Bukan Main-Main: Menguak Keajaiban vivo Vision Discovery Edition
Dapur pacu vivo Vision Discovery Edition ditenagai oleh _platform_ Qualcomm Snapdragon® XR2+ Gen 2 terbaru. _Chipset_ ini menjanjikan peningkatan performa GPU hingga 2,5 kali lipat dan performa AI delapan kali lipat dibandingkan generasi sebelumnya, membuka jalan bagi pengalaman visual dan interaktif yang revolusioner. Dengan kekuatan komputasi yang begitu dahsyat, headset ini mampu mendukung _rendering_ berkecepatan tinggi dalam komputasi spasial, memastikan setiap detail virtual terlihat tajam dan responsif.
Interaksi dengan headset ini pun terasa sangat alami berkat _OriginOS Vision_. Pengguna tidak lagi harus “mengetuk-ketuk” layar tradisional; cukup dengan “menggerakkan dan menjepit” jari, informasi akan muncul secara mulus di ruang sekitar. Dengan pelacakan mata berpresisi tinggi 1,5°, pengenalan gerakan ujung jari 26 derajat kebebasan, dan rentang pelacakan vertikal 175°, kontrolnya sangat intuitif dan responsif, seolah perangkat ini membaca pikiran Anda (tapi tanpa _spoiler_ rahasia terbesar hidup Anda, tentu saja).
Bagi para penikmat visual, headset ini dilengkapi dengan layar Dual Micro-OLED yang menawarkan resolusi binokular 8K. Spektrum warna _DCI-P3_ hingga 94% dan akurasi warna _DeltaE_<2 menjamin visual yang sebanding dengan monitor sinema profesional. Tak hanya itu, kalibrasi kecerahan dan konsistensi warna binokular juga telah dilakukan untuk meminimalisir ketidaknyamanan akibat perbedaan visual antara kedua mata, memastikan pengalaman _immersive_ yang benar-benar memanjakan. Headset ini berfungsi sebagai pintu gerbang yang mulus ke kehidupan digital pengguna, mencakup hiburan imersif, _gaming_, dan skenario produktivitas. Bayangkan bisa menonton siaran olahraga atau _e-sports_ dari berbagai sudut atau dalam mode _split-screen_ tanpa melewatkan satu pun aksi. Untuk hiburan media, perangkat ini dapat menghasilkan layar teater 120 kaki, memungkinkan pengguna menikmati pengalaman sinematik kapan saja, di mana saja. ## Membidik Masa Depan, Satu Piksel Per Satu Momen: Strategi Pencitraan Baru vivo Tidak hanya berinovasi di ranah MR, vivo juga mengumumkan peningkatan komprehensif pada strategi teknologi pencitraannya di perayaan 30 tahun ini. Fokus utamanya adalah integrasi skenario dan pembangunan matriks ekosistem pencitraan yang lengkap. Ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan vivo dalam fotografi malam, potret, _telephoto_, dan video, sekaligus menanggapi perubahan permintaan pengguna akan pengalaman pencitraan berbasis skenario yang beragam. Dengan strategi baru ini, vivo bercita-cita membuat kemampuan pencitraan profesional dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas, mencakup keamanan pencitraan, aplikasi kesehatan, dan pengalaman lintas perangkat. Sebagai merek _smartphone_ Tiongkok pertama yang bergabung dengan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), vivo menjamin integritas konten melalui pelacakan dan verifikasi. Dalam pencitraan kesehatan, vivo berencana menggabungkan kemampuan _Telephoto Macro_ pada seri vivo X200 dengan optik _medical-grade_ untuk mengembangkan _slit lamp_ portabel, membuat diagnostik mata lebih mudah diakses. vivo juga berkomitmen untuk menciptakan pengalaman pencitraan lintas perangkat yang mulus, mulai dari debut teknologi pencitraan 3D pada X100 Ultra, video spasial 60 _fps_ pada X200 Ultra, hingga integrasi dengan Vision