The Sabbath's Heroes and Villains: Ketika Legenda Rock Berbagi Cerita
Tahu nggak sih, kalau di balik panggung yang gemerlap dan dentuman musik yang membahana, para legenda rock juga punya idola dan musuh dalam hidup mereka? Ya, sama kayak kita-kita ini. Mari kita intip obrolan seru dari majalah Classic Rock edisi ke-200 yang mengungkap sisi lain dari Black Sabbath. Siap-siap, bakal banyak kejutan!
Ozzy Terhipnotis The Beatles: Kilat di Tengah Witton Road
Ozzy Osbourne, si "Prince of Darkness", membuka cerita dengan pengakuan yang bikin geleng-geleng kepala. Ternyata, The Beatles punya pengaruh besar dalam hidupnya! Dengerin lagu "She Loves You" di radio transistor biru saat masih bocah, rasanya kayak kesetrum petir. Bayangin, Ozzy yang sangar bisa se-fangirl ini. Baginya, masa-masa Beatlemania adalah dunia yang lebih baik, dan The Beatles adalah alasan dia mulai bernyanyi. Wah, sejarah dunia musik memang penuh kejutan, ya.
Geezer Butler, sang bassist yang kalem, juga punya cerita serupa. Meskipun tumbuh di tengah hingar-bingar musik Irlandia dan Teddy Boy, The Beatles adalah band yang akhirnya menyatukan semua benang merah dalam hidupnya. Dia bahkan sempat memainkan gitar ritme biar bisa niru John Lennon. Semua berawal dari The Beatles, nih.
Tony Iommi, sang gitaris jenius, punya cerita yang sedikit berbeda. Ia tumbuh dengan musik rock’n’roll, dari Buddy Holly hingga The Shadows. Awalnya, dia pengen main drum, tapi orang tuanya nggak izinin. Untungnya, dia akhirnya memilih gitar, dan sekarang, kita semua tahu betapa hebatnya dia. Kalau aja boleh main drum, mungkin dunia gak akan punya riff-riff ikonik dari Iommi.
Django Reinhardt dan Perjuangan Iommi: Kisah di Balik Musik
Iommi juga cerita tentang Django Reinhardt, gitaris legendaris yang ditemukannya secara kebetulan setelah kecelakaan kerja yang merenggut sebagian jari-jarinya. Kecelakaan itu justru memaksanya untuk terus berjuang dan menciptakan gitar yang bisa dimainkannya. Kisah inspiratif yang membuktikan, keterbatasan bisa jadi sumber kekuatan.
Pahlawan di Mata Ozzy: Anak-anak, Rumah Tangga, dan Masa Lalu
Ozzy sendiri menempatkan anak-anaknya sebagai pahlawan. Menjadi seorang ayah adalah tantangan, dan dia terus belajar dari mereka. Ia juga mengakui bahwa Sharon, istrinya, adalah pahlawan yang menyelamatkan hidupnya. Manusia memang tak lepas dari sisi sentimentalnya, ya.
Namun, Ozzy juga nggak ragu mengakui bahwa dirinya sendiri adalah "villain" dalam hidupnya. Masa lalu yang kelam, penuh narkoba dan alkohol, membuatnya menyakiti keluarganya. Untungnya, The Osbournes memberikan pandangan yang berbeda.
Geezer Butler dan Villains-nya: Dari Manajer Buruk Hingga Perang Irak
Sementara itu, Geezer Butler mengidolakan Peter McParland, pemain sepak bola yang berjasa membawa Aston Villa juara. Ternyata, para rocker juga manusia biasa yang punya idola di luar dunia musik.
Geezer juga punya villain sendiri. Manajer awal Sabbath dianggapnya sebagai sosok yang buruk. Bahkan, Geezer malah menyalahkan George W. Bush atas perang Irak.
Tony Iommi: Mafia, Tekanan Media, dan Pengalaman yang Membentuknya
Tony Iommi berbagi cerita tentang sosok-sosok "villain" dalam hidupnya, mulai dari mantan manajer hingga anggota mafia. Iommi juga bercerita tentang tekanan dari pers musik yang nggak suka dengan musik mereka. Kerasnya persaingan di industri musik, ya.
Ozzy menambahkan bahwa ia memperlakukan istri pertamanya dengan buruk, dan Sharon, istrinya saat ini, juga sering menjadi korban keburukannya. Bahkan Sharon, kata Ozzy, sampai sering memukulnya. Nggak nyangka, ya, di balik kegarangan rockstar, ada sisi manusiawi yang rentan.
Akhirnya, Ozzy mengakui bahwa dirinya adalah villain terbesar dalam hidupnya. Ia seharusnya memperlakukan istri dan keluarganya dengan lebih baik. Pengakuan yang jujur, meskipun pahit.
Sabbath: Masih Berkarya, Meski Tak Muda Lagi
Meskipun begitu, semangat Sabbath tak pernah padam. Mereka masih terus menciptakan musik, meskipun tur terasa berat bagi Tony Iommi yang berjuang melawan penyakitnya. Dan, jangan kaget, ternyata mereka pernah mengaudisi Michael Bolton untuk menggantikan Ronnie James Dio. Dunia musik memang penuh kejutan, ya?
Meskipun semua anggota band sudah tak muda lagi, mereka tetap bersyukur masih bisa berkarya bersama. Mereka berharap bisa membuat album baru, mungkin seperti Paranoid versi masa kini. Siapa tahu, kan? Karena hidup memang penuh dengan lika-liku, pahlawan dan villain, impian dan kenyataan, tapi yang jelas, Black Sabbath telah mengukir namanya dalam sejarah musik dunia.