Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

Pengendali EVA: Tess Caswell, Jembatan Bumi ke Luar Angkasa

Tess Caswell: Sang ‘Capcom’ Super yang Bikin Komunikasi Antariksa Sehalus Ngobrol sama Bestie

Pernahkah membayangkan betapa kacau balau komunikasi jika setiap orang berbicara sekaligus dalam grup chat keluarga besar? Bayangkan kekacauan itu diperbesar hingga skala kosmik, di mana nyawa astronaut dipertaruhkan dan setiap mili detik sangat berharga. Untungnya, di NASA Johnson Space Center, ada sosok seperti Tess Caswell, seorang “capcom” (capsule communicator) yang memastikan pesan vital meluncur dari Bumi ke luar angkasa dengan presisi bak laser, sehalus komunikasi antara gamer profesional di tengah raid paling intens sekalipun. Ia bukan cuma jembatan informasi, tetapi juga arsitek di balik layar komunikasi misi-misi antariksa paling ambisius.

Dari ‘Halo, Bumi?’ ke ‘Houston, We Have a Solution!’

Di panggung megah eksplorasi antariksa, Tess Caswell memerankan salah satu peran paling krusial sebagai capcom untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia adalah suara Misi Kontrol yang didengar oleh para astronaut, memastikan informasi krusial sampai tepat waktu. Tugasnya melampaui sekadar berbicara; melibatkan pembelajaran bahasa teknis pesawat ruang angkasa dan operasinya.

Tess juga aktif berpartisipasi dalam simulasi intensif, melatih diri untuk menyampaikan informasi penting kepada kru. Kemampuannya ini sangat vital, terutama saat operasi mendadak atau ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Saat ini, Tess sedang mengemban peran sebagai Artemis lead capcom, memanfaatkan pengalamannya di ISS untuk mengembangkan pelatihan dan proses komunikasi untuk kampanye Artemis. Ia seperti dirigen orkestra komunikasi, memastikan setiap nada informasi selaras sempurna.

Jalan Ninja Menuju Bintang: Dari Proyek Mahasiswa Hingga Komandan Komunikasi

Perjalanan Tess menuju NASA dimulai dari Soldotna, Alaska, dan dipahat melalui serangkaian pengalaman yang membentuknya. Ia menghabiskan delapan tahun bekerja di NASA, ditambahkan dengan beberapa kali magang yang menjadi fondasi kariernya. Magang dan proyek mahasiswa menjadi kunci utama yang membukakan pintu ke dunia antariksa.

Saat masih kuliah, Tess terlibat dalam laboratorium roket mahasiswa, yang memberinya pengalaman langsung dalam membangun dan menguji hardware. Selama liburan musim panas, ia aktif mengikuti magang untuk menjajaki berbagai jalur karier dan pusat-pusat NASA. Magang terakhirnya bahkan langsung mengantarkannya ke pekerjaan pertama setelah lulus sebagai Environmental and Thermal Operating Systems (ETHOS) flight controller di mission control untuk stasiun luar angkasa.

Meskipun sempat meninggalkan NASA untuk mengejar gelar lanjutan dalam geologi planet dan bekerja sebagai lead flight controller untuk kapsul New Shepard di Blue Origin, panggilan eksplorasi kembali menariknya pulang. Motivasi utamanya adalah eksplorasi murni, itulah sebabnya ia memilih kembali ke NASA. Perjalanan ini menunjukkan bahwa jalan menuju bintang kadang berkelok, tetapi tujuan akhirnya selalu kembali pada gairah yang membakar.

Melampaui Gravitasi: Mengapa NASA Bukan Hanya Untuk Insinyur Jenius

Tess Caswell memiliki pesan penting untuk generasi muda yang bermimpi bekerja di industri antariksa atau NASA. Ia mendorong mereka untuk merenungkan bagian mana dari perjalanan antariksa yang paling menginspirasi. Di era ini, banyak perusahaan memanfaatkan ruang angkasa untuk berbagai tujuan, mulai dari pariwisata, pemukiman, keuntungan, hingga eksplorasi. Maka, penting untuk menemukan aspek yang paling menarik.

Ia menyarankan untuk memanfaatkan magang sebagai alat eksplorasi karier, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya menarik minat. Sebuah mic-drop moment dari Tess adalah penegasannya bahwa jika seseorang bersemangat tentang antariksa tetapi tidak ingin menjadi insinyur, tetap ada banyak pekerjaan yang tersedia. Industri ini membutuhkan beragam talenta, bukan hanya otak-otak jenius yang ahli matematika dan fisika.

