Dark Mode Light Mode

Implikasi: Hanya 10% Game Steam 2024 Indonesia Gunakan Engine Tertutup

Dunia Game: Unreal Engine Menggila, Unity Tergeser, Apa Kabar Developer?

Pernahkah kamu merasa dunia game itu seperti kompetisi lari estafet? Tiap tahun ada pemain baru, teknologi baru, dan perubahan posisi yang bikin pusing. Nah, tahun ini, sepertinya ada drama seru di lintasan. Bayangkan saja, beberapa mesin game yang selama ini berjaya, kini harus menerima kenyataan pahit. Mungkin ada yang terkejut, tapi inilah faktanya.

Bagi kamu yang nggak terlalu paham soal "mesin game", mari kita sederhanakan. Mesin game itu seperti "jeroan" dari sebuah game. Mereka yang bertanggung jawab bikin dunia, karakter, dan semua elemen di dalam game bisa berjalan dengan lancar. Nah, sekarang, mari kita lihat bagaimana "jeroan" ini bertarung memperebutkan hati para developer dan pemain.

Kejutan di Lintasan: Unreal Engine Menyodok

Dulu, mungkin kamu sering dengar nama Unity, seperti merek sepatu yang dipakai anak sekolah. Tapi, sekarang, ada nama baru yang makin sering disebut: Unreal Engine. Kabar baiknya, Unreal Engine ini seperti atlet yang lagi nge-hype banget. Penjualan game yang pakai Unreal Engine melonjak drastis. Tahun lalu, cuma 19%, sekarang? Tembus 31%!

Pertanyaannya, kenapa Unreal Engine bisa se-"wah" itu? Jawabannya ada pada beberapa game besar yang rilis tahun ini. Sebut saja Palworld dan Black Myth: Wukong yang kualitas grafisnya bikin mata melek. Kedua game ini sama-sama ditenagai oleh Unreal Engine 5. Jadi, nggak heran kalau banyak yang mulai melirik, kan?

Unity: Turun Tahta, Tapi Nggak Hilang

Jangan salah, bukan berarti Unity langsung terguling dari persaingan. Hanya saja, mereka harus rela turun dari posisi kedua ke posisi ketiga. Pangsa pasar mereka sekarang 26%, turun 1% dari tahun lalu. Agak miris memang, padahal Unity itu seperti teman lama.

Namun, jangan salah paham, Unity masih punya tempat di hati para developer. Banyak developer indie yang masih setia memakai Unity karena kemudahannya. Mungkin, mereka sedang menunggu comeback yang lebih dahsyat. Siapa tahu kan?

Dominasi Mesin Game "Proprietary": Si Kuda Hitam

Eits, jangan lupakan juga mesin game "proprietary". Mereka ini seperti kuda hitam yang nggak banyak bicara, tapi performanya nggak bisa diremehkan. Mesin game ini punya pangsa pasar paling besar, yaitu 42% dari total penjualan. Intinya, beberapa game besar terus menggunakan mesin buatan sendiri.

Bisa jadi, ini adalah strategi dari studio game raksasa yang punya sumber daya lebih untuk mengembangkan mesin sendiri. Dengan begitu, mereka bisa punya kontrol penuh atas kualitas dan fitur game mereka. Tapi, tentu saja, ini butuh modal lumayan.

Pergeseran Kekuatan: Apa Dampaknya?

Pergeseran kekuatan di dunia mesin game nggak cuma soal angka. Ada banyak dampaknya. Misalnya, developer game jadi punya lebih banyak pilihan. Nggak melulu harus pakai satu mesin saja. Mereka bisa memilih yang paling cocok dengan gaya pengembangan dan jenis game yang ingin dibuat.

Selain itu, persaingan yang makin ketat akan mendorong inovasi. Mesin-mesin game terus berlomba-lomba menawarkan fitur-fitur baru yang canggih, kualitas grafis yang lebih baik, dan kemudahan penggunaan. Siapa yang diuntungkan? Tentu saja, para pemain game!

Perkiraannya, studio game besar akan terus meninggalkan mesin custom mereka dan beralih ke Unreal Engine. Sementara itu, Godot dan GameMaker akan semakin menarik para developer indie. Unity, sepertinya, akan berusaha mempertahankan pangsa pasarnya dengan merebut pasar dari mesin game custom.

Masa Depan yang Menarik

Jadi, apa kesimpulannya? Dunia game itu dinamis. Persaingan mesin game semakin sengit, dan developer punya banyak pilihan. Unreal Engine sedang naik daun, Unity harus berjuang, dan mesin proprietary tetap mendominasi.

Tentu saja, semua ini nggak akan berhenti sampai di sini. Akan ada kejutan-kejutan lain yang menarik untuk kita saksikan. Kita tunggu saja, game apa lagi yang akan membuat kita terpesona, kan? Jangan lupa, tetap pantau terus perkembangan dunia game, dan siapkan diri untuk kejutan-kejutan selanjutnya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Black Sabbath: Pahlawan dan Penjahat dalam Kisah Sang Sabbath

Next Post

Kasus dan Warna, Chip, Tanggal Rilis, Layar, Kamera, Baterai: Implikasi