Dark Mode Light Mode

Windows 10 Ditinggalkan Demi Performa Lebih Baik di Windows Baru

Jangan kaget kalau laptop baru kamu terasa lebih ngebut. Microsoft baru-baru ini pamer hasil benchmark yang menunjukkan bahwa Windows 11, secara signifikan, lebih gesit daripada Windows 10. Bayangkan, klaimnya mencapai 2,3 kali lipat performa lebih cepat dan daya tahan baterai yang lebih maknyus. Tapi, tunggu dulu, jangan langsung kalap beli laptop baru ya. Ada sedikit twist di balik angka-angka ini.

Microsoft memang gencar mempromosikan adopsi Windows 11, dan angka-angka ini tentu saja bahan bakar yang bagus. Hasil tes menunjukkan bahwa PC Windows 11 unggul dalam hal daya tahan baterai, penggunaan Office, dan performa web. Mereka mengklaim kepercayaan 95 persen dan sudah mempertimbangkan outliers (data yang menyimpang). Tapi, seperti kata pepatah, tidak semua yang berkilau itu emas.

Sebenarnya, klaim tentang performa Windows 11 sudah beredar sejak lama. Dulu, saat Windows 11 baru dirilis, Microsoft bilang sistem operasi baru ini lebih pintar memanfaatkan hardware. Tahun lalu juga sudah ada unjuk gigi peningkatan performa, tapi minim data pendukung. Nah, sekarang, mereka menodong dengan angka-angka konkret dari pengujian bulan Desember mereka.

Intel dan Jurang Perbedaan Hardware: Bukan Sekadar OS, Bro!

Yang menarik, Microsoft cuma pakai prosesor Intel buat perbandingan ini. Bahkan, mereka sempat merekomendasikan chip Intel untuk PC Windows 11 Pro. Setup tesnya membandingkan sistem Windows 10 dengan chip Intel Core generasi ke-6, 8, dan 10 melawan mesin Windows 11 dengan prosesor Intel Core generasi ke-12 dan 13. Jadi, ada dua variabel yang main di sini: sistem operasi dan generasi chip. Double whammy, kan?

Perbedaan hardware ini jelas punya andil besar dalam peningkatan performa. Microsoft mengakui bahwa hardware baru ikut menyumbang cuan, tapi mereka ngeyel bahwa itu bukan satu-satunya faktor penentu. Pertanyaannya, kenapa nggak ada perbandingan langsung antara dua sistem operasi di hardware yang identik? Jawabannya sederhana: Windows 11 nggak resmi mendukung banyak sistem lama. Deal with it.

Selain itu, prosesor Intel terbaru dirancang dengan core heterogen (core lebih cepat dan core lebih efisien), yang butuh penjadwalan hardware yang lebih rumit daripada yang bisa ditangani Windows 10. Tapi ingat, hanya generasi Intel yang lebih baru yang kompatibel dengan Windows 11. Jadi, overlap untuk perbandingan yang "adil" itu sangat tipis. Intinya, PC baru memang jauh lebih cepat daripada sistem yang sudah berumur lima tahun. Fakta.

Metode Tes: Detail yang (Mungkin) Kamu Nggak Peduli

Buat tes baterai, Microsoft memutar file video MP4 1080p 24fps sampai baterai tinggal 10 persen. Setting standarnya dipertahankan, kecuali kecerahan layar (150 nits) dan kontrol kecerahan otomatis yang dimatikan. WiFi tetap nyambung ke jaringan. Bayangkan ngabisin kuota cuma buat ngetes baterai.

Klaim performa 2,3 kali lebih cepat datang dari hasil Geekbench 6. Performa web diukur pakai Speedometer, tapi nggak disebut versinya. Performa Office diukur pakai Procyon Office productivity. Singkatnya, banyak istilah teknis yang mungkin bikin kepala berasap.

Strategi Microsoft: Upgrade atau… Extinction?

Alasan di balik publikasi benchmark ini cukup jelas. Dukungan untuk Windows 10 bakal berakhir pada 14 Oktober 2025. Pengguna punya dua pilihan: upgrade ke Windows 11 atau beli Extended Security Updates (ESU). Ada sih workaround berupa update gratis selama setahun dengan membuat backup, tapi itu cuma penangguhan hukuman selama 12 bulan. Kayak cicilan, tapi lebih serem.

Microsoft jelas pengen meyakinkan para doubters dengan data performa yang konkret. Tapi, tetap jadi pertanyaan besar apakah peningkatan yang diukur itu murni karena sistem operasi atau sebagian besar karena hardware yang lebih baru. Ini cuma salah satu dari sekian banyak argumen yang dipakai Microsoft untuk menculik pengguna dari Windows 10 setelah sepuluh tahun setia menemani.

Windows 11: Layak Upgrade?

Apakah kamu harus upgrade ke Windows 11? Jawabannya, tergantung. Kalau kamu punya PC keluaran terbaru dengan hardware mumpuni, upgrade mungkin akan memberikan peningkatan performa yang signifikan. Tapi, kalau PC kamu sudah berumur, upgrade mungkin nggak akan terasa perbedaannya, bahkan bisa jadi malah bikin performanya ngedrop karena overload.

Ingat, upgrade ke Windows 11 itu bukan cuma soal performa, tapi juga soal keamanan dan dukungan. Windows 10 akan ditinggalkan, dan tanpa dukungan, PC kamu rentan terhadap serangan malware dan virus. Jadi, pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan.

Pada akhirnya, keputusan untuk upgrade ke Windows 11 ada di tangan kamu. Jangan terpaku pada angka-angka benchmark yang mungkin nggak sepenuhnya relevan dengan pengalaman penggunaan kamu. Pertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan hardware yang kamu punya. Dan ingat, jangan panik!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Black Ops 7 Bocor, Mode Game Baru Ungkap Dampak Besar

Next Post

Ewen dan Cat Akan Mengguncang STV dengan Stasiun Radio Tanpa Nama Barunya RadioToday