Inspirasi Tess sendiri tidak datang dari satu figur spesifik, melainkan dari kaliber orang-orang yang bekerja di operasi penerbangan di Johnson Space Center secara keseluruhan. Tidak hanya para astronaut, tetapi juga individu-individu di mission control, tim pendukung di backroom, dan tim pelatihan untuk astronaut serta flight controller. Setiap orang menunjukkan keunggulan setiap hari, yang menginspirasinya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap proyek.

Ketika ‘Misi Sulit’ Jadi ‘Momen Terindah’: Cerita di Balik Layar Ruang Kendali

Momen paling berkesan bagi Tess Caswell di NASA adalah hari ia disertifikasi sebagai capcom untuk stasiun luar angkasa. Pertama kali berbicara dengan kru adalah pengalaman yang campur aduk antara gugup dan gembira. Ia sadar bahwa seluruh komunitas stasiun luar angkasa berhenti dan mendengarkan setiap perkataannya, menjadikannya sebuah kehormatan besar. Beberapa hari pertama memang menakutkan, namun juga luar biasa.

Setelah ia dinyatakan disertifikasi, kru bahkan menelepon dari luar angkasa untuk memberi selamat, sebuah momen yang sangat istimewa. Ia menyimpan rekaman percakapan itu sebagai kenang-kenangan yang tak ternilai. Pengalaman ini menunjukkan bahwa di balik ketegangan dan tekanan tinggi, ada kehangatan dan apresiasi yang mendalam dari rekan kerja. Ini bukan sekadar pekerjaan; ini adalah keluarga yang berjuang bersama.

Tess juga sering membagikan kisah tentang foto modul Unity buatan AS dan modul Zarya buatan Rusia yang menyatu di shuttle cargo bay saat ia memberikan tur. Ide bahwa kedua modul itu dirancang dan dibangun di negara berbeda, diluncurkan dengan kendaraan berbeda, lalu terhubung untuk pertama kalapinya di orbit rendah Bumi, mengingatkannya pada kekuatan kolaborasi. Stasiun luar angkasa menjadi simbol bagaimana manusia dapat bersatu melampaui batas geopolitik demi misi bersama yang menguntungkan semua.

Hobi Anti-Mainstream dan Filosofi Kolaborasi Antarbangsa

Di luar kesibukan mengarungi angkasa, Tess Caswell juga memiliki kehidupan yang aktif dan beragam. Ia gemar berolahraga seperti trail running, taekwondo, backpacking, dan cross-country skiing – meskipun yang terakhir agak sulit dilatih di Houston yang hangat. Ia juga menghabiskan banyak waktu menerbangkan Piper J-3 Cub miliknya, terus mengasah kemampuan pilotnya. Untuk mengizinkan imajinasinya berkelana, ia juga membaca dan menulis fiksi.

Ketika ditanya preferensi, Tess memilih peluncuran malam (night launch) dan film luar angkasa favoritnya adalah “Apollo 13.” Logo NASA pilihannya adalah “Worm,” yang ia anggap elegan dan keren. Selama bertahun-tahun di NASA, ia telah terlibat dalam berbagai proyek kunci, termasuk menjadi ETHOS flight controller, capcom, dan EVA task backroom controller. Ia bahkan menyusun skrip untuk tiga spacewalk yang berhasil dilakukan di stasiun luar angkasa.

Dalam perannya di tim EVA, Tess turut merancang produk dan proses untuk mendesain moonwalk bagi astronaut Artemis dan bagaimana operasi flight control akan bekerja selama spacewalk yang dinamis dan digerakkan oleh sains. Mengembangkan EVA adalah upaya integrasi besar yang melibatkan beragam perspektif untuk membangun rencana yang solid. Meskipun spacewalk tidak selalu berjalan persis sesuai rencana, tim selalu berhasil menjaga keselamatan kru dan mencapai tujuan utama, sebuah bukti nyata dari dedikasi dan keunggulan.

Sejak November 2000, NASA dan mitranya telah mendukung keberadaan manusia secara berkelanjutan di luar angkasa. Setelah 25 tahun, ISS tetap menjadi proving ground satu-satunya di luar angkasa untuk pelatihan dan penelitian misi deep space, yang turut mengaktifkan kampanye Artemis, eksplorasi Bulan, dan misi Mars di masa depan. Setiap hari, penelitian menarik terus dilakukan di laboratorium orbit ini, membantu manusia menjelajahi lebih jauh dan membawa manfaat kembali ke Bumi, seperti yang terus didukung oleh orang-orang hebat seperti Tess Caswell.

Previous Post

The Who Bikin Heboh: ‘Going Mobile’ Momen Langka Pembuka Tur

Next Post

Drag x Drive: Nasib Skor di Tangan Komunitas Gamer

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *