Kalian tahu rasanya menunggu notifikasi penting yang tak kunjung muncul di ponsel? Nah, itu level kecemasan yang sama dirasakan para penggemar musik ketika dua raksasa, Skepta dan Fred again.., kembali berkolaborasi untuk lagu “Back 2 Back.” Rasanya seperti menunggu episode terakhir serial favorit yang sudah ditunda lima musim, tapi kali ini dengan soundtrack yang dijamin bikin kepala manggut-manggut sampai leher pegal. Setelah sukses dengan remix “Victory Lap” yang bikin dunia bertanya-tanya, kembalinya duo ini bagaikan kejutan plot twist terbaik di tahun ini, mengukuhkan dominasi mereka dalam genre yang terus bergeser.
Ketika Dua Otak Jenius Bertemu: Dari ‘Victory Lap’ ke ‘Back 2 Back’
Petualangan kolaborasi antara Skepta dan Fred again.. dimulai beberapa bulan lalu, bukan dengan big bang langsung, melainkan dengan sentuhan artistik pada remix pertama lagu “Victory Lap” milik Fred dan PlaqueBoyMax. Ini bukan sembarang remix, melainkan sebuah eksperimen sonik yang berani, membuka jalan bagi eksplorasi bunyi yang lebih dalam. Seolah belum cukup, tiga remix berikutnya menyusul, puncaknya adalah versi keempat yang bertabur bintang, menampilkan Denzel Curry, Hanumankind, dan That Mexican OT.
Transisi dari proyek remix yang ramai ke sesuatu yang sama sekali baru, yaitu “Back 2 Back,” terasa sangat alami. Nama lagu ini sendiri sudah memberikan petunjuk tersirat; ini adalah semacam penerus spiritual dari ide awal mereka. Seolah mengatakan, “Kami belum selesai, justru baru pemanasan.”
Lagu “Back 2 Back” sendiri hadir sebagai banger sejati, sebuah trek yang sulit diabaikan. Dentuman bass yang bergetar dan performa Skepta yang hard-hitting langsung menghujam telinga pendengar, menciptakan energi yang membakar. Chemistry antara produser dan rapper ini begitu kuat, seolah mereka bisa membaca pikiran satu sama lain di studio.
Bahkan, kolaborasi ini memunculkan fantasi liar di kalangan penggemar: bagaimana jika Skepta merilis proyek penuh dengan produksi dari Fred again.. yang menjadi fondasi setiap liriknya? Bayangkan sebuah album yang dipenuhi beat inovatif Fred dan flow tajam Skepta. Itu bisa menjadi mahakarya yang mengubah lanskap musik.
Sebelum “Back 2 Back” menggebrak, Skepta sempat menjadi pusat perhatian dalam drama “perang kata” yang menarik dengan rapper AS, Joyner Lucas. Drama ini bermula dari klaim Skepta bahwa rapper Inggris akan menghabisi MC dari AS jika mereka berduel. Klaim tersebut seolah diamini oleh Drake yang juga pernah menyatakan bahwa Inggris memiliki rapper terbaik saat tampil di Wireless Festival London.
Drama Lintas Benua: Ketika Kata-kata Beradu di Arena Mikrofon
Joyner Lucas, tentu saja, tidak terima dengan pernyataan Skepta tersebut. Situasi memanas dengan cepat, menyebabkan kedua rapper saling melontarkan diss track bertubi-tubi. Ini adalah tontonan yang menarik, layaknya pertarungan gladiator modern di atas beat.
Meskipun pertukaran lirik tajam ini cukup menghibur, hasil akhirnya cukup… anticlimactic. Baik basis penggemar Skepta maupun Joyner Lucas tampaknya tidak mengubah pandangan mereka tentang siapa yang lebih unggul. Bisa dibilang, ini adalah pertarungan yang berakhir imbang di mata para netizen, meninggalkan jejak meme dan perdebatan hangat di forum-forum.