Discovery Edition yang serba baru. Tentu saja, kerja sama yang mendalam dengan ZEISS, mitra strategis global vivo, akan terus berlanjut. Kemitraan ini bukan hanya tentang _hardware_ atau _software_, melainkan sinergi filosofi produk vivo yang berorientasi pengguna dengan teknologi optik terkemuka ZEISS. ## Jejak Digital Aman, Penglihatan Terjaga: Inovasi yang Bikin Nyaman vivo juga terus menyempurnakan teknologi pencitraan hasil pengembangan sendiri, seperti _chip_ pra-pemrosesan VS1 yang bekerja selaras dengan _chip_ pencitraan V3+. Kolaborasi dua _chip_ ini meningkatkan efisiensi dalam skenario kompleks, menghasilkan detail potret yang jernih dan alami, serta mempertahankan detail cerah bahkan dalam kondisi _low-light_. Sebagai perusahaan _smartphone_ pertama yang menerapkan sensor 200 megapiksel pada kamera _telephoto_, vivo meluncurkan sensor BlueImage x Samsung HP9 200 MP dan mendebutkan sensor Blueprint x Sony LYT-828. Didukung oleh algoritma _large-model_ vivo, termasuk fitur AI Photo Enhance, inovasi-inovasi ini menghasilkan gambar yang lebih tajam pada _zoom_ tinggi. Ke depannya, vivo akan memanfaatkan algoritma restorasi dan rekonstruksi gambar, dikombinasikan dengan teknologi peningkatan _large model_ generasi berikutnya, untuk lebih meningkatkan kualitas gambar dan detail optik dari performa _telephoto_ 30x yang praktis. Ini menunjukkan bagaimana _artificial intelligence_ akan terus menjadi _co-pilot_ utama dalam perjalanan fotografi seluler vivo. ## Lebih Dari Sekadar Jepretan: vivo Mengukir Budaya Visual Dalam ranah video, vivo meluncurkan fitur-fitur canggih seperti Multi-Focal 4K 120 _fps_ Slow Motion Video, Multi-Focal 4K Portrait Beautification, Live Photo Portrait, dan AI Erase for Live Photo. Fitur-fitur ini menunjukkan kemampuan pencitraan _end-to-end_ vivo yang tangguh untuk menangkap momen-momen hidup dengan vitalitas dinamis. vivo juga akan terus memperkenalkan _template_ video seperti Cool Tone Video Portrait dan meluncurkan AI Customized Beautification hasil pengembangan sendiri untuk memenuhi beragam kebutuhan kreatif pengguna muda. vivo juga terus mengembangkan ekosistem budaya pencitraannya, menggabungkan teknologi mutakhir dengan _platform_ kreatif terbuka untuk membuat fotografi seluler lebih mudah diakses dan beragam. Perusahaan ini memperluas jangkauannya untuk melibatkan audiens yang lebih muda melalui inisiatif seperti kompetisi film pendek "Capture the Future" bersama UNESCO, serta Pameran Fotografi Seluler Nasional pertama dengan China Photographers Association. Ini bukan hanya tentang menghasilkan foto bagus, tetapi juga tentang membentuk kembali persepsi publik terhadap seni fotografi. Di puncak perayaan ini, vivo mengumumkan pemenang vivo VISION+ Mobile PhotoAwards 2025. Kompetisi ini menarik lebih dari 500.000 _submission_ dari seluruh dunia, semuanya diambil menggunakan _smartphone_ vivo. Karya-karya yang masuk mencerminkan momen sehari-hari yang otentik dan perspektif segar tentang kehidupan kontemporer, menunjukkan bagaimana teknologi _smartphone_ masa kini mampu menjadi medium artistik yang powerful. Dengan tiga dekade inovasi sebagai fondasinya, vivo kembali menegaskan komitmennya terhadap inovasi yang berpusat pada pengguna, keunggulan teknis, dan kolaborasi jangka panjang. Mereka tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga membentuk masa depan pencitraan dan, siapa tahu, mungkin juga masa depan realitas itu sendiri.