Mari kita mulai dengan satu pertanyaan: Kapan terakhir kali kamu merasa perjalanan ke bandara terasa lebih mudah daripada mengurus percintaan? Kalau jawabannya "baru saja", selamat, kamu mungkin bukan satu-satunya yang merasa begitu. Kabar baiknya, jalan menuju Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, akhirnya sudah selesai diperbaiki. Kabar buruknya, kita semua tahu pembangunan jalan di Indonesia seringkali lebih panjang daripada masa pacaran artis.
Jalan poros utama yang vital itu kini dikabarkan sudah siap untuk diresmikan, sebuah berita yang tentu saja disambut dengan antusiasme setara dengan pengumuman diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan. Dinas PUPR Kalimantan Selatan, yang sepertinya punya kesabaran setara dengan seorang guru honorer menghadapi murid-muridnya, mengumumkan bahwa jalan tersebut akan segera dibuka untuk umum. Tentu saja, ada beberapa fasilitas pendukung yang harus dipasang terlebih dahulu, seperti rambu-rambu lalu lintas dan pembatas jalan.
Kesiapan yang Menggoda, Tapi…
Plt Kadis PUPR Kalsel, M. Yasin Toyib, melalui Plt Kabid Bina Marga, Robby Cahyadi, menjelaskan bahwa koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak terkait lainnya terus dilakukan. Tujuannya jelas, yaitu untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Bayangkan, betapa membosankannya jika harus berurusan dengan kemacetan saat hendak mengejar penerbangan , apalagi kalau penerbangannya ke Bali.
Namun, ada sedikit jeda sebelum kita semua bisa merasakan "keajaiban" jalan baru ini. Pemasangan rambu-rambu, marka jalan, dan semua pernak-pernik keselamatan lainnya harus dipastikan terlebih dahulu. Uji coba rekayasa lalu lintas pun sudah dilakukan, sebagai upaya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Mungkin mereka sedang menguji seberapa cepat jalan baru ini bisa membuat orang lupa pada mantan. Atau mungkin juga sedang menguji seberapa cepat para pengendara bisa menemukan tempat parkir impian mereka.
Rambu-Rambu: Penyelamat Atau Pengganggu?
Memasang rambu-rambu lalu lintas mungkin terdengar seperti pekerjaan sepele, tapi sebenarnya ini adalah seni yang kompleks. Rambu yang tepat bisa menyelamatkan nyawa, sementara rambu yang salah bisa membuat kita tersesat di tengah kota sendiri. Di samping itu, pemasangan rambu juga butuh pertimbangan filosofis; apakah kita akan mempercayai pengemudi, atau lebih baik mengatur segalanya dengan ketat?
Tentu saja, semua upaya ini bertujuan untuk membuat perjalanan ke bandara menjadi lebih mudah. Tapi, mari kita jangan lupakan satu hal: kemacetan. Jalan baru ini memang menjanjikan akses yang lebih cepat, tapi jangan kaget kalau di hari peresmiannya, jalan ini justru macet parah karena banyak orang yang penasaran ingin mencobanya.
Jalan Baru, Harapan Baru?
Jalan baru ini memang menjadi harapan baru bagi masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya. Bukan hanya karena akses ke bandara akan menjadi lebih mudah, tapi juga karena ini adalah simbol dari kemajuan. Tapi, jangan terlalu berharap, ya. Ingat, semua hal indah itu butuh waktu. Bahkan, secangkir kopi di pagi hari saja butuh beberapa menit untuk diseduh.
Semuanya harus dilakukan dengan cermat dan teliti, termasuk mempertimbangkan potensi titik rawan kecelakaan. Mengingat padatnya lalu lintas di jalan A Yani, misalnya, penanganan yang tepat di area tersebut akan sangat krusial. Tentu saja, ini adalah upaya yang patut diapresiasi, namun jangan sampai proses peresmian ini menjadi seperti drama Korea yang episodenya tak berujung.
Satu hal yang pasti, jalan baru ini akan menjadi berkah bagi mereka yang sering bepergian. Dan juga akan menjadi ujian kesabaran bagi mereka yang selalu terburu-buru.
Menanti Peresmian, Sambil Berpikir Keras
Kita tunggu saja tanggal peresmiannya. Sambil menunggu, ada baiknya kamu mulai merencanakan perjalananmu ke bandara. Siapkan semuanya. Mulai dari tiket pesawat, charger ponsel, sampai camilan favorit untuk menemani perjalanan. Dan yang paling penting, siapkan hati dan pikiran yang tenang.
Mungkin, setelah jalan ini resmi dibuka, kita semua bisa memiliki lebih banyak waktu untuk merenung tentang hal-hal penting dalam hidup. Kita jadi bisa punya waktu untuk memikirkan apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup ini. Atau, setidaknya, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk mengagumi keindahan kota Banjarbaru.
Akhir kata, semoga jalan baru ini benar-benar menjadi solusi bagi kemacetan, bukan malah menjadi penyebabnya. Kita berharap, semua upaya yang telah dilakukan akan membuahkan hasil yang optimal. Kita semua tentu ingin, dan sangat mengharapkan, perjalanan ke bandara menjadi lebih menyenangkan daripada menghadapi drama kehidupan sehari-hari.