Meghan Trainor Bikin Geger Netizen dengan Perubahan Drastis, Ternyata Rahasianya Bukan Filter TikTok!
Dunia maya sempat dihebohkan oleh Meghan Trainor, yang seperti melangkah keluar dari portal waktu dengan penampilan barunya. Setelah berpartisipasi dalam “Nicki Minaj stiletto challenge” di TikTok—meskipun ia memilih _sneakers_ kesayangannya daripada sepatu hak tinggi yang mengancam—para penggemar langsung menyadari ada sesuatu yang berbeda. Video yang diunggah pada Kamis, 21 Agustus itu sontak membuat kolom komentar banjir pertanyaan, semua tertuju pada satu poin: penurunan berat badan pelantun “Dear Future Husband” ini yang tampak signifikan. Seolah mata netizen punya radar khusus, banyak yang langsung teringat pada pengakuan Meghan sebelumnya tentang penggunaan Mounjaro.
## Ketika Challenge TikTok Berubah Jadi Investigasi Berat Badan
Para detektif _online_ langsung meluncurkan spekulasi, mengaitkan perubahan fisik Meghan dengan Mounjaro. Bagi yang belum akrab, Mounjaro adalah nama merek untuk tirzepatide, sebuah obat GLP-1 yang awalnya dirancang untuk pasien diabetes tipe 2, namun juga dikenal membantu dalam penurunan berat badan. Penting untuk digarisbawahi, Meghan Trainor secara spesifik menyebutkan Mounjaro, bukan Ozempic, dalam diskusi publiknya. Ini seperti membedakan antara dua _hero_ di _game_ MOBA yang sekilas mirip, tapi punya _skillset_ yang jauh berbeda.
Dalam episode 9 April _podcast_ “Workin’ On It” bersama suaminya, Daryl Sabara, Meghan menjelaskan alasannya memilih Mounjaro. Setelah melakukan riset mendalam, ia merasa lebih “aman” dengan Mounjaro karena laporan efek samping yang lebih sedikit. Keputusan ini datang setelah kelahiran putra pertamanya, Riley, pada Februari 2021, menandai awal perjalanan kesehatan yang ia jalani bersama suaminya. Mereka memutuskan untuk menjalani petualangan ini berdua, layaknya _co-op mission_ di sebuah _game_.
Sebelum menjajal Mounjaro, Meghan dan Daryl sudah menyelesaikan tantangan “75 Hard” pasca-kelahiran Riley, dan mereka merasa sukses besar. Namun, obrolan tentang Mounjaro dan Ozempic makin santer terdengar dari teman-teman bahkan dokter mereka. “Daryl dan saya melakukan segalanya bersama,” ujar Meghan, “dan kami memulai perjalanan itu.” Seolah tak mau ketinggalan _trend_ kesehatan yang positif, mereka pun mantap mengambil langkah tersebut.
## Bukan Sulap, Bukan Sihir: Mounjaro Masuk Lapangan!
Mereka memulai dengan dosis terendah, 2.5 miligram, dan paling tinggi hanya meningkat hingga 5 miligram. Meghan secara pribadi merasa dosis 2.5mg adalah yang terbaik baginya, karena ia tidak ingin berat badannya turun “terlalu cepat semalam.” Ini adalah pendekatan yang cerdas, seperti mengatur _difficulty level_ di _game_ agar tidak terlalu _overwhelmed_ di awal.
Pelantun “All About That Bass” itu juga menekankan bahwa penggunaan obat ini harus diimbangi dengan upaya lainnya: olahraga rutin dan diet seimbang. “Saya tahu ada orang yang menggunakan obat ini dan tidak kehilangan berat badan,” jelasnya, “jadi Anda juga harus bekerja keras.” Ini adalah pengingat penting bahwa obat hanyalah alat bantu, bukan tombol _cheat_ instan.
Tujuan utama mereka bukan hanya sekadar angka di timbangan, tetapi juga menjaga massa otot yang telah susah payah dibangun selama bertahun-tahun. “Kami memastikan tidak kehilangan otot,” katanya. “Kami tetap ke _gym_, berolahraga, makan yang benar. Dan kami hanya menyadari bahwa kami merasa kurang lapar.” Mounjaro, dalam hal ini, bertindak sebagai _buff_ yang mengurangi _hunger meter_ mereka.
## Resep Sukses Ala Trainor: Obat, Keringat, dan Sedikit Nyali
Meghan Trainor tidak sungkan memuji Mounjaro dan menyatakan bahwa ia tidak punya rasa malu sedikit pun dalam mengonsumsi obat tersebut. “Saya merasa luar biasa. Seperti, benda ini luar biasa. Dan saya tidak punya rasa malu menggunakannya dan membicarakannya,” tegasnya. Ini adalah _statement_ kepercayaan diri yang patut diacungi jempol di tengah stigma seputar obat-obatan penurun berat badan.
Ia juga bercerita bagaimana para reporter kerap “menekan” dengan pertanyaan, “Apa rahasiamu?” terkait penurunan berat badannya. Namun, Meghan dengan santai menjawab bahwa ia tidak berutang penjelasan kepada siapa pun. “Semua wawancara saya seperti, ‘Apa rahasiamu?’ Seolah mereka mencoba memancing saya,” kenangnya. “Dan saya seperti, ‘Saya tidak berutang apa pun padamu. Dan saya tidak harus mengatakan apa pun kepada siapa pun.’ Saya adalah buku terbuka. Saya memberi tahu semua orang segalanya. Tapi saya tidak harus. Itu adalah hal yang menyenangkan.” Sebuah sikap yang menunjukkan kematangan dan _boundaries_ yang jelas.
Penyanyi berusia 31 tahun itu melanjutkan pujiannya terhadap Mounjaro, menyoroti peningkatan signifikan yang ia rasakan. Ia mengaku kini bisa buang air besar setiap hari, sebuah perubahan besar mengingat ia sebelumnya berjuang dengan masalah pencernaan. Selain itu, Mounjaro juga membantunya mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme. Ini bukan sekadar tentang penampilan, melainkan _upgrade_ kualitas hidup secara menyeluruh.
“Awalnya memang menyebabkan sembelit karena Anda makan lebih sedikit,” tambahnya, menjelaskan salah satu efek samping umum. “Tapi Anda harus melihat dosis mana yang tepat, itulah mengapa saya menggunakan dosis terendah, karena jika saya naik lebih tinggi, saya tidak akan makan, saya tidak akan lapar. Saya bisa berolahraga lebih keras.” Ini menunjukkan bagaimana pengaturan dosis yang tepat adalah kunci untuk menavigasi _side quests_ yang muncul dari penggunaan obat.
## Jadi, Apa Pelajaran dari Kisah Meghan?
Kisah Meghan Trainor ini menjadi bukti bahwa perjalanan menuju kesehatan dan penurunan berat badan seringkali melibatkan lebih dari sekadar diet dan olahraga. Terkadang, alat bantu medis seperti Mounjaro bisa menjadi bagian dari solusi, asalkan digunakan dengan bijak, di bawah pengawasan profesional, dan diimbangi dengan gaya hidup aktif. Ini adalah kombinasi antara sains dan kerja keras, di mana transparansi Meghan membuka diskusi penting bahwa tidak ada “jalan pintas” yang instan, hanya jalan yang _smart_ dan _informed_.