Dark Mode Light Mode

Zak Starkey Ungkap Dipecat Usai Dituduh Roger Daltrey Atas Kesalahannya Sendiri

Zak Starkey: Antara Drum The Who dan Drama Rock ‘n' Roll

Siapa yang sangka, menjadi drummer band legendaris seperti The Who ternyata bisa serumit algoritma TikTok. Zak Starkey, putra dari drummer legendaris Ringo Starr (The Beatles), mengalami sendiri lika-liku menjadi bagian dari sejarah rock ‘n' roll. Kisahnya bukan sekadar tentang ketukan drum yang menghentak, tapi juga tentang dinamika internal band yang kadang lebih liar daripada mosh pit.

Zak Starkey, mungkin beberapa dari kita mengenalnya sebagai drummer Oasis di era keemasan mereka, tapi tahukah kamu bahwa ia sebenarnya hampir bergabung dengan Oasis? Ceritanya, ia menolak tawaran Oasis demi The Who. Bayangkan, menolak band Britpop yang lagi naik daun demi legenda rock. Sebuah keputusan berani, atau mungkin sedikit… gila?

Keputusan ini membawanya ke dalam pusaran energi The Who, band yang dikenal dengan penampilan panggung yang meledak-ledak dan, kabarnya, kepribadian anggota band yang tak kalah eksplosif. Starkey menggantikan posisi drummer sebelumnya, dan membawa angin segar bagi The Who.

Namun, dunia rock ‘n' roll memang penuh kejutan. Seperti plot twist di sinetron, Starkey mengalami pasang surut dalam karirnya bersama The Who. Perjalanan karirnya penuh dengan cerita dan drama, yang baru-baru ini diungkapkannya ke publik.

"Roger Salah, Aku yang Disalahkan?" Kisah Pemecatan Zak Starkey

Dalam sebuah wawancara, Starkey mengungkapkan pengalaman pahitnya di The Who. Ia bercerita tentang momen ketika Roger Daltrey, vokalis karismatik The Who, menyalahkannya atas kesalahan teknis yang sebenarnya dilakukan Daltrey sendiri.

"Mereka tidak bisa diprediksi," kata Starkey, menggambarkan dinamika internal The Who. Ia bahkan menyebut beberapa anggota pendiri band tersebut dengan sebutan yang kurang mengenakkan. Wah, sepertinya hubungan internal band ini memang sekompleks relasi percintaan zaman sekarang.

Puncaknya, Starkey diberhentikan dari The Who. Ia mengungkapkan rasa frustrasinya dan mengklaim bahwa ia seringkali menjadi kambing hitam atas kesalahan yang bukan miliknya. Kisah ini menunjukkan bahwa kehidupan di balik panggung sebuah band legendaris tak selalu glamor. Terkadang, ada intrik dan drama yang lebih intens daripada konser itu sendiri.

Bukan Sekadar Anak Ringo: Warisan dan Jalan Starkey

Menjadi putra Ringo Starr tentu memberi bayang-bayang tersendiri. Starkey harus membuktikan kemampuannya di bawah nama besar ayahnya. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar "anaknya Ringo".

Gaya bermain drum Starkey yang energik dan powerful memberikan warna tersendiri bagi The Who. Ia berhasil menginterpretasikan lagu-lagu klasik The Who dengan sentuhan modern, sambil tetap mempertahankan esensi dari musik mereka.

Selain The Who dan Oasis, Starkey juga terlibat dalam berbagai proyek musik lainnya. Ia membuktikan fleksibilitas dan kemampuannya sebagai drummer yang serba bisa. Keterlibatannya yang luas menunjukkan bahwa Starkey adalah musisi yang independen dan tidak hanya mengandalkan nama besar keluarganya.

Hubungan Ringo dan The Who: Sebuah Dinamika yang Unik

Meskipun Starkey pernah menjadi bagian penting dari The Who, ternyata Ringo Starr sendiri memiliki pandangan yang kurang positif terhadap salah satu anggota The Who. Kabarnya, Ringo tidak terlalu menyukai "pria kecil itu" dari The Who.

Ucapan ini tentu menimbulkan spekulasi tentang hubungan antara Ringo dan anggota The Who lainnya. Apakah ada persaingan tersembunyi antara drummer legendaris ini? Atau hanya sekadar guyonan antar musisi senior? Yang jelas, dunia musik memang penuh dengan dinamika yang menarik untuk diikuti.

Pesan Moral dari Kisah Starkey: Tidak Semua yang Berkilau Itu Emas

Kisah Zak Starkey memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa kesuksesan dan popularitas tidak selalu menjamin kebahagiaan. Bahkan di balik gemerlap panggung rock ‘n' roll, ada tantangan dan perjuangan yang harus dihadapi. Jadi, lain kali kita melihat rockstar beraksi di panggung, ingatlah bahwa ada cerita panjang dan kompleks di balik penampilan mereka. Dan ingatlah, jangan salahkan drummer kalau vokalisnya salah lirik, ya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Tinder Rilis Fitur 'Double Date': Gen Z Indonesia Cari Kencan Santai

Next Post

Kode RNG Anime Defense: Kekuatan Tersembunyi Juni 2025