Dari arena pertarungan lirik yang sengit, energi Skepta seolah kembali ke studio, dialirkan ke dalam “Back 2 Back” dengan Fred again… Ini menunjukkan bagaimana seorang seniman dapat mengolah berbagai pengalaman, dari friksi hingga kolaborasi, menjadi karya yang eksplosif. Battle rap mungkin tidak mengubah opini publik, tetapi semangat kompetitifnya pasti memberi bahan bakar.
Mengapa ‘Back 2 Back’ Lebih dari Sekadar ‘Remix’ Lain
“Back 2 Back” bukan hanya sekadar lagu baru; ini adalah pernyataan. Ini menegaskan kembali bahwa kolaborasi antara Skepta dan Fred again.. adalah formula yang berhasil, sebuah sinergi yang menghasilkan sesuatu yang lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Mereka bukan hanya membuat musik; mereka menciptakan momen.
Lagu ini juga datang di tengah penantian panjang para penggemar Skepta. Sejak 2024, Skepta tampaknya telah memulai rollout untuk album barunya yang berjudul Knife & Fork. LP ini akan menjadi proyek pertamanya dalam lebih dari lima tahun, sebuah waktu yang terasa seperti seabad bagi mereka yang haus akan lirik dan beat baru dari sang maestro.
Penantian ini tentu saja semakin memicu ekspektasi. Album Knife & Fork belum tersedia untuk dinikmati penggemar, membuat setiap kolaborasi atau single baru dari Skepta menjadi oase di gurun penantian. “Back 2 Back” menjadi semacam teaser yang menjanjikan bahwa Skepta masih berada di puncak performanya.
Anatomi Seorang MC: Membedah Lirik yang Bikin Pensiun Dini
Melalui liriknya di “Back 2 Back,” Skepta sekali lagi membuktikan posisinya sebagai MC yang tak tergoyahkan. Ia membuka dengan klaim tegas: “One time I had to murk eight MC’s / Bettin’ me money, they won’t test me again.” Ini bukan sekadar baris, melainkan sebuah proklamasi kemenangan dari masa lalu yang mengukuhkan dominasinya.
Ia melanjutkan dengan menegaskan identitasnya: “Before I did ‘fit pic’s, I been a lyricist / Had to make ’em put some respect on my name.” Lirik ini menyentil tren fashion dan citra di media sosial, menegaskan bahwa ia adalah lyricist sejati jauh sebelum selfie menjadi budaya. Sebuah pengingat bahwa substansi lebih penting dari sekadar penampilan.
Baris “That was the word on the curb / I don’t bend so how can I get curved?” menunjukkan kepercayaan diri dan ketidakfleksibelan Skepta dalam menghadapi tekanan. Ia tidak akan tunduk pada ekspektasi atau tren, menjaga autentisitasnya tetap utuh. Ini adalah gambaran seorang seniman yang tahu persis siapa dirinya dan apa yang ia perjuangkan.
Kolaborasi ini menunjukkan kekuatan luar biasa dari chemistry musikal. Di era digital ini, perpaduan talenta yang unik sering kali menjadi kunci untuk menciptakan karya yang resonan dan bertahan lama. Skepta dan Fred again.. bukan hanya berkolaborasi; mereka berdialog melalui musik, menciptakan sesuatu yang segar dan menggugah.
Pada akhirnya, “Back 2 Back” bukan hanya sekadar lagu; ini adalah babak baru dalam perjalanan karier Skepta yang sudah cemerlang, diperkaya oleh sentuhan jenius Fred again… Lagu ini tidak hanya memuaskan dahaga akan materi baru dari Skepta, tetapi juga menjanjikan bahwa Knife & Fork mungkin akan menjadi album yang layak ditunggu, sebuah masterpiece yang akan mengguncang dunia rap. Semoga kita segera mendapatkan proyek Skepta yang baru, karena penantian ini sungguh sudah terlalu lama.