Dark Mode Light Mode

MARTY FRIEDMAN Ungkap Kehidupan di Jepang: ‘Saya Yakin Ini Negara Paling Aman di Dunia’

Jepang, Planet Lain yang Aman? Kata Gitaris Megadeth, Marty Friedman

Bayangkan kamu bisa jalan-jalan ke planet lain, tapi tetap bisa ngopi di pagi hari. Kedengarannya aneh, kan? Nah, menurut mantan gitaris Megadeth, Marty Friedman, Jepang itu kurang lebih seperti itu. Kok bisa? Mari kita bedah.

Perjalanan Alien ke Negeri Sakura

Marty Friedman, yang sudah hidup dan berkarier di Jepang sejak 2003, punya pandangan unik tentang negeri matahari terbit ini. Katanya, Jepang itu mirip banget sama planet lain, tapi aman. Tokyo, meskipun padat penduduk, adalah kota yang paling aman yang pernah dia kunjungi. Malah, dia tinggal di pusat kota, cuma dua menit jalan kaki ke "Red Light District" yang aman setiap saat. Bayangin, Red Light District aman!

Dan, Jepang itu bukan cuma soal keamanan. Menurut Marty, makanannya luar biasa, orang-orangnya ramah, meskipun mungkin nggak terlalu jago bahasa Inggris. Dia bahkan menyindir orang yang jauh-jauh terbang ke Jepang cuma buat cari Starbucks dan baca menu bahasa Inggris. Mending coba makanan lokal, dong!

Merasa Nggak "Memiliki" Itu Oke?

Pertanyaan menarik muncul: apakah Marty pernah merasa terisolasi atau nggak "memiliki" di Jepang? Jawabannya, ya, tapi bukan berarti dia nggak betah. Dia sadar betul kalau dia minoritas di sana. Dalam banyak hal, dia satu-satunya orang asing di ruangan. Kayak main Among Us, deh!

Menurut Marty, kunci untuk "bertahan hidup" di Jepang adalah jangan pernah punya tujuan untuk "memiliki". Kayak hubungan toxic, deh, kalau maksa. Kamu bisa berbaur, memberikan kontribusi, dan mengambil manfaat dari pengalaman itu. Menurutnya, "memiliki" itu overrated.

Mengapa "Memiliki" Itu Cuma Omong Kosong?

Marty punya pandangan yang cukup nyeleneh tentang "memiliki". Dia bilang, nggak peduli ras apa pun, yang penting adalah kualitas. Di Jepang yang mayoritas penduduknya satu ras, kualitas tetap nomor satu. Dalam memilih pemain musik, misalnya, dia nggak peduli ras. Yang penting, pemain itu bagus.

Ini agak tricky pada awalnya, tapi lama-lama, orang-orang yang kerja bareng dia bahkan lupa kalau dia orang Amerika. Bahasa Inggrisnya juga jarang keluar, kecuali saat wawancara atau bicara sama keluarga. Salut!

Menikmati Perbedaan, Mencintai Perbedaan

Soal culture shock, Marty nggak terlalu merasakan itu. Dia sudah terbiasa dengan budaya Jepang. Bahkan, dia mulai bermimpi dalam bahasa Jepang. Istrinya juga orang Jepang, jadi mereka berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Jepang.

Dia menegaskan, jangan pernah ngoyo mau jadi orang Jepang. Kamu nggak akan pernah sepenuhnya menjadi orang Jepang. Tapi, kamu bisa menikmati perbedaan, belajar, dan memberikan kontribusi. Kayak kamu, beda-beda, tapi tetap keren, kan?

Intinya, pengalaman di Jepang akan jauh lebih menyenangkan jika kamu merayakan perbedaanmu sambil tetap menikmati hal-hal baik yang ditawarkan Jepang. Jangan kaget kalau ada orang yang mungkin kurang ramah sama orang asing. Namanya juga manusia, ada yang ramah, ada yang nggak.

Jadi, tunggu apa lagi? Mau merasakan sensasi jalan-jalan ke planet lain sambil tetap bisa makan enak dan aman? Jepang jawabannya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Penjualan Awal Seri Samsung Galaxy S25 di India Meledak: Pre-Order Naik 20% Dibanding Tahun Lalu

Next Post

Pemerintah Pacu Industri Dirgantara Melalui Riset: Dorong Pertumbuhan Ekonomi