Ada sebuah kabar yang beredar di ranah penghargaan musik, dan ini bukan tentang alien yang mencoba memenangkan Grammy (meskipun itu pasti akan menjadi kategori baru yang menarik). Justru, Recording Academy secara mengejutkan memperkenalkan kategori “Album Country Tradisional Terbaik” dan mengubah kategori album sebelumnya menjadi “Album Country Kontemporer Terbaik.” Perubahan ini dianggap sebagai langkah revolusioner untuk memecah belah genre country secara adil, mengurangi drama perselisihan genre, dan memberikan panggung yang lebih luas bagi musisi country berharga yang sering tenggelam di bawah bayang-bayang nama besar kontemporer. Saat ini, ada upaya masif untuk mendorong sebanyak mungkin artis country tradisional agar mengirimkan album mereka ke Grammy, dengan harapan kategori baru ini akan bertahan lama—bahkan mungkin berkembang menjadi kategori lagu di masa depan. Namun, para artis dan band harus berinisiatif untuk mengirimkan karya mereka, atau album mereka tidak akan dipertimbangkan. Jika ada artis yang merasa terpanggil, batas waktu pengiriman adalah 29 Agustus. Bagi mereka yang tidak memiliki label rekaman atau kenalan anggota Grammy, “Saving Country Music” siap membantu artis independen untuk mendaftarkan album mereka melalui halaman kontak situs web mereka. Jika kebetulan Anda adalah anggota Grammy dan ingin turut membantu, silakan juga menghubungi mereka. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di Panduan Cara Mengirimkan Musik Grammy.
## Episode Terbaru: Grammy Awards Menuju Keterbukaan Hati (dan Kategori)
Perubahan ini bukan sekadar polesan kosmetik belaka. Selama ini, genre country seringkali menjadi medan pertempuran sengit antara puritan dan modernis. Dengan adanya pemisahan kategori, diharapkan para juri dapat menilai karya berdasarkan karakteristik genre yang lebih spesifik, alih-alih mencoba membandingkan apel dengan jeruk—atau dalam kasus ini, lagu ballad akustik dengan pop-country yang mendominasi tangga lagu. Ini adalah sinyal bahwa Recording Academy mungkin mulai mendengarkan keluhan para penggemar dan kritikus tentang homogenisasi suara di kancah musik country.
Langkah ini juga membuka pintu bagi pengakuan yang sangat dibutuhkan oleh artis-artis yang karyanya mungkin sangat brilian namun tidak memiliki daya tarik komersial sebesar bintang-bintang pop-country. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, para penjaga obor tradisi yang karyanya layak mendapatkan sorotan. Para artis ini seringkali bekerja keras dalam ketenangan, menciptakan musik yang kaya akan narasi dan otentisitas, jauh dari sorotan lampu panggung utama.
Upaya kolektif untuk mendorong partisipasi artis tradisional merupakan bagian krusial agar kategori ini tidak hanya menjadi pajangan. Semakin banyak album berkualitas yang masuk, semakin kuat argumen untuk mempertahankan dan bahkan memperluas kategori ini di tahun-tahun mendatang. Ini adalah semacam “demokrasi musik” di mana suara terbanyak (baca: partisipasi terbanyak) dapat menentukan nasib sebuah inisiatif baru. Tentu saja, deadline 29 Agustus adalah tenggat waktu yang tak bisa ditawar, seperti menyelesaikan tugas kuliah di menit-menit terakhir.
## Morgan Wallen: Bintang Besar yang Ogah Main Game Penghargaan
Namun, di tengah hiruk pikuk kegembiraan akan kategori baru ini, ada satu nama besar yang memilih untuk tidak ikut serta dalam pesta Grammy tahun ini: Morgan Wallen. Ya, artis yang saat ini bisa dibilang paling “menguasai” jagat musik country (atau setidaknya, paling sering diputar di mana-mana) telah menyatakan bahwa ia tidak akan mengirimkan album #1-nya yang super masif, _I’m The Problem_, untuk dipertimbangkan. Kabar ini dikonfirmasi oleh perwakilannya pada Rabu (20 Agustus), tanpa penjelasan resmi.
