Oke, siap! Berikut artikelnya:
Siapa bilang drama cuma ada di sinetron? Dunia musik rock pun punya, kok. Terutama, drama yang melibatkan keluar-masuknya personel band legendaris. Kali ini, sorotan tertuju pada The Who dan mantan drummer mereka, Zak Starkey. Kisah ini lebih rumit dari rumus fisika kuantum, tapi mari kita bedah satu per satu.
Mengenal Lebih Dekat The Who dan Zak Starkey
The Who, band rock legendaris asal Inggris, telah mewarnai dunia musik sejak tahun 1960-an. Dikenal dengan lagu-lagu anthemic seperti "Baba O'Riley" dan "Won't Get Fooled Again", mereka adalah ikon dari generasi baby boomer. Nah, Zak Starkey sendiri bukanlah orang asing di dunia musik. Ia adalah putra dari Ringo Starr, drummer The Beatles. Darah seni memang mengalir deras dalam dirinya. Zak bergabung dengan The Who pada tahun 1996, membawa energi baru ke dalam band yang telah malang melintang di industri musik selama puluhan tahun.
Pergantian personel dalam sebuah band memang bukan hal baru. Kadang ada perbedaan visi, kadang ada masalah internal, kadang…ya, namanya juga hidup. Yang jelas, dampaknya bisa signifikan, baik bagi dinamika band maupun persepsi penggemar. The Who sendiri bukan tanpa gejolak. Kepergian dan kembalinya Zak Starkey menjadi bukti bahwa drama dalam sebuah band bisa lebih seru dari drama Korea.
Hubungan antara musisi dan band adalah hubungan yang kompleks. Ada faktor kreativitas, persahabatan, dan tentu saja, bisnis. Ketika salah satu faktor tidak berjalan dengan baik, gesekan pun tak terhindarkan. Seperti kata pepatah, "Di balik lagu yang keren, ada cerita yang kadang bikin geleng-geleng kepala."
Bagi para penggemar, kepergian seorang personel bisa terasa seperti kehilangan sebagian dari identitas band. Apalagi jika personel tersebut sudah menjadi bagian penting dari sound dan image band. Namun, perubahan juga bisa membawa angin segar dan inovasi baru.
Drama Drummer: Keluar, Masuk, Eh Keluar Lagi?
Cerita bermula ketika Pete Townshend, gitaris The Who, mengumumkan bahwa mereka "berpisah jalan" dengan Zak Starkey. Pengumuman ini cukup mengejutkan, mengingat Zak telah menjadi bagian dari band selama lebih dari dua dekade. Townshend bahkan sempat mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi Zak selama ini.
Namun, yang menarik, Zak memberikan versi cerita yang berbeda. Ia mengaku bahwa dirinya dipecat dua minggu setelah direkrut kembali (bingung, kan?). Ia juga diminta untuk membuat pernyataan palsu bahwa ia mengundurkan diri demi mengejar proyek musik lain. Zak menolak, karena ia merasa tidak ingin mengecewakan para penggemar yang telah mendukungnya.
"Pensiun" atau "Dipecat"? Pengakuan Zak Starkey
Zak Starkey kemudian memberikan klarifikasi melalui akun Instagram-nya. Ia menceritakan percakapannya dengan Roger Daltrey, vokalis The Who. Daltrey mengatakan bahwa Zak tidak dipecat, melainkan "dipensiunkan" agar bisa fokus pada proyek-proyek pribadinya. Zak pun menjelaskan bahwa ia baru saja menyelesaikan proyek di Jamaika dan siap untuk kembali bergabung dengan The Who. Daltrey hanya menjawab "Oh!" dan percakapan pun berakhir di situ.
Perbedaan versi cerita ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar. Apakah ini hanya kesalahpahaman? Ataukah ada sesuatu yang lebih rumit di balik layar? Yang jelas, Zak menegaskan bahwa ia dan Daltrey tetap berteman baik.
Scott Devours: Pengganti yang Sudah Akrab dengan Daltrey
Sebagai pengganti Zak, The Who menunjuk Scott Devours. Devours bukanlah nama asing bagi Daltrey. Ia pernah bekerja sama dengan Daltrey dalam proyek solo sang vokalis. Pemilihan Devours menunjukkan bahwa The Who ingin memastikan chemistry yang baik di dalam band, terutama di lini belakang.
Kenapa Sih Harus Ganti Drummer? Membaca Strategi Band
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa The Who harus mengganti drummer? Apakah ada masalah performa? Atau ada alasan lain yang lebih strategis? Perubahan dalam sebuah band bisa jadi merupakan upaya untuk menyegarkan sound dan menarik perhatian penggemar baru. Apalagi, The Who sedang menjalankan tur perpisahan, yang tentu saja ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar.
Apakah The Who Akan Tetap Berjaya Tanpa Zak?
Pertanyaan ini tentu saja sulit dijawab. Zak Starkey telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi The Who selama bertahun-tahun. Namun, The Who adalah band yang penuh dengan talenta dan pengalaman. Dengan Scott Devours di balik drum, mereka mungkin akan menemukan sound baru yang menarik.
Mantra of the Cosmos: Proyek Baru Zak Starkey
Lepas dari The Who, Zak Starkey tentu tidak akan berhenti bermusik. Ia memiliki proyek band sendiri bernama Mantra of the Cosmos, yang baru saja merilis single. Proyek ini memberi Zak kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitasnya di luar The Who. Siapa tahu, Mantra of the Cosmos akan menjadi proyek yang lebih sukses dari perkiraan.
Pesan Terakhir: Musik Terus Berputar
Kisah Zak Starkey dan The Who adalah contoh bahwa dunia musik, sama seperti kehidupan, penuh dengan kejutan. Pergantian personel, drama internal, dan perbedaan pendapat adalah bagian dari proses kreatif. Yang terpenting adalah bagaimana para musisi tetap berkarya dan memberikan yang terbaik bagi para penggemar. Musik akan terus berputar, dan cerita-cerita di baliknya akan terus menarik untuk diikuti.