Dark Mode Light Mode

Courtney Laplante SPIRITBOX Jelaskan Konsep Lirik Album ‘Tsunami Sea’

Siapa yang tak kenal SPIRITBOX? Band metalcore yang namanya melejit bak roket ini, yang digawangi oleh Courtney LaPlante dan Michael Stringer, lagi hangat diperbincangkan. Baru saja merilis album sophomore mereka, "Tsunami Sea," yang janji bakal bikin kuping kalian berdendang. Kabar baiknya, album ini sudah dirilis sejak 7 Maret, jadi kalian bisa langsung cek sekarang juga! Jangan sampai ketinggalan, deh.

Album "Tsunami Sea" ini adalah proyek ambisius yang digarap dengan sangat serius oleh SPIRITBOX. Prosesnya tak main-main, layaknya film dengan ending yang dramatis. Mereka rela melakukan promosi dari jauh-jauh hari buat memastikan semua orang dengar karya terbaru mereka. Jadi sekarang, setelah penantian panjang, kita semua akhirnya bisa menikmati musiknya.

Bagi yang penasaran, album ini bukan cuma kumpulan lagu, lho. Courtney LaPlante mengungkap bahwa setiap karya SPIRITBOX, termasuk "Tsunami Sea", selalu punya konsep cerita tersendiri. Dalam album ini, mereka mengangkat tema tentang pulau tempat mereka tinggal, Vancouver Island, dan segala tantangannya. So deep, ya?

Jadi, "Tsunami Sea" ini punya makna mendalam. LaPlante mengekspresikan apa yang mereka rasakan sebagai musisi yang tinggal di pulau terpencil. Mereka merasakan dilema antara ingin mengejar mimpi di dunia musik dan rasa rindu pada kampung halaman. Perasaan ini juga berkaitan dengan kesehatan mental dan depresi yang dialami. Sebuah tema yang relatable banget, kan?

Kalian bisa bayangin, deh, SPIRITBOX seolah menggambarkan perjuangan menghadapi badai emosi yang besar seperti ombak di lautan. Sebuah analogi yang kuat tentang bagaimana mereka berusaha menyeimbangkan antara hasrat untuk berkarya dan rasa khawatir akan masa depan. Album ini seperti cerminan refleksi diri yang jujur nan inspiratif.

Vancouver Island, tempat SPIRITBOX berasal, juga punya ancaman tersendiri, yaitu gempa besar. LaPlante menggambarkan bagaimana mereka harus tetap tenang menghadapi ketidakpastian ini sambil tetap menjalani hidup. Perasaan ini juga terekspresikan dalam lagu-lagu di album "Tsunami Sea".

Dari "Holy Roller" Sampai Panggung Dunia: Perjalanan Karier SPIRITBOX

Perjalanan karier SPIRITBOX dimulai pada tahun 2017 di Victoria, British Columbia, sebuah kota yang indah namun terisolasi. Lalu nama mereka mulai dikenal secara luas pada musim panas tahun 2020 lewat single "Holy Roller". Single ini langsung bikin heboh seluruh jagad musik hard rock. Penasaran bagaimana lagu tersebut bisa menjadi viral?

Kesuksesan "Holy Roller" membuka jalan bagi SPIRITBOX untuk merilis album debut mereka, "Eternal Blue," pada tahun 2021. Album ini langsung meroket di Billboard 200, lho, tepatnya di peringkat 13. Gak main-main, album tersebut menggabungkan berbagai elemen musik mulai dari djent, post-metal, synth-pop yang catchy, sampai aransemen yang sinematik.

"Eternal Blue" mendapat pujian dari berbagai media musik ternama seperti Revolver dan Alternative Press. Tur dunia pertama mereka yang sold out dengan lebih dari 40.000 tiket terjual jadi bukti kuatnya eksistensi SPIRITBOX. Mereka juga pernah sepanggung dengan Limp Bizkit dan Ghost. Wow!

Tahun 2022, SPIRITBOX mendapatkan banyak kesempatan tampil di festival musik rock dan metal besar di Amerika Serikat. Mereka juga masuk nominasi Juno Awards. Pada tahun yang sama, SPIRITBOX juga memperkenalkan drummer baru, Zev Rose dan bassis baru, Josh Gilbert.

Tahun 2023, SPIRITBOX merilis EP berjudul "The Fear Of Fear," yang menghadirkan single "Jaded." Single tersebut bahkan dinominasikan untuk kategori "Best Metal Performance" di Grammy Awards ke-66. Hebat, kan? SPIRITBOX juga sempat berkolaborasi dengan rapper terkenal, Megan Thee Stallion, untuk remix lagu "Cobra."

"Tsunami Sea": Apa Saja yang Menarik?

Album "Tsunami Sea" jadi jawaban atas penantian penggemar SPIRITBOX setelah kesuksesan "Eternal Blue." Materi dari album terbaru mereka ini akan menampilkan sisi musikalitas SPIRITBOX yang lebih matang dan kompleks. Pasti banyak kejutan yang disiapkan!

Album ini menggabungkan unsur-unsur musik khas SPIRITBOX, termasuk suara vokal Courtney LaPlante yang khas, dan akan membawa pendengar menyelami perjalanan emosional yang mendalam. Jangan kaget kalau kalian dibuat merinding karena musiknya begitu powerful.

SPIRITBOX juga sudah mengumumkan jadwal tur yang padat untuk mendukung peluncuran "Tsunami Sea", termasuk tur di Amerika Utara bersama dengan LOATHE, DYING WISH, dan GEL. Pertunjukan ini akan menjadi kesempatan bagi penggemar untuk merasakan secara langsung energi dari musik SPIRITBOX.

Bagi penggemar di Eropa, SPIRITBOX juga telah menyelesaikan tur yang sukses, termasuk headline show terbesar mereka di Alexandra Palace, London, dengan 10.000 tiket terjual. Beberapa penonton bahkan menyebut konsernya sebagai konser terbaik yang pernah mereka tonton.

SPIRITBOX Siap Mengguncang Panggung Festival dengan Linkin Park

Yang lebih seru lagi, SPIRITBOX akan tampil bersama Linkin Park di beberapa tanggal festival di Italia, Belanda, dan Inggris. Jadi, buat kalian yang ngefans sama dua band ini sekaligus, jangan sampai ketinggalan aksi mereka di panggung yang lebih besar! Itu benar-benar kolaborasi impian, kan?

Buat kalian yang tertarik, jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan album "Tsunami Sea" sekarang juga. Dukung terus SPIRITBOX, ya, supaya mereka terus berkarya dan menginspirasi kita semua. Sudah siap untuk terhanyut dalam gelombang suara SPIRITBOX?

Kesimpulan:

Album "Tsunami Sea" menjadi bukti nyata dari kualitas dan konsistensi SPIRITBOX dalam berkarya. Pengalaman mereka, mulai dari perjalanan karier hingga masalah pribadi, dikemas dalam musik yang jujur. Penantian panjang penggemar akhirnya terbayar lunas. Jadi, jangan ragu buat dengerin album terbaru mereka dan rasakan sendiri kekuatan emosional yang mereka tawarkan!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Vampire Survivors Goda Pembaruan Gratis Terbesar yang Pernah Ada

Next Post

Pembangunan Penjara Baru di Aceh Tenggara: Respons Pemerintah Pasca Kaburnya Narapidana