Keputusan Wallen ini cukup membuat dahi berkerut, mengingat albumnya telah menempati posisi #1 di tangga lagu musik Amerika selama 11 minggu sejak dirilis pada Mei lalu. Album ini seharusnya menjadi kandidat kuat di kategori country, atau bahkan di kategori umum Grammy. Wallen sendiri bukan orang asing di Grammy; ia dinominasikan untuk dua penghargaan tahun lalu, “Lagu Country Terbaik” dan “Penampilan Duo/Grup Country Terbaik” lewat “I Had Some Help” bersama Post Malone. Jadi, bukan hal yang mustahil baginya untuk kembali masuk nominasi tahun ini.
Menariknya, informasi ini bocor ke publik jauh sebelum pengumuman nominasi. Biasanya, ketika seorang artis tidak mengajukan karya, itu baru diketahui setelah tenggat waktu pengiriman lewat, seperti kasus Zach Bryan tahun lalu. Ini menimbulkan spekulasi bahwa Wallen mungkin sengaja ingin publik tahu bahwa ia tidak tertarik, meskipun ia tidak melontarkan “khotbah berapi-api” tentang betapa buruknya Grammy, tidak seperti Drake atau The Weeknd di masa lalu.
## Mengapa Morgan Wallen Mengabaikan Panggilan Glamor?
Keputusan ini bisa jadi merupakan langkah “menyelamatkan muka” bagi Wallen, untuk menghindari menjadi berita utama karena “disisihkan” atau tidak dinominasikan. Lagipula, siapa yang ingin terlihat tidak diinginkan oleh penghargaan sebesar Grammy, apalagi jika Anda adalah salah satu musisi terbesar di dunia? Lebih baik tidak ikut main daripada kalah dalam permainan yang belum tentu ingin dimainkan.
Di sisi lain, Wallen memang tidak pernah terlihat terlalu peduli dengan penghargaan. Pada tahun 2024, ia memenangkan trofi paling didambakan di seluruh musik country: “Entertainer of the Year” di CMA. Namun, Wallen tidak hadir untuk menerima penghargaan itu secara langsung dan bahkan tidak pernah benar-benar mengakuinya setelahnya, apalagi menunjukkan rasa syukur. Bagi Wallen, tampaknya pengakuan dari penggemar melalui penjualan album dan konser lebih berarti daripada patung berlapis emas.
Jadi, untuk apa Morgan Wallen membutuhkan penghargaan? Ia sudah menjadi salah satu artis terbesar di seluruh musik, dengan basis penggemar yang loyal dan rekor penjualan yang fenomenal. Penghargaan mungkin terasa seperti formalitas yang tidak lagi signifikan untuk kariernya yang sudah melesat. Baginya, angka di _chart_ dan lautan penggemar yang memenuhi arena konser adalah piala sesungguhnya.
## Peluang Emas untuk Para Penjaga Obor Tradisi
Keputusan Morgan Wallen untuk absen dari arena Grammy mungkin sebenarnya adalah sebuah berkah terselubung. Ketika Sierra Ferrell memenangkan empat Grammy Awards di kategori “Americana” awal tahun ini, itu adalah momen besar dalam kariernya dan pengakuan signifikan bagi genre tersebut. Pengakuan Grammy bisa menjadi katalisator bagi artis-artis independen, membuka pintu untuk eksposur yang lebih luas, penjualan yang lebih baik, dan peluang tur yang lebih besar.
Dengan Morgan Wallen yang secara sukarela minggir, lapangan persaingan di kategori country (terutama yang kontemporer) akan menjadi lebih terbuka. Ini menciptakan lebih banyak peluang bagi artis-artis lain yang mungkin tidak memiliki kekuatan pasar sebesar Wallen, tetapi memiliki karya-karya yang kritis dan inovatif. Apalagi dengan kategori “Album Country Tradisional Terbaik”, ini bisa menjadi momen yang sangat berarti bagi para artis yang musiknya mungkin dianggap “niche” namun memiliki kualitas artistik yang tinggi.
Fokus Grammy kini bergeser lebih banyak pada karya yang diakui secara kritis daripada sekadar sukses komersial. Oleh karena itu, ketidakhadiran Morgan Wallen di ajang Grammy bukanlah kerugian besar. Ini justru membuka jalan bagi lebih banyak artis yang pantas mendapatkan pengakuan, yang bisa mendapatkan manfaat besar darinya, dan yang mungkin benar-benar peduli jika mereka menerimanya.